IMPLEMENTASI RITUAL PELAYARAN DALAM KEMATIAN SUKU SASAK DESA SUKAREMA KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Penulis

  • Zuryatun Solihah Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Muhammad Arwan Rosyadi Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Taufiq Ramdani Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Kata Kunci:

Kematian, Ritual Pelayaran, Suku Sasak

Abstrak

Masyarakat suku Sasak di Desa Sukarema, Lombok Timur, memiliki tradisi ritual pelayaran kematian yang unik dan masih dilestarikan. Tradisi ini merupakan warisan turun-temurun sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi almarhum agar diterima di sisi Allah SWT, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar warga. Penelitian ini bertujuan mengkaji tahapan pelaksanaan dan makna simbol dari ritual pelayaran kematian tersebut. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial Max Weber untuk menganalisis interaksi sosial yang terjadi dalam ritual, teori simbolisme dalam ritual pelayaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Data di analisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ritual pelayaran kematian dilaksanakan dalam tiga tahapan. Tahap persiapan meliputi penyiapan perlengkapan seperti dulang talet mesan, dulang penamat tempat ritual dan mesilaq mengundang para tamu. Tahap pelaksanaan mencakup pembacaan Surah Yasin, Al-Waqiah dan Al-Mulk, serta berdzikir dan berdoa berjamaah. Tahap penutup diakhiri dengan makan bersama secara begibung. Makna simbol dalam ritual ini beragam, seperti mesilaq melambangkan penghormatan dan silaturahmi, mundaq sebagai pemimpin ritual melambangkan keteraturan dan keberkahan, pembacaan surah-surah Al-Quran sebagai bentuk ibadah, serta makan begibung bermakna sebagai simbol kebersamaan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-28

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>