Pendekatan Jamaah Tabligh Dalam Mengatasi Konflik Internal Dan Eksternal: Studi Kasus Konflik Internal Dan Eksternal Jamaah Tabligh di Lombok Nusa Tenggara Barat
Keywords:
: Jamaah Tabligh, Konflik Internal, Konflik Eksternal, LombokAbstract
Jamaah Tabligh merupakan gerakan keagamaan lintas negara yang ditujukan untuk umat Islam agar mempraktikkan kembali ajaran agama seperti yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Jamaah Tabligh baru-baru ini dihadapi dengan konflik internal yang disebabkan perbedaan pandangan terkait "Amir" yaitu pemimpin dalam tradisi keagamaan mereka. Selain konflik internal, konflik eksternal juga telah lama dialami Jamaah Tabligh yang disebabkan oleh pandangan sinis masyarakat terhadap para jamaah akibat pola dakwah yang mereka lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana awal kemunculan konflik internal dan konflik eksternal di kalangan Jamaah Tabligh, mengetahui bentuk-bentuk konflik internal dan konflik eksternal di kalangan Jamaah Tabligh, mengetahui dampak konflik internal dan konflik eksternal Jamaah Tabligh dan mengeksplorasi bagaimana pendekatan Jamaah Tabligh dalam mengatasi konflik internal dan konflik eksternal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Fungsional Konflik oleh Lewis A. Coser dan Strategi Menghadapi Konflik oleh Dean G. Pruitt dan Jeffrey Z Rubin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal mula konflik internal berasal dari markas pusat di Nizamuddin, India dan kemudian menyebar ke Lombok, konflik eksternal bermula dari pandangan sinis masyarakat kepada Jamaah Tabligh akibat metode dakwah yang dilakukan. Bentuk konflik Internal Jamaah Tabligh di Lombok yang pernah terjadi adalah perebutan markas antara kelompok Maulana Saad dan kelompok Syuro Alami, bentuk konflik eksternal yaitu konflik dengan masyarakat lokal selama berdakwah dan konflik dengan keluarga masing-masing jamaah. Pendekatan yang dilakukan diantaranya: Contending (bertanding), Yielding (mengalah), Problem Solving (pemecahan masalah), Withdrawing (menarik diri), dan Inaction (diam).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aluh Evita Silfiana Dewi, Saipul Hamdi, & Arif Nasrullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.