Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio <p>Prosiding Seminar Nasional Sosiologi (SeNSosio) Program Studi Sosiologi merupakan merupakan wadah publikasi artikel ilmiah hasil penelitian baik baik dari para akademi, peneliti, maupun praktisi khususnya dalam bidang kajian sosiologi. SeNsosio mengusung tema Masyarakat Pesisir dan Kepulauan dengan cakupan subtema Masalah lingkungan dan Perubahan Iklim, Gender, Kelompok Rentan dan Marjinal, Pembangunan dan Politik Lokal, Masyarakat Digital, Gaya Hidup, dan Isu Pemuda, Konflik dan Resolusi Konflik, Agama, Modal Sosial dan Kearifan Lokal, Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial, Pendidikan dan Pengembangan Komunitas. Prosiding SeNSosio diterbitkan secara online setiap tahun pada bulan Desember.</p> en-US Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2775-9121 PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL DI PULAU MADURA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/534 <p>Pendidikan pada manusia sejatinya terdapat akan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki. Melalui proses belajar manusia dapat mengembangkan kompetensi dalam dirinya kearah yang lebih baik. Pendidikan di Pulau Madura saat ini juga berkembang, tersedianya lembaga pendidikan formal dan non formal semakin bertambah di era saat ini. Lembaga pendidikan pesantren banyak di temui di Pulau Madura yang memadukan pendidikan formal beserta non formal. Adanya pendidikan pesantren sudah menerapkan pembelajaran masa kini dan masa silam juga tidak ditinggalkan. Pondok pesantren Miftahul Ulum Pamekasan di Madura sudah mengimplementasikan integrasi pembelajaran antara yang modern dan tradisional. Pendidikan pesantren di Miftahul Ulum melestarikan pembelajaran berbasis kearifan lokal. Artinya pembelajaran yang dijalankan masih terdapat muatan-muatan lokal yang terus dilestarikan disaat bermunculan muatan-muatan mata pelajaran yang baru di lingkungan pendidikan. Penelitian ini dilakukan di Pondok pesantren Miftahul Ulum Pamekasan. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tekhnik penelitian berbentuk purposive sampling. Pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Tekhnik analisis data menggunakan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya temuan pendidikan pesantren Miftahul Ulum terbagi kedalam pendidikan diniyah dan pendidikan sekolah yang memiliki kurikulum yang berbeda. Pendidikan pesantren sudah menerapkan pembelajaran yang modern dan tetap melestarikan pendidikan berbasis nilai-nilai kearifan lokal. Pendidikan pesantren menerapkan pendidikan dari generasi ke generasi dengan menjaga pewarisan tradisi. Pendidikan pesantren juga membedakan pendidikan santri bagi laki-laki dan perempuan dalam proses pembelajaran.</p> <p> </p> Alfan Biroli Iskandar Dzulkarnain Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 1 7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESEDIAAN DIVAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT DESA LUBUK MUKTI KECAMATAN PENARIK KABUPATEN MUKOMUKO https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/558 <p><em>Coronavirus Disease 2019</em> (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Penyakit ini diawali dengan munculnya kasus <em>pneumonia </em>di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (<em>Public Health Emergency of International Concern</em>) pada tanggal 30 Januari 2020.&nbsp; Vaksin merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus ini. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan dengan kesediaan divaksinasi COVID 19 pada masyarakat Desa Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini menggunakan Paradigma Fakta Sosial yaitu teori struktural fungsional oleh Robert K Merton. Data dianalisis dengan uji statistik Korelasi <em>Rank Spearman</em>. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel <em>simple random sampling.</em> Peneliti mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan melalui <em>google form,</em>dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: Hasil hitung hubungan tingkat pengetahuan dengan kesediaan divaksinasi COVID 19 menunjukkan hasil hitung nilai Z hitung sebesar 4,625 dan nilai Z tabel 1,96 sehingga nilai Z hitung lebih besar dari pada nilai Z tabel (4,625 &gt; 1,96) sehingga ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang mana dengan artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mengenai vaksinasi COVID 19 dengan kesediaan divaksinasi COVID 19 pada masyarakat. Hal tersebut diartikan bahwa semakin rendah tingkat pengetahuan masyarakat mengenai vaksin COVID 19 maka akan semakin rendah juga kesediaan masyarakat untuk divaksinasi COVID 19 sebaliknya semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai vaksin COVID 19 maka akan semakin tinggi juga kesediaan masyarakat untuk divaksinasi COVID 19.</p> Annisa Rohmah Fajrianty Heni Nopianti Ika Pasca Himawati Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 8 19 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM MENGHADAPI KRISIS LINGKUNGAN https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/554 <p><em>Penelitian ini mengkaji masalah</em><em> pembangunan berkelanjutan yang sampai saat ini masih menjadi isu di Dunia dan mencoba melihat relasi antara pembangunan berkelanjutan dengan Kondisi lingkungan saat ini dan dianalisis dengan teori </em>masyarakat berisiko milik sosiolog Jerman yaitu Ulrich Beck<strong><em>. </em></strong><em>Hubungan</em><em> antara pembangunan berkelanjutan dengan kondisi lingkungan terlihat dari 3 unsur dalam pembangunan berkelanjutan itu sendiri yaitu ekonomi, social dan lingkungan, relasi antara pembangunan dan lingkungan sangat deterministic, dalam kata lain lingkungan saat ini dilihat sebagai pemenuh kehidupan manusia dan seakan terpisah dan tidak dipikirkan bagaimana keberlanjutannya</em><em>. Penelitian ini menemukan bahwa</em><em> relasi antara pembangunan berkelanjutan dengan krisis lingkungan belum terlalu terlihat bagaimana peran pembangunan berkelanjutan itu</em>, <em>apakah hanya berhenti sebagi jargon saja dengan embel-embel berkelanjutan. </em><em>Metode penelitian menggunakan</em><em> jenis penelitian studi literatur</em><em> yaitu berfokus pada pengumpulan informasi (bahasa) agensi melalui metode </em><em>literatur dan sumber yang ada.</em></p> Awan Setia Dharmawan Andy Agung Sasmita Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 20 35 PERILAKU KONSUMTIF PEMAIN GAME ONLINE SMARTPHONE DENGAN SISTEM MICROTRANSACTION DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MATARAM https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/499 <p>Perkembangan <em>game online</em> saat ini memunculkan sebuah sistem yang disebut dengan <em>microtransaction, </em>yaitu sistem yang memudahkan para pemain <em>game online </em>untuk bisa bertransaksi membeli barang-barang virtual di dalam <em>game, </em>hal tersebut menjadi salah satu penyebab berkembangnya perilaku konsumtif mahasiswa yang menjadi pemain <em>game online smartphone</em> khususnya mahasiswa Universitas Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan gambaran bagaimana bentuk perilaku konsumtif mahasiswa dan implikasinya terhadap perilaku sosial mahasiswa yang menjadi pemain <em>game online smartphone</em>. Penelitian ini menggunakan teori konsumsi Jean Baudrillard dan teori tindakan sosial Max Weber. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi partisipatif dan hasil dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya bentuk-bentuk perilaku konsumtif mahasiswa pemain <em>game online smartphone </em>antara lain, melakukan pembelian impulsif yaitu pembelian yang disebabkan karena adanya dorongan emosional dari lingkungan pertemanan hingga adanya godaan untuk membeli barang dalam <em>game </em>yang berupa hadiah ataupun diskon. Pembelian kompulsif yaitu pembelian yang dilakukan hanya untuk memenuhi kepuasan dengan melakukan <em>microtransaction </em>secara terus-menerus yang menunjukkan kurangnya kontrol diri. Pembelian status yakni melakukan pembelian barang-barang virtual untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan berdasarkan status yang didapatkan dari barang virtual yang dikonsumsi. Dalam penelitian ini juga ditemukan implikasi perilaku konsumtif terhadap perilaku sosial dimana pemain <em>game online smartphone </em>merasa lebih superior (disegani, dihargai, dan diakui) jika melakukan <em>microtransaction </em>di dalam <em>game, </em>sehingga membuat mahasiswa yang menjadi pemain <em>game online</em> lebih banyak berinteraksi di dalam <em>game </em>dibandingkan dengan di dunia nyata.