ANALISIS POTENSI TANAMAN TALAS DESA SEDAU DAN PEMANFAATANNYA GUNA MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG PRODUKTIF

Penulis

  • Amaliatussalihah Amaliatussalihah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Aulia Hasibatun Abkariah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Eka Apriyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Eka Widia Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Fidhea Aisara Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Haeriyatul Mona Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Linda Nardianti Sari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Nining Suherminingsih Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Husrin Fauziah Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Khahfi Yuazi Isra’ Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

Kata Kunci:

Tanaman Talas, Pemanfaataan

Abstrak

Desa Sedau merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat,  Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa Sedau dipenuhi oleh hasil bumi yang melimpah,  ditumbuhi berbagai jenis buah-buahan seperti Pisang, Nangka, Rambutan, Manggis, Durian, dan lain lain. Sehingga Desa Sedau disebut sebagai Desa buah. Selain buah-buahan, tanah di Desa Sedau  dipenuhi juga oleh umbi-umbian salah satunya adalah talas. Talas merupakan sumber pangan alternatif  tanaman lokal yang banyak tumbuh secara liar di Kawasan Desa Sedau. Kandungan zat karbohidrat yang  tinggi pada talas berpotensi untuk dikembangkan menjadi aneka produk pangan. Walau dengan hasil  umbi (talas) yang melimpah, permasalahannya ada pada pemanfaatan talas yang kurang dimanfaatkan  dengan baik akibat dari kurangnya upaya inovasi pengolahan talas menjadi suatu produk agar dapat  meningkatkan nilai jual dan menjadi sumber pendapatan baru. Masyarakat Desa Sedau kebanyakan  mengonsumsi talas sebagai makanan tambahan dengan cara direbus, digoreng, dan dibakar. Oleh  karena itu, diperlukan pendampingan kepada masyarakat sebagai upaya untuk menyadarkan  masyarakat akan potensi dari tanaman talas dan pemanfaatannya yang dapat menjadi sumber  pendapatan baru. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan  metode diskusi, sosialisasi, serta pelatihan kewirausahaan. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan kewirausahaan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mengolah dan memanfaatkan  tanaman talas sebagai sumber pendapatan baru.

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-12