BERBAGI RUANG SOSIAL EKONOMI: (STUDI RELASI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT HINDU-MUSLIM DI DESA SURANADI KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT)

BERBAGI RUANG SOSIAL EKONOMI: (STUDI RELASI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT HINDU-MUSLIM DI DESA SURANADI KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT)

Penulis

  • Wira Sura Panggi Panggi Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Saipul Hamdi Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Muhammad Arwan Rosyadi Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Kata Kunci:

Kata Kunci: Hindu-Muslim, Relasi Sosial Ekonomi, Harmoni Sosial.

Abstrak

Abstrak

Relasi sosial ekonomi komunitas Hindu dan Muslim Desa Suranadi dapat terjalin, meskipun  memiliki latar belakang etnis dan agama yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengkaji sejarah  terbentuknya komunitas Hindu-Muslim Desa Suranadi, memahami penguasaan sumber daya  komunitas Hindu dan berbagi ruang sosial ekonomi dengan komunitas Muslim, dan mengeksplorasi  cara komunitas Hindu-Muslim mempertahankan keharmonisan dalam perbedaan identias budaya  dan agama. Suranadi Selatan sebagai lokasi penelitian ini, merupakan salah satu dusun yang menarik  dikaji dalam konteks relasi masyarakat Hindu-Muslim. Karena dengan keberagamannya warga yang  tergabung dalam komunitas Hindu-Muslim Desa Suranadi dapat hidup berdampingan dan menjalin  hubungan dibidang sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif  dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam  penelitian ini adalah para tokoh agama Hindu-Muslim dan warga Suranadi Selatan yang menjalin  interaksi lintas keyakinan dan etnis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, sejarah  terbentuknya komunitas Hindu-Muslim desa Suranadi. Tahun 1812 transmigran dari Abintubuh  datang ke Suranadi untuk mendirikan pemukiman, dan pada zaman kekuasaan Anak Agung wilayah  Desa Suranadi terbagi menjadi dua wilayah yang ditempati oleh komunitas Hindu dan Muslim. Kedua, penguasaan sumber daya oleh komunitas Hindu Bali dan relasi sosial ekonomi komunitas  Hindu-Muslim melalui Nyakap, perdagangan, dan pariwisata. Komunitas Hindu Bali mempunyai  akses lebih terhadap penguasaan sumber daya alam dibidang perdagangan, pariwisata, dan  pertanian. Akan tetapi, dalam praktiknya komunitas Hindu Bali dapat memberikan pengelolaan  sumber daya alam yang dimiliki kepada komunitas Muslim. Ketiga, komunitas Hindu-Muslim  mempertahankan identitas budaya dan agama dengan cara mengedepankan sikap toleransi, menghormati perbedaan latarbelakang, dan saling membantu diberbagai bidang kehidupan. 

Kata Kunci: Hindu-Muslim, Relasi Sosial Ekonomi, Harmoni Sosial.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-25