</p> Bagus Kurnia Robbani Lalu Wiresapta Karyadi Ratih Rahmawati Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 36 56 KAJIAN KERENTANAN MASYARAKAT PESISIR DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI DESA PARE MAS https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/624 <p>Akibat adanya perubahan iklim mengakibatkan terjadinya angin puting beliung yang melanda&nbsp; Desa Pare Mas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kerentanan apa saja yang&nbsp; terjadi pada masyarakat pesisir dan juga untuk mengetahui strategi adaptasi yang di lakukan&nbsp; untuk meminimalisir kerentanan yang terjadi akibat perubahan iklim di Desa Pare Mas. Dalam&nbsp; penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang&nbsp; dimana mengananlisis data menggunakan teori Habitus dan Arena Pierre Bourdieu. Informan&nbsp; dalam penelitian ini menggunakan teknik <em>Purposive Sampling</em>. Adapun teknik pengumpulan data&nbsp; menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data&nbsp; yang digunakan dalam penelitian ini adalah mulai dari pengumpulan data, reduksi data,&nbsp; penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi keabsahannya menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir mengalami kerentanan dari akibat&nbsp; perubahan iklim dari berbagai aspek yakni ekonomi, fisik, lingkungan dan sosial sehingga&nbsp; masyarakat pesisir melakukan strategi adaptasi untuk meminimalisir dampak negatif dari&nbsp; perubahan iklim.&nbsp;</p> Baiq Dinda Ayu Ika Wijayanti Nila Kusuma Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 57 70 PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PENDAPATAN PELAKU USAHA WISATA DI PESISIR PANTAI SENGGIGI KABUPATEN LOMBOK BARAT https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/438 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap pendapatan pelaku usaha wisata dipesisir pantai Senggigi. Dinas Pariwisata Lombok Barat menunjukkan hasil data kunjungan wisatawan ke pantai Senggigi dari tahun 2017-2022 mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini membuat pelaku usaha wisata mengalami penurunan pendapatan karena sepinya pengunjung yang datang. Maka penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap pendapatan pelaku usaha wisata di pesisir pantai Senggigi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan di pesisir pantai Senggigi Kabupaten Lombok Barat dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan dokumentasi dalam mengambil data dilapangan. Responden dalam penelitian ini melibatkan 96 responden yang merupakan para pelaku usaha wisata di pesisir Pantai Senggigi. Analisis hasil dilakukan menggunakan teori Struktural Fungsional dari Robert K. Merton. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak yaitu para pelaku usaha wisata merasa keberatan dengan naiknya harga bahan bakar minyak yang berpengaruh kepada naiknya harga barang dan jasa yang mempengaruhi daya beli pengunjung sehingga pelaku usaha wisata kesulitan untuk mempertahankan usahanya ditengah sepinya pengunjung yang datang. Hasil data dari penelitian ini, dari 96 responden terdapat 78 responden yang mengalami penurunan pendapatan dengan presentase 81,25%, dan 9 responden mengalami kestabilan usaha dengan presentase 9,375% serta terdapat 9 responden yang mengalami kenaikan pendapatan dengan presentase 9,375%.</p> Baiq Wenny Elfira Seranggani Wenny Ika Wijayanti Nila Kusuma Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 71 85 PERAN GANDA ISTRI NELAYAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PESISIR DESA SERIWE KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/584 <p>Istri nelayan di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.tidak hanya berperan dalam sektor domestik saja namun juga pada sektor publik dan sosial. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk peran ganda istri nelayan dan implikasi pada aspek sosial dan budaya. Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan Desain penelitian fenomenologi. Menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Purposive sampling digunakan untuk pemilihan informan penelitian, yang dalam hal ini istri nelayan di Desa Seriwe yang memiliki peran ganda yaitu bekerja di rumah dan diluar rumah menjadi buruh rumput laut, penjual ikan, pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk peran ganda yang dilaksanakan oleh istri nelayan di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru secara umum ada tiga yaitu 1. peran sebagai istri dan ibu, 2. peran sebagai pencari nafkah dan 3. peran sosial. Sedang implikasi pada aspek ekonomi yaitu perekonomian keluarga meningkat. Implikasi pada aspek sosial budaya tetap mengikuti kegiatan sosial Masyarakat, dan berkurangnya waktu bersama anak –karena lebih banyak beraktivitas di luar rumah.</p> Cindra Mustawi Muhammad Arwan Rosyadi Nuning Juniarsih Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 86 95 ANALISIS KETANGGUHAN PELAKU UMKM DALAM MENGHADAPI POTENSI BENCANA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/486 <p>Penelitian ini didasarkan pada tingginya tingkat potensi bencana terhadap para pelaku UMKM di pulau Lombok Desa Sembalun Bumbung, seperti bencana banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, dan gunung meletus. Dari potensi bencana yang ada menimbulkan dampak yang besar bagi masyarakat khususnya para pelaku UMKM, dari kerugian yang dialami yakni kerugian materi dan non materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana risiko dan ketangguhan pelaku UMKM Desa Sembalun Bumbung dalam menghadapi potensi bencana. Untuk menganalisis ketangguhan pelaku UMKM peneliti mengunakan teori Praktik Sosial oleh Bourdieu. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data mengunakan observasi, wawancara mendalam, FGD dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu mengumpulkan data, reduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1) Pelaku UMKM di Desa Sembalun Bumbung memilki risiko tinggi terkena dampak dari bencana yang mengakibatakan usaha para pelaku UMKM terganggu. Risiko yanng dihadapi pelaku UMKM diantaranya: tidak bisa melalukan produksi, usaha tidak berjalan dengan lancar, produk tidak dapat terjual, modal tidak dapat diputar kembali karena tidak ada pemasukan. Modal yang tersimpan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2) Ketangguhan pelaku UMKM dilihat dari tiga konsep ketangguhan UMKM yaitu siaga bencana, bertahan dan beradaptasi dengan bencana, dan pulih cepat dan lebih baik lagi. Pelaku UMKM bisa tangguh dengan membangun pola-pola habitus atau kebiasaan dalam menghadapi bencana yang didukung dengan sumber daya modal yang ada dalam ranah atau arena bencana.</p> Dali Surenggana Solikatun Solikatun Khalifatul Syuhada Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 96 108 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/516 <p>Wilayah pesisir selatan Jawa memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana gempa dan tsunami. Namun gempa di selatan Jawa yang jarang terjadi mengakibatkan adanya<em> seismic gap</em>. Sehingga memiliki potensi gempa besar di waktu yang mendatang. Desa Watukarung sebagai salah satu desa yang berada di pesisir Jawa yaitu Kabupaten Pacitan pada tahun 2015 ditetapkan sebagai desa yang memiliki potensi tsunami tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana tsunami di Desa Watukarung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan penanggulangan bencana, terutama bencana di wilayah pesisir masih belum sepenuhnya menjadi prioritas, dibandingkan dengan penanganan bencana banjir yang selama ini rutin membawa dampak kerugian dan kerusakan cukup besar. Padahal dalam jangka yang lebih panjang, dampak yang ditimbulkan sangat besar. Bencana tsunami memiliki potensi merusak secara parah mulai dari infrastruktur, lingkungan, dan perekonomian daerah. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dalam persepsi mengenai urgensi dalam hal kebijakan penanggulangan bencana tersebut. Terlebih Desa Watukarung juga merupakan daerah destinasi wisata, sehingga memiliki implikasi dalam perencanaan penanggulangan bencana. Kebijakan yang diambil seharusnya mencakup aspek perlindungan terhadap wisatawan dan masyarakat setempat, serta bagaimana menggabungkan upaya penanggulangan bencana dengan pengelolaan destinasi wisata.