Analisis Spectrum of Trust Komunitas Adat Bayan terhadap Jamaah Tabligh dalam Perspektif Social Capital Fukuyama

Abstract

Gerakan dakwah Jamaah Tabligh atau yang lebih dikenal dengan sebutan “da’i kompor” berpengaruh besar terhadap penguatan praktek keagamaan masyarakat tidak hanya di India, tempat lahir dan berkembang Jamaah Tabligh, tetapi juga di berbagai negara tempat mereka berdakwah termasuk di Indonesia. Dakwah Jamaah Tabligh juga menyentuh wilayah-wilayah pedesaan yang kuat secara adat, dan ini terlihat dari berbagai usaha atau program mereka untuk menghilangkan praktek-praktek ritual adat yang dinilai “menyimpang” dari ajaran Islam. Beragam respon muncul dari masyarakat adat terkait aktivitas dakwah Jamaah Tabligh. Melihat kompleksitas persoalan yang muncul mendorong penelitian ini untuk memahami tingkat kepercayaan yang diterima jamaah tabligh dari komunitas wetu telu Bayan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dalam analisisnya menggunakan teori modal sosial Fukuyama sebagai alat analisis untuk mengetahui kepercayaan dari komunitas Wetu Telu Bayan terhadap Jamaah Tabligh. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awalnya kepercayaan masyarakat adat terhadap jamaah tabligh lemah bahkan cenderung terjadi penolakan di berbagai daerah. Namun dengan beberapa program kerjasama dan strategi yang dilakukan oleh jamaah tabligh terutama melalui pendidikan, perlahan masyarakat mulai mempercayai jamaah tabligh dengan anaknya disekolahkan di pondok pesantren milik jamaah tabligh. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan spectrum of trust dari pemikiran inward looking menjadi outward looking sehingga masyarakat mulai membuka diri terhadap ajaran yang diberikan oleh jamaah tabligh.