FENOMENA AKSI BALAPAN LIAR PADA KALANGAN REMAJA
Studi Kasus: Jalan Udayana, Mataram
Keywords:
Remaja, Balapan Liar, Praktik SosialAbstract
Fenomena balap liar ini yang dimana semakin umum, Salah satu contohnya dapat ditemukan di Kota Mataram, khususnya di Jalan Udayana, dimana pelanggaran lalu lintas berupa balapan liar yang dilakukan pada malam hari hingga dini hari saat jalan sepi bagi pengendara atau fasilitas umum. Aktivitas ini dapat mengganggu masyarakat dan menyebabkan keresahan bagi masyrakat yang sedang beristirahat. Penelitian yang berjudul "Fenomena Aksi Balapan Liar Pada Kalangan Remaja (Studi Kasus: Jalan Udayana, Mataram) ini bertujuan untuk mengkaji tentang aksi remaja yang menjadi joki balap liar di kawasan udayana dan mengetahui aksi joki balap liar pada kalangan remaja di jalan udayana. Analisis teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori atau pemikiran Pierre Bourdieu tentang habitus x modal + ranah = praktik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam menentukan informan penelitian menggunakan Nonprobability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Unit Analisis dalam penelitiian ini adalah individu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balapan liar yang dilakukan dijalanan umum tidak sesuai dengan prinsip safety riding dengan risiko kecalakaan sangat tinggi, baik pengandara maupun orang lain. Fenomena aksi balap liar dikalangan remaja merupakan praktik sosial yang terdiri dari habitus suka menonton balap liar dan memodifikasi kendaraan dan memiliki 4 modal yang terdiri dari, modal ekonomi. modal sosial, modal budaya dan modal simbolik. Ranah atau arena yang dijadikan sebagai tempat pertarungan untuk memanfaatkan habitus dan modal yang dimiliki adalah jalan udayana mataram. Praktik remaja yang menjadi joki balap liar dilatar belakangi oleh pencarian identitas, pengakuan, dan adrenalin.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Lalu Agung Fernanda, Maya Atri Komalasari, I Dewa Made Satya Parama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.