</p> Diki Wahyudi Diki Duma Hardiana Manurung Endah Dwi Fardhani Bernadetta Gitya Christy Wulandari Isnan Nursalim Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 109 124 TRADISI JAMU SEBAGAI RESILIENSI MASYARAKAT DAN POTENSI PARIWISATA BUDAYA DI KABUPATEN SUMENEP MADURA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/562 <p>Tradisi meramu dan minum jamu merupakan bentuk kearifan lokal Masyarakat Madura dalam menjaga kesehatan. Pada perkembangannya para peramu dan pengguna Jamu Madura dihadapkan pada pilihan bahwa jamu adalah pengobatan alternatif. Pada sisi lain kepercayaan khasiat jamu telah diyakini oleh masyarakat secara luas dan dijadikan pilihan pertama pada saat mengalami masalah kesehatan. Pada saat Pandemi Covid-19, Jamu menjadi pilihan utama masyarakat, dibandingkan pengobatan medis dengan berbagai pertimbangan kondisi saat itu. Hal tersebut membuat masyarakat melakukan proses resiliensi dengan cara kembali melakukan tradisi jamu untuk berbagai persoalan kesehatan. Paska pandemi Covid 19, resiliensi tradisi jamu tetap dilakukan dan menarik banyak masyarakat lain untuk turut melakukan dan menikmati khasiatnya. Perkembangan tradisi jamu memunculkan potensi pariwisata budaya. Di Kabupaten Sumenep, potensi pariwisata budaya tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi kreatif melalui beragamnya produk jamu dan pertumbuhan industri kecil. Tradisi Jamu sebagai resilensi dan potensi pariwisata budaya di Sumenep menarik untuk dikaji lebih lanjut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui teknik observasi dan wawancara, dianalisis dan cari keabsahan data dengan triangulasi sumber. Hasil kajian adalah resiliensi tradisi jamu menjadikan produk Jamu Madura sebagai potensi pariwisata budaya dan menimbulkan usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Sumenep. Bentuk Resiliensi tradisi jamu adalah 1) Pemertahanan tradisi meramu dan menggunakan jamu, 2) Pengembangan bentuk jamu sebagai upaya ekonomi kreatif masyarakat. Kedua bentuk resiliensi menghadirkan potensi pariwisata budaya yakni Wisata Budaya Herbal. Integrasi tradisi jamu sebagai resiliensi dan potensi pariwisata budaya, membangun kekuatan citra dan jati diri Masyarakat Sumenep di bidang pariwisata.</p> Ekna Satriyati Citra Nurhayati Soedarso Soedarso Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 125 138 MAKNA SIMBOLIK TRADISI BETETULAK PADA UPACARA ADAT DI DESA PENGADANGAN KECAMATAN PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/498 <p>Ritual betetulak merupakan upacara adat Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur yang dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan simbol yang terdapat pada setiap rangkaian acara dalam upacara adat betetulak. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif, subjek yang terdapat dalam penelitian yakni masyarakat yang mengetahui sejarah betetulak, serta individu yang perperan pada rangkaian upacara adat. Teknik pengumpulan data mengunakan observasi participant, wawancara, dan dokumentasi. Teori dalam penelitian ini mengunakan Intraksionisme Simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Mead. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya pergeseran makna pada tujuan diadakanya upacara adat betetulak pada masyarakat desa Pengandangan seiring dengan perkembangan zaman sebelumnya betetulak dimaknai sebagai (1) Do.a tolak bala, (2) sebagai bentuk ajakan/mengembalikan musibah/penyakit. Akan tetapi tujuan diadakanya betetulak pada saat ini sebagai mana diantanya (1) bentuk pelestarian budaya daerah, (2) sebagai program desa wisata dalam mendukung UMKM, (3) Sebagai Promosi desa wisata dalam iven “Pesona Budaya”. Adapun simbol simbol yang terkandung didalam rangkaian kegiatan berupa Daun sirih/Lekok, Gendang Belek, Ende dan penjalin, Dulang, dan begibung/duduk bersama. Masing-masing dari simbol-sombol tersebut memiliki makna-makna tertentu yang masih dipercaya oleh masyarakat Desa Pengadangan.<br /><br /></p> erlinira puspita Syarifuddin Syarifuddin Khalifatul Syuhada Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 139 148 PERSEPSI PENYEDIA LAYANAN BAGI PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP LAYANAN MANAJEMEN KLINIS PERKOSAAN https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/569 <p>Angka kekerasan seksual di Indonesia masih tinggi. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menunjukkan kasus kekerasan seksual setiap tahun terjadi peningkatan. Kekerasan seksual terjadi ketika adanya paksaan, tanpa persetujuan kedua belah pihak, dan ketimpangan relasi kuasa dan gender. Korban kekerasan seksual rentan mengalami penderitaan secara fisik, psikis, kerugian secara ekonomi, sosial, dan budaya. Korban akan mengalami keluhan rasa sakit, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan kemungkinan tertular penyakit menular seksual. Selain itu, korban dapat mengalami post traumatic stress disorder dan kecemasan berlebih sehingga korban takut melakukan perlawanan dan kecenderungan menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Korban seksual juga menerima stigma buruk dari masyarakat yang akan menyebabkan korban menarik diri dari lingkungan sosial, sulit membangun relasi dengan lawan jenis, dan rasa tidak aman. Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan satu dari 10 provinsi dengan angka kasus perkosaan tertinggi. Berdasarkan data KPPPA tercatat 42 kasus perkosaan yang terlaporkan pada tahun 2022. Sementara data Dinas P2KBP3A NTB mencatat sebanyak 188 kasus kekerasan seksual anak pada tahun 2022. Tingginya angka kekerasan seksual di NTB nyatanya belum diimbangi dengan layanan klinis yang memadai. Belum banyak ditemukan lembaga layanan rujukan kekerasan seksual perkosaan, serta keberadaanya masih sulit untuk diakses oleh korban perkosaan. Ketersediaan layanan manajemen klinis perkosaan dimaksudkan untuk meminimalkan dampak kekerasan yang dialami oleh penyintas serta mendukung pemulihan kualitas hidupnya. Studi ini menggunakan rancangan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan focus grup discussion (FGD) di Provinsi NTB. Data dianalisis dengan pendekatan induktif dan disajikan secara naratif. Luaran yang ditargetkan adalah publikasi jurnal nasional terakreditasi sinta 1-6.</p> Fahrunnisa Hidayat Fahrunnisa Fahrunnisa Aena Mardiah Mardiah Ahmad Hidayat Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 149 174 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA AIKMEL TIMUR KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/479 <p><span class="s12"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">membahas tentang</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa di desa Aikme</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">l Timur kabupaten Lombok Timur. </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa sangat penting karena masyarakat yang terlibat dapat memberikan ide dan masukan dalam pengelolaan dana desa yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">Tujuan dari penelitian ini untuk</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> mengetahui </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">bagaimana partisipasi masyarakat dan apa saja faktor– faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa di desa Aikmel Timur kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">kualitatif &nbsp;dengan pendekatan studi kasus</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tindakan Sosial Max </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">Weber yang melihat bagaimana tindakan masayarakat desa Aikmel Timur dalam pengelolaan dana desa</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">Hasil</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> penelitian ini menunjukan: Pertama, partisipasi masyarakat Desa Aikmel Timur paling menonjol di tahap perencanaan yaitu ketika dilakukannya musyawarah desa. Sedangkan pada tahap pelaksanaan sampai evaluasi partisipasi masyarakatnya disini masih kurang padahal pemerintah sudah mengajak semua masyarakat seperti aparatur desa, karang taruna, laki-laki dan perempuan untuk ikut serta. Kedua, </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">f</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">aktor pendorong untuk senantiasa ikut se</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">rta dalam empat tahap pengelolaan dana desa</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> karena sebagian masyarakat masih memiliki kesadaran tentang betapa pentingnya</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> partisipasinya dalam</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> pembangunan yang akan dilaksanakan di desa Aikmel Timur ini guna untuk meningkatkan taraf dan kemudahan hidup</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> masyarakat. Faktor penghambat </span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">partisipasi</span></span> <span class="s12"><span class="bumpedFont15">ma</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15">syarakat</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont15"> ini berupa ikut serta dalam musyawarah di desa Aikmel Timur dikarenakan sibuk bekerja, tidak mendapatkan informasi ataupun berbenturan dengan kegiatan lain.