PERAN GANDA BURUH BATA PEREMPUAN DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN KELURGA DI KELURAHAN DASAN GERES KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT
Kata Kunci:
Peran ganda, Perempuan, Buruh Bata, Ekonomi keluargaAbstrak
Tingginya jam kerja para buruh bata di Kelurahan Dasan Geres membuat para buruh bata perempuan tersebut terkadang merasa kualahan dengan segala macam kegiatan sehari- harinya seperti menjadi menjadi buruh bata serta sebagai istri dan ibu dalam keluarganya. Alhasil para perempuan yang bekerja tersebut lebih rentan mengalami masalah kesehatan dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk peran ganda yang dijalankan oleh para buruh bata perempuan di Kelurahan Dasan Geres, kecamatan Gerung, kabupaten Lombok Barat dan hambatan apa yang dialami oleh para buruh bata perempuan pencetak bata di Kelurahan Dasan Geres selama menjalankan peran ganda tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Fenomenologi. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive dan didapatkan sejumlah 10 orang informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Serta teknik keabsahan data yang dilakukan adalah teknik triangulasi. Teori yang digunakan adalah teori pilihan rasional dari James Coleman. Hasil penelitian menunjukkan. Bentuk peran ganda buruh bata perempuan terdiri dari dua yaitu peran domestik dan peran publik. peran domestik itu menyangkut (a) mengurus dapur menyiapkan (makanan dan minuman), (b) pemeliharaan (membersihkan rumah dan alat rumah tangga), (c) merawat anak. peran publik yang dilakukan oleh buruh bata perempuan lebih banyak terakit dengan pekerjaan dalam menunjang perekonomian keluarga yaitu menjadi buruh bata, pedagang kios kecil- kecilan dengan tetap menjadi ibu rumah tangga dan mengerjakan kegiatan lainnya. Hambatan- hambatan dalam menjalankan peran ganda buruh bata perempuan dalam menunjang perekonomian keluarga yaitu hambatan internal dan hambatan eksternal. Hambatan internal yaitu tidak bekerja berat karena kondisi fisik yang mudah lelah ,tidak memiliki keterampilan lain sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan sampingan. Hambatan eksternal yaitu lingkungan sosial, buruh bata perempuan lebih banyak menghabiskan waktunya di gudang bata kadang membuat dia tidak mengikuti kegitan sosial.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Rimawati Rimawati, Siti Nurjannah, Lalu Wiresapta Karyadi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.