MARGINALISASI PEREMPUAN PASCA TRADISI NGEROROD

Studi Kasus-Desa Tanjung, Kabupaten Lombok Utara

Authors

  • rizal hendri hemawan unram
  • Nila Kusuma Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • I Dewa Made Satya Parama Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Keywords:

Marginalisasi, Perempuan, Tradisi Ngerorod

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana bentuk-bentuk marginalisasi perempuan pasca Tradisi Ngerorod dan mengapa marginalisasi dapat terjadi pada Perempuan yang melakukan Tradisi Ngerorod. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan dalam penelitian ini ditentukan secara Purposive dengan informan penelitian sebanyak sepuluh orang. Adapun teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori stigma Erving Goffman yang menyatakan bahwa stigma muncul ketika komponen-komponen yang ada di dalamnya muncul bersamaan, komponen tersebut dapat menjadi alat ukur dalam proses pemberian stigma hingga dan Status lost discrimination. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk marginalisasi Perempuan yang ditimbulkan pasca tradisi Ngerorod yaitu stigma sosial, pemutusan hubungan keluarga, penghapusan hak waris, isolasi sosial, dan pemberian sanksi adat dan Perempuan yang melakukan Tradisi Ngerorod khususnya dari Suku yang berbeda yaitu antara Suku Sasak dan Suku Bali akan dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma dan nilai yang ada di komunitas asalnya. Salah satu dampak dari terbentuknya stigma tersebut adalah munculnya marginalisasi terhadap Perempuan yang melakukan Tradisi Ngerorod. Secara adat, Masyarakat menganggap Ngerorod merupakan satu-satunya cara mengimplementasikan cinta yang disebabkan oleh adanya penolakan dari keluarga karena perbedaan Suku, nilai, dan norma di Masyarakat.

Published

2025-06-28

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3