</span></span></p> Haerun Nisak Lalu Wiresapta Karyadi I Dewa Made Satya Parama Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 175 188 LITERARUR REVIEW: ANALISIS DAMPAK BANJIR ROB TERHADAP KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/547 <p>Latar belakang: Leptospirosis merupakan penyakit menular ketika kontak langsung mulut, hidung, mata, atau luka pada kulit dengan air yang terkontaminasi urin dari hewan yang ternfeksi. Penularan leptospirosis beresiko lebih tinggi pada negara beriklim tropis. Indonesia sebagai negara tropis berpotensi mengalami penularan leptospirosis. Hal ini dikarenakan, indonesia adalah negara maritim dengan luas wilayah lautan lebih luas daripada wilayah daratan. Adapun resiko bencana yang akan terjadi di wilayah pesisir salah satunya adalah banjir rob (banjir genangan). Mengingat penularan leptospirosis melalui kontak dengan air sehingga ketika terjadi banjir rob beresiko terhadap tingginya transmisi penyakit lepstopirosis. Tujuan; Artikel ini bertujuan menganalisis dampak banjir rob terhadap kejadian leptospirosis di Indonesia. Setelah menganalisi dampak tersebut, pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat melakukan langkah mitigasi terhadap fenomena banjir rob dan melakukan langkah preventif agar tidak terjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) leptospirosis.Metode : Jenis metode penelitian pada penelitian ini menggunakan <em>literature review</em>. Teknik pencarian literatur dengan menggunakan platform online yaitu <em>Google Scholar </em>dan <em>Science Direct</em>. Kajian literatur ilmiah pada <em>database </em>menggunakan kata kunci banjir rob, Indonesia dan leptospirosis. Kriteria inklus yang diterapkan pada artikel ini adalah artikel berupa teks lengkap, dipublikasikan menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, rentang publikasi artikel yaitu 2019 – 2023, dan memiliki ISSN. Hasil: total artikel yang digunakan adalah 5 dari 77 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Kesimpulan: Banjir rob dapat berdampak terhadap sanitasi lingkungan dan menjadi media transmisi bakteri <em>leptospira</em>. Dampak ini dapat diperburuk jika manajemen lingkungan kurang baik. Selain itu, perilaku masyarakat dalam menjaga sanitasi lingkungan juga perlu diperhatikan. </p> Indah nursafitri Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 189 206 KARAKTER MASYARAKAT MADURA SEBAGAI MODAL SOSIAL KEKUATAN PERTAHANAN BANGSA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/592 <p>Sishankamrata (Sistem Pertahanan Rakyat Semesta) yang dianut oleh Bangsa Indonesia sebagai doktrin pertahanan bangsa melibatkan seluruh kekuatan rakyat dan seluruh potensi kemampuan kekuatan sosial. Sistem pertahanan keamanan dengan komponen-komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral, serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan serta keamanan negara. Tujuan dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta ini untuk mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Ancaman terhadap ketahanan nasional bisa datang dari dalam maupun luar negeri. Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan kondisi dan keberadaan Masyarakat Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan- Madura sebagai bagian dari Sishankamrata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan beberapa pendekatan, yaitu: <em>analytical approach,</em> dan <em>case approach</em> dengan data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan serta dikombinasikan dengan <em>empirical research</em> (penelitian lapangan) dengan metode pengumpulan data melalui observasi, <em>depth interview</em> serta <em>focus group discussion</em> (FGD). Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Labang, Kab. Bangkalan. Sedangkan data yang terkumpul akan dianalisa menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Madura memiliki karakter yang sangat menjunjung tinggi harga diri dan lebih memilih mati daripada malu. Hal ini berkaitan erat dengan falsafah yang sudah menginternalisasi dalam diri orang Madura yaitu<em> lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata</em> yang bermakna lebih baik mati daripada malu.</p> Kuntum Ummah Aminah Dewi Rahmawati Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 207 228 RELASI SOSIAL NELAYAN BUGIS DENGAN NELAYAN SASAK DI DUSUN MANDAR DESA SERUNI MUMBUL KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/482 <p>Penelitian ini membahas tentang relasi sosial nelayan Bugis dengan nelayan Sasak di dusun Mandar desa Seruni Mumbul kecamatan Pringgabaya kabupaten Lombok Timur baIk berkaitan dengan interaksi, kekeluargaan, kerjasama, persaingan dan konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan lokasi penelitian di dusun Mandar desa Seruni Mumbul Kecamatan pringgabaya kabupaten Lombok Timur, dengan fokus penelitian pada relasi sosial yang ada pada nelayan Bugis dengan nelayan Sasak yang ada di kampung mandar. Subjek penelitian ini adalah masyarakat nelayan di dusun Mandar dengan menggunakan sumber data baik secara primer maupun data sekunder. Informan dari penelitian ini adalah elemen masyarakat di dusun Mandar baik sebgai informan kunci, informan utama maupun informan pendukung. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi kesimpulan. Uji keabsahan dari penelitian ini pertama meliputi kredibilitas yang di dalamnya berupa tringulasi sumber, tringulasi teknik, dan tringulasi teori, kedua transferabilitas, ketiga depentabilitas dan yang keempat konfirmabilitas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial Max Weber yang terdiri dari tindakan rasional instrumental, tindakan rasionalitas tradisional, tindakan rasional afektif dan tindakan nilai. Relasi sosial nelayan Bugis dengan nelayan Sasak di dusun Mandar terlihat dari interaksi sosial bahwasanya dusun Mandar didominasi sebagian besar pendatang dari Bugis akan tetapi masih didominasi oleh masyarakat Sasak. Walaupun masyarakatnya majemuk tetapi selalu hidup berdampingan dengan sumber pencaharian mayoritas nelayan, sebagian juga berprofesi sebagai pedagang dan petani.bentuk relasi kedua adalah dari segi pernikahan dan kekeluargaan masyarakat dusun mandar sudah saling memasuki dan tetap melestarikan adat dan budaya masing-masing. Adapun bentuk kerjasama masyarakat dusun Mandar adalah dari segi perekonomian dilihat dari kelompok kerjasama nelayan, ada juga kerjasama budaya dan tradisi dalam masyarakat semisal acara dusun dan yang lainnya. Sedangkan bentuk persaingan masyarakat dusun Mandar adalah terlihat dari penangkapan ikan antara suku Bugis dan Sasak sebagai kebutuhan ekonomi. Dalam hal resolusi konflik masyarakat dusun Mandar setiap permasalahan selalu dimusyawarahkan untuk mencari pemahaman yang sama antara suku Bugis dan Sasak di kampung Mandar untuk menghindari konflik yang besar.</p> asgaf L. M. Asgaf Adnan Ika Wijayanti Azhari Evendi Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 229 249 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG PERKAWINAN USIA ANAK DI DESA PAOKMOTONG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DAN KDRT https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/577 <p>Perkawinan usia anak merupakan bentuk kekerasan terhadap anak sesuai yang tercantum dalam konvensi hak anak. Kasus perkawinan usia anak merupakan tindakan yang dapat berdampak terhadap terpenuhinya hak-hak dasar anak. Secara psikologi, perkawinan usia anak dapat menyebabkan trauma karena kemampuan anak dalam berpikir belum matang sehingga dapat berdampak terhadap peningkatan KDRT. Selain itu, peningkatan angka stunting merupakan salah satu dampak yang disebabkan oleh perkawinan usia anak. Kasus perkawinan usia anak seringkali ditemukan di daerah pedesaan. Desa Paokmotong merupakan salah satu daerah dengan angka perkawinan usia anak yang tinggi. Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya perkawinan usia anak diantaranya adalah pendidikan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya. Tulisan ini akan memuat hasil dari kegiatan talkshow sebagai bentuk pemberdayaan terhadap masyarakat dalam melihat perkawinan usia anak sebagai upaya pencegahan stunting dan KDRT. Kegiatan ini akan melibatkan pemerintah dan LSM dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat di desa Paokmotong. Indikator keberhasilan kegiatan akan ditentukan melalui kuesioner yang akan diberikan bagi peserta talkshow. Tulisan ini akan menggunakan pendekatan kualitatif yang terdiri dari wawancara transkrip, catatan kegiatan, dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Kata Kunci: KDRT, Pemberdayaan Masyarakat, Perkawinan Usia Anak, Stunting</p> Lalu Ilhamdani Soberi Salsabila Oktaviani Darma Eka Prasetya Hasbi Asyidiqi Y. A Wahyudin Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 250 267 MODAL SOSIAL MASYARAKAT PERANTAU SUKU JAWA DI KELURAHAN PRAPEN KECAMATAN PRAYA LOMBOK TENGAH https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/492 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi perantau suku Jawa dan untuk mengetahui bentuk dan manifestasi modal sosial masyarakat perantau suku Jawa di Kelurahan Prapen Kecamatan Praya – Lombok Tengah. Persebaran perantau suku Jawa di Kelurahan prapen yang cukup banyak dan berbagai kegiatan dalam hal yang berkaitan dengan usaha-usaha mereka yang berhasil mengubah kondisi sosial maupun kondisi ekonomi, kesuksesan para perantau jawa selama tinggal di Kelurahan Prapen mendasari penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana bentuk dan manifestasi modal sosial masyarakat perantau suku Jawa di Kelurahan Prapen. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan di Kelurahan Prapen dengan menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Pengambilan data melalui observasi non-partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi dalam mengambil data di lapangan. Informan dalam penelitian ini melibatkan 12 informan yang terdiri dari lurah Prapen, ketua RT, warga lokal, dan perantau suku Jawa di kelurahan Prapen. Penelitian ini menggunakan teori Modal Sosial dari Nan Lin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi sosial para perantau Jawa terbilang baik walaupun pada awal kedatangan perantau Jawa timbul kecemburuan sosial pada masyarakat lokal dengan perantau Jawa dan adapun kondisi ekonomi masyarakat perantau Jawa di kelurahan Prapen sebelum merantau tergolong berpendapatan rendah dengan pendapatan 100.000 per hari namun setelah di tanah rantauan pendapatan harian mereka meningkat dengan nominal 400.000 per hari. Adapun bentuk dan manifestasi modal sosial yang meliputi jaringan, kepercayaan, dan norma yang dimanfaatkan oleh perantau suku Jawa dalam mendapatkan keuntungan secara individu. Jaringan terdapat dalam hubungan dan kerjasama yang dibangun oleh perantau suku Jawa dengan warga lokal di wilayah Kelurahan Prapen, Kepercayaan terdapat dalam rasa saling percaya yang dibangun sehingga menciptakan hubungan dan kerjasama yang terjalin dengan masyarakat lokal, Norma terdapat pada aturan-aturan yang dibuat dan dijalankan bagi masyarakat perantau maupun masyarakat lokal dalam menciptakan keharmonisan dan rasa aman di tengah masyarakat.</p> M. SURYADI SAPUTRA Taufiq Ramdhani Arif Nasrullah Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 268 283 PERAN GANDA PEREMPUAN SINGLE PARENT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELURAGA DI DESA PRINGGARATA KECAMATAN PRINGGARATA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/478 <p>Penelitian ini didasarkan pada tingginya tingkat perceraian di Desa Pringgarata Kecamatan Pringgarata dan beragamnya cara perempuan <em>single parent</em> dalam bertahan hidup dan menjalani kehidupannya terutama dalam urusan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Peran ganda perempuan <em>single parent</em> dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan 2) Strategi bertahan hidup perempuan <em>single parent.</em> Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu Teori Tindakan Sosial Max Weber dan <em>Livelihood Strategy.</em> Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian 1) Selain berperan sebagai ibu yang mengerjakan urusan rumah tangga dan merawat serta mendidik anaknya, perempuan single parent di Desa Pringgarata juga berperan untuk mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh tani, penjahit, TKW dan sebagainya yang dimana mereka berusaha untuk mengatur waktunya dengan baik dengan cara meluangkan waktu sebelum atau sesudah bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan bercengkrama dengan anak-anaknya, 2) Strategi penghidupan yang diterapkan oleh <em>single parent</em> yang ada di Desa Pringgarata umumnya berbeda beda, tetapi strategi yang umumnya digunakan adalah strategi bertahan hidup. Perempuan <em>single parent</em> yang menerapkan strategi ini adalah mereka yang memiliki penghasilan yang sangat rendah, hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari itu dan apabila kebutuhan ekonomi tidak bisa terpenuhi maka mereka memilih untuk berhutang kepada tetangga terdekat.</p> Melis Natasya Putri Taufiq Ramdani Farida Hilmi Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 284 298 PENGEMBANGAN WISATA RELIGI SADAR INKLUSI https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/622 <p>Dalam melakukan pembangunan yang berkesinambungan, perlu kiranya memperhatikan banyak aspek. Aspek keadilan untuk seluruh masyarakat menjadi salah satu ciri khas branding wisata religi yang mampu memberikan akses kepada masyarakat seluruhnya untuk merasa nyaman, aman dalam berwisata dan menciptakan pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat sekitar yang signifikan. Madura secara umum dikenal sebagai kawasan religius yang mengetengahkan nilai-nilai agamis. Dalam nilai-nilai agamis, Tuhan senantiasa tidak pernah membedakan kaumnya. Dalam perkembangannya, wisata religius madura selayaknya tidak hanya memperhatikan aspek ekonomis, namun memperhatikan keterlibatan keadilan sosial dalam memberikan kesempatan untuk masyarakat disabilitas untuk ikut mengakses fasilitas religi dan pariwisata religi yang dimiliki. Bersama dinas pariwsata, peneliti mencoba untuk memberikan saran dan strategi untuk keberlagsungan pembangunan pariwisata religi yang mengedepankan aspek branding religi dan keadilan terhadap setiap umat. Dengan semakin diperhatikannya hak-hak masyarakat disabilitas dalam hal pariwisaa religi, maka semakin akan menambah citra dan branding yang ditawarkan untuk memikat masyarakat luas agar semakin mendatangi wisata-wisat yang ada di Madura secara umumnya dan wisata-wisata religi di Sumenep secara khususnya. Pembangunan yang lebih menitikberatkan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, senyatanya tidak boleh meminggirkan kaum disabilitas sebagai bagian dari objek pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu, Pembangunan pariwisata yang ramah inklusi perlu menjadi sebuah masukan terhadap dinas terkait, dan pemerintah daerah untuk lebih menjunjung tinggi aspek keadilan sosial diantara sesama manusia.</p> <p><strong> </strong></p> Merlia Indah Prastiwi Indra Jaya Kusuma Wardhana Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 299 311 KONFLIK ANTAR PELAJAR https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/505 <p>Tawuran antar pelajar di Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu sering terjadi, penyebab terjadinya tawuran antar pelajar di Kecamatan Hu’u. Biasanya berawal dari perselisihan di sosial media seperti facebook antar siswa di sekolah, perselisihan tersebut bisa berlanjut pada tahap yang lebih besar yaitu perkelahian dan menimbulkan tawuran, dalam permasalahan tawuran tersebut biasanya tidak hanya terjadi di lingkungan siswa saja akan tetapi masalah ini dapat berlanjut pada lingkungan yang lebih besar seperti tawuran antar desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian masyarakat yang sering melakukan tawuran. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni konflik yang dikemukakan oleh Lewis Coser. Hasil penelitian ini menunjukkan; penyebab terjadinya tawuran: (1) mabuk-mabukan, (2) mai bola, (3) rasa dendam, (4) balap liar, (5) tingginya rasa solidaritas kelompok. Bentuk tawuran antar pelajar yai ada dua yaitu tawuran terencana dan tawuran tidak terencana adapun upaya penyelesaian konflik ada dua yaitu dengan cara mediasi yang dimediator oleh pihak kepolisian dan dilakukan pembinaan oleh pihak sekolah.