ANALISIS KESEHATAN FISIK DAN PSIKIS PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
KASUS DI KELURAHAN TIWU GALIH KECAMATAN PRAYA LOMBOK TENGAH
Keywords:
KDRT, Fisik, Psikis, Finansial, PerempuanAbstract
Kasus KDRT sering terjadi di lingkungan masyarakat dan jarang terungkap di publik. Bahkan sering kali korban tidak berani melapor ke pihak yang berwajib. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk kekerasan dalam rumah tangga dan menganalisis dampak KDRT terhadap kesehatan fisik dan psikis korban. Informan pada penelitian ini yaitu perempuan korban KDRT, teknik dalam pemilihan informan yang digunakan yaitu Purposive. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial Max Weber dan metode yang digunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentansi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data reduction, data display, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan rumah tangga yang dialami oleh korban diantaranya: (1) Kekerasan fisik seperti seperti dipukul, ditendang, dijambak, ditampar, dicakar dan berbagai bentuk kekerasan fisik lainnya. (2) Kekerasan psikis seperti meruntuhkan harga diri, sumpah caci maki dengan kata kata yang kasar dan tidak pantas. (3) Kekerasan finansial seperti tidak memberikan nafkah pada keluarga, penelantaran rumah tangga, memaksa istri untuk mencari nafkah. Dampak dari kekerasan rumah tangga yang dialami korban yaitu dampak pada kesehatan fisik: (1) Mengalami luka ringan seperti memar, luka cakar, dan berbagai macam luka yang dapat disembuhkan dengan sendirinya. (2) Mengalami masalah kronis seperti kerusakan pada syaraf muka, bocor di kepala yang harus ditangani oleh pihak medis. Dampak pada kesehatan psikis yaitu seperti stress, depresi, sedih, takut untuk berdua dengan pelaku dirumah, selalu hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata, dan takut untuk mengenal laki-laki lagi. Dampak sosial bagi korban seperti: (1) Bersosialisasi dengan masyarakat. (2) Mendapatkan dukungan dari orang terdekat. (3) Kurangnya respon masyarakat. (4) Tidak mendapat bantuan dari aparat desa.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Cahya Luvi Hidayanti, Solikatun Solikatun, Ika Wijayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.