EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN TEMBAKAU DI DESA SUNTALANGU KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Penulis

  • Zohdi Al Farizi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
  • Dias Mardianti Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Fariz Hakim Taufiqurrahman Zaini Fakultas Hukum Universitas Mataram
  • I Putu Deni Saputra Fakultas Teknik Universitas Mataram
  • Washimatul Bestari Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Mataram
  • Farin Eriya Sabina Fakultas Hukum Universitas Mataram
  • Amrina Rosyida Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram
  • Risa Hariani Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Mataram

Kata Kunci:

Distribusi, Efisiensi, Tembakau, Pemasaran

Abstrak

Desa Suntalangu merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Suwela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa Suntalangu memiliki potensi alam yang sangat mendukung masyarakatnya dalam peningkatan ekonomi salah satunya melalui sektor pertanian. Banyaknya potensi hasil pertanian yang ada di Desa Suntalangu tidak diimbangi dengan pemanfaatan serta pengolahan produk dengan nilai tambah sehingga pendapatan masyarakat hanya berpusat pada hasil penjualan setelah panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi tembakau dan tingkat efisiensi pola distribusi tembakau. Metode dasar yang digunakan deskriptif-observatif. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Juni – 12 Agustus 2023. Analisis data yang digunakan margin pemasaran, farmer Share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukan ada 4 pola distribusi. Pola satu dari produsen, pengepul desa (tengkulak), pedagang besar, pedagang ecer dan konsumen akhir. Pola kedua dari produsen, pengepul desa (tengkulak), pedagang ecer dan konsumen akhir. Pola ketiga dari produsen, pengepul desa (tengkulak) dan konsumen akhir. Pola ke empat dari produsen ke konsumen akhir. Tingkat efisiensi pola distribusi berdasarkan pola I, II, III dan IV, menunjukan hasil efisiensi yang signifikan. Hal ini dilihat berdasarkan persentase dari ke 4 pola di bawah 50%. Akan tetapi yang dianggap paling efisien yaitu pola III dengan nilai persentase sebesar 18%. Hal ini terjadi dikarenakan disetiap rantai pemasaran mengambil sedikit keuntungan dan rantai pemasaran yang pendek. Namun, penjualan dengan pola ketiga menunjukkan indikasi penjualan yang meningkat. Hal itu yang mengakibatkan pemilihan pola ketiga menjadi yang paling efisien dari pemasaran tembakau di desa Suntalangu. Dikarenakan pengambilan sedikit keuntungan dirantai pemasaran yang pendek dan terus berlanjut mengakibatkan penjualan di pola ketiga lancar dan berpengaruh pada keuntungan yang semakin meningkat.

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-09