</p> Muhammad Ridwan A.sikin Arif Nasrullah Muhammad Arwan Rosyadi Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 312 324 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI TERHADAP PEMAHAMAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH: ANALISIS BIBLIOMETRIK DENGAN VOSVIEWER DAN RSTUDIO https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/436 <p>Pendidikan biasanya dikaitkan dengan kesempatan dan pengalaman pendidikan yang diberikan kepada siswa dengan berbagai latar belakang seperti ras, etnis, budaya dan kelas sosial, Faktanya,pendidikan multikultural, seperti yang umumnya dipahami dan dipraktikkan. Implikasi bagi pendidikan di balik kompleksitas multikulturalisme sebagai sebuah konsep telah menuntut perlunya bergerak menuju pendidikan yang berorientasi pada keadilan sosial. Jenis tulisan yang digunakan dalam artikel ini menggunakan pendekatan analisis bibliometrik. Artikel ini mengkaji dampak Pendidikan sosiologi terhadap pemahaman multikultural disekolah dari basis data scopus antara tahun 1979-2022 Untuk mendukung ketegasan dan efektivitas pendidikan multikultural, kemitraan dengan masyarakat luas melengkapi koherensi pendekatan ini. Perlu diterapkan norma dan standar yang sesuai dengan pendidikan multikultural untuk membentuk budaya sekolah yang mendukung keberagaman. Norma dan standar Metode yang konsisten ini selaras dengan pendidikan multikultural harus diterapkan untuk membentuk budaya sekolah yang mendukung keberagaman. Konteks guru dalam keseharian mampu menjadi pendorong siswa agar tidak terlepas dari kaidah yang berlaku dengan mencontohkan kepada siswa bagaimana cara hidup dimasyarakat yang heterogen dan homogen di tengah kemajuan teknologi. </p> Muhammad Rizaldy Rizal Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 325 348 KONFLIK LAHAN WISATA DI DAERAH PERBATASAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/481 <p>Pembangunan pariwisata daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pembangunan pariwisata juga menyebabkan terjadinya ekspansi lahan untuk pengembangan investasi besar-besran di sektor pariwisata di Pulau Lombok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fakto-faktor yang melatarbelakangi konflik lahan wisata di wilayah perbatasan Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat, mengetahui usaha penyelesaian konflik, dan mengetahui dampak konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan menggunakan <em>purposive sampling. </em>Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data peneliti menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Teori yang digunakan adalah teori konflik Ralf Dahrendorf dan teori konflik Lewis Coser. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konflik lahan wisata di daerah perbatasan Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat, terjadi sejak tahun 1992. Faktor penyebab konflik; a). Pembangunan Pariwisata b). SK Kemendagri No. 93 Tahun 2017. c). Status dan Kepemilikan d). Perbedaan tujuan dan kepentingan. Upaya penyelesaian yang dilakukan melalui mediasi oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, tetapi belum ada kesepakatan. Saat ini pihak Lombok Tengah sedang mengajukan gugatan ke MA. Konflik ini telah menyebabkan dampak bagi masyarakat baik dampak negetif maupun positif. Dampak negatif yakni, a). Dari segi sosial. Adanya gangguan hubungan antar daerah yang ada di perbatasan, dan status masyarakat Nambung terganggu b). Dari segi ekonomi, berkurangnya peluang kerja masyarakat Montong Ajan dan PADes yang masuk. c). Dari segi politik. Kepercayaan masyarakat menjadi berkurang, kemudian berkurangnya batas wilayah Kabupaten Lombok Tengah, dan konflik akan berdampak pada kepastian hukum. Dampak positif dari konflik ini yakni, a). bertambahnya solidaritas. b). membuat semua pihak menyadari adanya masalah. c). batas-batas wilayah menjadi jelas.</p> Muhammad Taufik Rofi'i Tarum Syarifuddin Syarifuddin Solikatun Solikatun Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 349 365 PERAN PEMUDA DI ERA DIGITALISASI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DENGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/559 <p>Isu perubahan iklim menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian baik di Indonesia atau secara global mengingat dampak dan risiko dari perubahan iklim pada kelangsungan makhluk hidup dan generasi mendatang, termasuk juga berdampak pada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Dampak dan risiko dari perubahan iklim dapat dicegah dengan berbagai cara, salah sataunya dengan keterlibatan berbagai pihak yang peduli dengan hal ini. Platform media sosial sebagai salah satu wadah dengan kekuatan tanpa batas dan dapat diakses secara global tidak lepas menjadi sarana untuk menyuarakan tentang isu perubahan iklim dan cara pencegahannya. Pengguna media sosial di Indonesia pada 2020 paling banyak yakni berusia 25-34 tahun. Rinciannya, pengguna laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 20,6% dan 14,8%, posisi selanjutnya yakni pengguna berusia 18-24 tahun. Rinciannya, pengguna laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 16,1% dan 14,2%. Rentang usia tersebut masuk dalam kategori “Pemuda” sesuai dengan pengertian yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan. Jumlah pemuda sebagai pengguna platform media sosial menjadi suatu potensi untuk menggerakan kekuatan platform media sosial yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi untuk melakukan inovasi kegiatan agar masyarakat luas lebih memperhatikan tentang isu perubahan iklim dan cara pencegahannya. Platform media sosial dengan jangkauan yang luas mampu memberikan dampak yang luas apabila dipergunakan dengan maksimal untuk mengajak masyarakat agar semakin memperhatikan dampak dan risiko serta melakukan pencegahan perubahan iklim. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman sebagai bagian dari pemuda menjadi obyek dalam penelitian ini Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian empiris.</p> Nur Aripkah Khairunnisa Noor Asufie Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 366 386 SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN DI DESA JALA KECAMATAN HU’U KABUPATEN DOMPU NUSA TENGGARA BARAT https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/474 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui solidaritas sosial masyarakat nelayan di Desa Jala Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat serta faktor pendorong dan faktor penghambat solidaritas sosial masyarakat nelayan di Desa Jala Kecamatn Hu’u Kabupaten Dompu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ferdinand Tonnies dan teori solidaritas sosial Emile Durkheim. Dengan tehnik pemilihan informan dengan cara <em>purposive sampling.</em> Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adapun hasil penelitian ini yaitu terdapat 2 bentuk solidaritas yang ada di Desa Jala Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat serta faktor pendorong dan penghambat</p> <p>solidaritas sosial yaitu 1. Gotong royong, dari aktivitas nelayan dalam kesehariannya nelayan Desa Jala selalu kompak dan antusias untuk mengangkat dan mendorong perahu secara bersama-sama selain itu nelayan Desa Jala selalu kompak dalam kegiatan keagamaan, acara adat, dan sosial kemasyarakatan lainnya. 2. Kerjasama, dalam aktivitas kesehariannya, masyarakat nelayan di Desa Jala Kecamatan Hu’u selalu bekerjasama dalam penangkapan ikan, mereka pergi ke laut bersama-sama dengan teman kelompoknya, bentuk kerjasama itu bisa terlihat dari hubungan nelayan dan pengepul atau pedagang ikan. Faktor pendorong solidaritas sosial masyarakat nelayan yaitu dilihat dari faktor agama, faktor kearifan lokal, faktor keluarga dan faktor lingkungan. Faktor penghambat solidaritas sosial masyarakat nelayan yaitu adanya persaingan ekonomi, perubahan sosial dan budaya, perbedaan kepentingan.</p> NURUL ISMI AZMI Syarifuddin Syarifuddin Arif Nasrullah Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 387 408 PELATIHAN KEPEMIMPINAN SEBAGAI UPAYA DALAM MENCEGAH PERKAWINAN USIA ANAK DI DESA PAOKMOTONG https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/591 <p>Tulisan ini memuat proses dan hasil dari kegiatan pelatihan kepemimpinan yang diterapkan di MTs Tarbiyatul Muslimin di Desa Paokmotong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. MTs ini dijadikan contoh dalam upaya memberdayakan masyarakat, terutama anak-anak, untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menghindari perkawinan pada usia dini. Pemilihan MTs ini sebagai lokasi pemberdayaan dilakukan karena terletak di wilayah Lombok Timur, yang memiliki tingkat perkawinan usia anak yang relatif tinggi di Nusa Tenggara Barat. Menurut data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB tahun 2019 – 2020 terjadi kasus perkawinan usia anak di Lombok Timur sebanyak 47 kasus. Kegiatan pelatihan bertujuan membangun kematangan pola pikir anak-anak terhadap masa depan mereka, agar mereka lebih memilih mengejar impian dan cita-cita daripada menikah pada usia muda, yang lebih banyak mendatangkan risiko besar, baik bagi kehidupan anak-anak itu sendiri maupun bagi orang tua dan keturunan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa kelas pelatihan dilakukan secara kontekstual dengan memperlihatkan kejadian sebenarnya untuk membantu anak dalam memahami fenomena yang terjadi. Indikator keberhasilan kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner <em>pre-test</em> yang dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan mengenai penyebab hingga akibat yang akan dialami jika melakukan perkawinan usia anak, selanjutnya kegiatan akhir ditutup dengan pemberian kuesioner <em>post-test</em> untuk melihat dan menilai kemajuan pemahaman anak-anak atas bahaya perkawinan usia anak.