PEMBUATAN BIOKOMPOS DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH TERNAK SAPI DI DESA LENDANG NANGKA UTARA

Penulis

  • Wahyu Aldi Setiawan Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Rabiatul Adawiyah Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram
  • Lalu M. Izzuddin Izmi Ihsan Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Cindy Pramudia Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Ni Komang Indah Rany Dewinta Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
  • Hikmalina Hikmalina Program Studi Hukum, Fakultas Hukum Universitas Mataram
  • Sulfah Meiastri Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Mataram
  • Muh. Syahekh Mauliddin S. Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Mataram
  • Iwan Rahmayadi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Irwan Mahakam Lesmono Aji Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

Kata Kunci:

Limbah ternak, biokompos, aktifator, desa Lendang Nangka Utara

Abstrak

Pupuk merupakan unsur utama dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu jenisnya adalah biokompos. Biokompos adalah pupuk organik yang mengombinasikan antara pupuk kandang dengan arang sekam. Pupuk organik adalah pupuk yang bersumber dari bagian hewan, kotoran hewan, dan tumbuhan yang sudah mati atau limbah organik lainnya. Di Desa Lendang Nangka Utara terdapat banyak limbah kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan biokompos yang berguna untuk pembenahan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan limbah ternak sebagai biokompos di Desa Lendang Nangka Utara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari empat tahapan, yaitu sosialisasi, pembuatan biokompos, uji mutu, dan pengemasan biokompos. Pembuatan biokompos dilakukan dengan menggunakan bahan aktifator untuk mempercepat proses pengomposan, yaitu bioaktifator EM4. Hasil dari pengembangan pembuatan biokompos menggunakan bahan dasar limbah ternak dan bahan organik membuat masyarakat memahami efektivitas proses pemanfaatan limbah ternak di Desa Lendang Nangka Utara dan mengetahui kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium pada kompos sudah memenuhi standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030-2004. Kandungan nitrogen pada kompos sebesar 0,38%, fosfor sebesar 0,69%, dan kalium sebesar 1,05%.

Unduhan

Diterbitkan

2023-05-23