</p> Nurul Rahima Damayanti Nurul Ahmad Jaelani Siska Rosalia Dewi Hasbi Asyidiqi Y.A. Wahyudin Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 409 428 KAJIAN ETNOMEDISIN BELIAN DALAM SISTEM PENGOBATAN MASYARAKAT SASAK DI DESA PERAMPUAN https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/509 <p>Desa Perampuan merupakan salah satu desa yang masyarakatnya masih mempercayai sistem pengobatan <em>belian</em>, dimana masyarakatnya masih menggunakan pengobatan <em>belian </em>dalam menyembuhkan penyakit. Padahal akses sarana dan prasarana terhadap fasilitas kesehatan mudah dijangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan lokal etnomedisin <em>belian </em>dan kedudukan <em>belian </em>dalam masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan konstruktivis. Peneliti menentukan kriteria informan dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan <em>belian </em>merupakan pengobatan yang bersifat turun-temurun, dimana pengetahuan lokal etnomedisin yang dimiliki <em>belian </em>merupakan warisan yang diajarkan oleh orang sebelumnya yang menjadi belian kemudian diturunkan kepada keturunannya. Pengetahuan lokal tersebut seperti, penggunaan bahan alami atau tumbuh-tumbuhan dalam proses pengobatan. Selain itu juga ada metode pengobatan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit seperti, <em>pertuq</em>, <em>sembeq</em>, <em>bubus</em>, <em>teorah</em>, <em>popot</em>, dan pembacaan doa atau <em>jampi-jampi</em> yang hanya bisa dilakukan oleh <em>belian</em>. Oleh karena itu, <em>belian </em>memiliki kedudukan yang berbeda dalam masyarakat yaitu sebagai orang pintar, orang yang dihormati atau disegani yang posisinya sama dengan ustadz, sebagai orang yang dituakan dan sebagai orang yang dibutuhkan sebagai jalan memperoleh kesembuhan. </p> Rahmi Dwi Yuliatna Ika Wijayanti Khalifatul Syuhada Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 429 449 KONSTRUKSI STANDAR KECANTIKAN PEREMPUAN DI KALANGAN MAHASISWI UNIVERSITAS MATARAM https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/473 <p>Penelitian ini membahas Konstruksi standar kecantikan di kalangan mahasiswi Universitas Mataram, penelitian ini dilatar belakangi karena adanya konstruksi sosial yang menyebabkan terbentuknya standar kecantikan, penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Mataram karena mahasiswi dan mahasiswa Universitas Mataram memiliki latar belakang yang berbeda-beda dari segi asal, agama, ras, suku, serta akademik yang berbeda-beda yang memunculkan standar kecantikan yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konstruksi standar kecantikan perempuan di kalangan mahasiswi Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melihat bagaimana mahasiswi dan mahasiswa memaknai standar kecantikan perempuan. Informan penelitian ialah mahasiswi, mahasiswa, dosen sosiologi gender Universitas Mataram dan sekretaris Pusat Kajian Wanita (PSW). Pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Informan penelitian dipilih menggunakan teknik <em>purposive sampling. </em>Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial yang dikemukakan dari Peter. L Berger. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa konstruksi standar kecantikan di kalangan mahasiswi Universitas Mataram melalui tiga proses yaitu proses eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Dalam proses eksternalisasi berasal dari pengaruh lingkungan, media sosial dan media massa, selanjutnya dari proses obyektivasi yang berasal dari pemahaman tentang gambaran cantik ialah memiliki fisik yang bagus dari segi visual, <em>fashionable</em>, pandai memakai <em>make up</em>, dan terlihat percaya diri. Selanjutnya dari proses internalisasi, pemahaman yang didapatkan dari proses eksternalisasi dan obyektivikasi mulai mereka terapkan pada diri sendiri dengan melakukan perawatan untuk terlihat cantik seperti olahraga, menggunakan produk-produk <em>skincare</em>, stylist, perawatan ke salon, memakai <em>make up</em>, mengatur pola makan, mengkonsumsi vitamin D dan E, belajar merawat diri dari mengikuti webinar atau <em>influencer</em> yang membahas kecantikan, berperilaku baik dan sopan.</p> Rian Dwi Riswana Arif Nasrullah Nila Kusuma Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 450 469 EKSISTENSI PERAN BELIAN NGANAK DI ERA MODERN PADA MASYARAKAT SASAK DESA LANDAH, KECAMATAN PRAYA TIMUR, KABUPATEN LOMBOK TENGAH https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/502 <p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebudayaan masyarakat Sasak yang eksistensinya terjaga sampai saat ini, yakni penggunan <em>Belian Nganak</em>. Meskipun masyarakat melakukan persalinan menggunakan medis modern di pusat layanan kesehatan Rumah Sakit namun mereka tetap dibantu oleh <em>Belian Nganak</em> saat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran <em>Belian Nganak</em> di era modern pada masyarakat Sasak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konstruksi Sosial Peter L Berger. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun teknik penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik <em>purposive</em>. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi peran <em>Belian Nganak</em> masih bertahan sampai saat dan peran yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Peran-peran tersebut berupa layanan yang digunakan oleh perempuan selama masa kehamilan, hingga pasca persalinan serta ritual yang dijalankan oleh masyarakat. Peran <em>Belian Nganak</em> terdiri dari layanan pemijatan, deteksi jenis kelamin, pendampingan ibu melahirkan, pembuatan obat tradisonal, dan pemandu ritual <em>perak api</em>. Namun pada saat ini terdapat peran <em>Belian Nganak</em> mulai terkikis dan mengalami pergeseran. Kedua, eksisnya peran <em>Belian Nganak</em> tidak terlepas dari konstuksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Hal tersebut tergambar dari upaya masyarakat mempertahankan peran <em>Belian Nganak</em> dengan memberikan pengenalan kepada generasi baru. Peran <em>Belian Nganak</em> melalui tahapan, yang dimana proses tersebut dapat dilihat dari dialektika Peter L Berger mengenai 3 tahapan yakni eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Sehingga kebiasaan tersebut dapat diterima dan dilestarikan sebagai budaya di Masyarakat Sasak.</p> sarisah mariun Arif Nasrullah I Dewa Made Satya Parama Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 470 479 STRATEGI LIVELIHOOD (POLA NAFKAH) MASYARAKAT PESISIR MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/495 <p>Penelitian ini membahas mengenai strategi<em> livelihood </em>(pola nafkah) masyarakat pesisir menghadapi pandemi Covid-19 yang ada pada masyarakat pesisir di kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus dan pemilihan informan dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Teori yang digunakan adalah modal sosial serta teori pilihan rasional James S. Coleman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan pemanfaatan modal nafkah yang ada dimasyarakat pesisir yaitu: akses terhadap modal alam, pada masyarakat pesisir tanjung karang memiliki ciri <em>open accsess</em>, dengan kondisi sumber daya laut yang mulai menipis, serta sektor pengolahan ikan yang menjadi peminat yang cukup tinggi; Modal fisik, yang tersedia pada masyarakat pesisir Tanjung dapat diakses dengan baik hal tersebut dapat dilihat dari kepemilikan aset dan alat pemenuhan nafkah serta akses terhadap sarana transportasi dan komunikasi; Kondisi modal manusia pada masyarakat pesisir Tanjung Karang mengalami kemajuan dari segi strata pendidikan dan peningkatan akses tenaga kerja pada bidang yang lebih kompleks; Modal finansial pada masyarakat pesisir Tanjung Karang didapatkan melalui pendapatan sebagai sumber keuangan utama, sumber lainnya di peroleh melalui pinjaman serta melalui insentif berupa subsidi pemerintah setempat; Modal sosial masyarakat pesisir Tanjung Karang menunjukkan bahwa kepercayaan (<em>trust</em>) antar masyarakat erat, jaringan (<em>networking</em>) terjalin dengan baik, yang dapat dilihat dari hubungan kekeluargaan yang dimiliki, serta nilai dan norma setempat yang masih terselenggara dan dilaksanakan dengan baik. Strategi yang ditempuh oleh masyarakat pesisir Tanjung Karang dalam pemenuhan nafkah diantaranya strategi aktif yang meliputi Intensifikasi, Ekstentifikasi serta strategi Diversifikasi mata pencaharian. Serta strategi pasif melalui pengurangan barang dagangan atau barang produksi yang ditawarkan untuk meminimalisir kerugian.</p> Suhaebatul Islammiyah Lalu Wiresapta Karyadi Taufiq Ramdani Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 480 499 PERUBAHAN POLA AKTIVITAS MASYARAKAT TERDAMPAK PEMBANGUNAN SIRKUIT MANDALIKA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/623 <p>Dusun Ebunut merupakan salah satu Dusun di Desa Kuta, yang merasakan dampak secara langsung akibat adanya pembangunan Sirkuit Mandalika. Pembangunan Sirkuit Mandalika bertujuan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata. Namun dalam prosesnya, pembangunan Sirkuit memerlukan lahan yang tidak sedikit, sehingga terjadi pembebasan lahan pemukiman yang tidak dapat dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai perubahan aktivitas yang terjadi pada masyarakat sekitar Sirkuit yang terkena pembebasan lahan maupun yang merasakan dampak pembangunan secara langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi atau pengamatan secara langsung di lokasi penelitian, wawancara, serta dokumentasi dalam bentuk foto kondisi lingkungan yang baru setelah masyarakat pindah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial dari Piotr Sztompka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi berbagai perubahan pada kehidupan masyarakat Dusun Ebunut dan sekitarnya setelah pindah. Perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan mata pencaharian yakni perubahan jenis pekerjaan, perubahan sosial seperti perubahan pola interaksi, hubungan sosial, dan solidaritas antar warga. Selain perubahan pada masyarakat secara langsung, pembangunan Sirkuit Mandalika membawa perubahan terhadap lingkungan alam sekitar, seperti alih fungsi lahan menjadi jalan-jalan baru, berbagai tempat penginapan, restoran, dan berbagai fasilitas pendukung pariwisata lainnya. Hal ini berdampak pada kerusakan lingkungan alam sekitar yang menyebabkan banjir dan longsor lebih sering terjadi.</p> talia maharani Ika Wijayanti Ratih Rahmawati Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 450 473 STIGMATISASI TERHADAP JANDA MUDA https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/634 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengalaman sosial para janda cerai yang hidup di usia muda di Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk Pandeglang, Banten, yang distigma oleh perceraian mereka. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, metode studi kasus, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma sosial di desa ini terjadi akibat bias gender dalam budaya masyarakat terkait budaya perjodohan anak muda sehingga menyebabkan tingginya angka perceraian bagi pasangan muda. Akibatnya, muncul fenomena lain berupa stigma sosial terhadap perempuan yang bercerai di usia muda karena kuatnya budaya masyarakat setempat dan interpretasi agama secara umum yang mengkonstruksikan perceraian bagi perempuan sebagai penyimpangan sosial. Stigma tersebut terjadi dalam bentuk verbal dan nonverbal. Secara verbal hal ini terlihat dari tindakan masyarakat sekitar yang mencap mereka sebagai janda ateul (janda gatel), janda herang (janda terang), dan bikang wewelek (perempuan pendosa). Mereka juga distereotipkan sebagai makhluk yang selalu membutuhkan laki-laki sebagai pendamping hidupnya sehingga segala aktivitasnya selalu dicurigai sebagai upaya merayu lawan jenis. Sedangkan secara non verbal terjadi diskriminasi berupa mempersulit para janda untuk mengajukan pinjaman modal usaha dari institusi ekonomi swasta wilayah setampat.</p> Yuanita Aprilandini Siregar Ratu Nurul Afini Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 474 495 STRATEGI ADAPTASI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS LOCAL WISDOM https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/475 <p>Perkembangan globalisasi membawa pengaruh terhadap sektor pariwisata yang akhirnya mengakibatkan dinamika perkembangan pariwsata. Minat utama wisatawan datang ke suatu destinasi pariwisata juga didorong oleh daya tarik wisata budaya dengan kekayaan seperti adat istiadat, peninggalan sejarah dan purbakala, kesenian, monumen, upacara-upacara dan peristiwa budaya lainnya. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi adaptasi perkembangan pariwisata berbasis <em>local wisdom </em>dan perubahan sosial ekonomi masyarakat lokal terhadap perkembangan pariwisata. Teori yang digunakan dalam menganalisa permasalahan dalam penelitian ini adalah teori Struktural Fungsional dari Talcott Parsons. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui kegiatan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Adapun langkah analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengenai Adaptasi Pengembangan Pariwisata terdiri dari adaptasi lingkungan, kebudayaan, gaya berpakaian, bahasa lokal dan kegiatan adat. Perubahan sosial ekonomi masyarakat lokal menyangkut perubahan sosial yang terdiri dari perubahan kesehatan, Pendidikan, kegiatan gotong royong dan nilai sosial. Perubahan ekonomi yang terdiri dari perubahan pendapatan dan pengeluaran. Adaptasi bahasa lokalnya, menyesuaikan dengan wisatawan yang datang dengan Bahasa pengunjung, dan adaptasi kegiatan adat, ketika ada kegiatan adat dan pengunjung dari luar datang maka masyarakat akan mengajak pengunjung luar untuk ikut meramaikan kegiatan adat tersebut. </p> Zurriani Zurriani Siti Nurjannah Hafizah Awalia Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 496 512 MOTIF MINUM TUAK PADA PEMUSIK GENDANG BELEQ https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/483 <p>Tradisi minum tuak dalam kelompok kesenian pemusik gendang beleq di Desa Sakra telah berlangsung lama. Kebiasaan ini merupakan warisan turun-temurun dan banyak anggota kelompok terlibat dalam minum tuak, seperti berem atau tuak, saat berkesenian. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif kelompok pemusik gendang<em> beleq </em>minum tuak dan mengetahui perilaku pemusik yang minum tuak dalam kelompok pemusik gendang<em> beleq</em> di Desa Sakra Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini berupa narasi yang didapatkan ketika kegiatan wawancara, serta beberapa dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan dua teori dalam menganalisis, yaitu teori fenomenologi Engkus Kuswarno dan teori Konstruksi Sosial Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah <em>purposive sampling.</em> Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa motif masa lalu, motif masa kini, dan motif masa akan datang ada dua motif masa lalu yang membuat anggota kelompok kesenian gendang <em>beleq </em>yaitu motif keluarga dan motif lingkungan masyarakat, motif masa kini kenapa minum tuak saat berkesenian maupun tidak berkesenian gendang <em>beleq,</em> yaitu motif menumbuhkan kepercayaan diri, motif melepas stres, dan motif masa akan datang yaitu motif solidaritas kelompok. Akibat dari kebiasaan minum tuak oleh anggota kelompok kesenian gendang<em> beleq</em> adalah terciptanya ketertarikan anggota lain untuk ikut minum tuak karena sering melihat anggota lain melakukannya dan saling mengajak. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku anggota kesenian gendang <em>beleq</em>, termasuk peningkatan sensitivitas, mudah tersinggung, mudah marah, dan kurangnya kepatuhan terhadap rutinitas keluarga, yang berpotensi menyebabkan konflik.</p> jumri hapippudin M. Arwan Rosyadi Solikatun Solikatun Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 513 532 IMPLEMENTASI PROGRAM KELAS AYAH UNTUK TERWUJUDNYA STBM STUNTING DAN KESETARAAN GENDER https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/484 <p>Program Kelas Ayah disebut juga sebagai pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) <em>Stunting</em> untuk kelompok ayah. Program Kelas Ayah dihadirkan untuk mensosialisasikan STBM <em>stunting</em> dan <em>parenting</em> yang berkesetaraan gender dalam rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi implementasi dan mengetahui peluang dan tantangan program Kelas Ayah untuk terwujudnya STBM <em>stunting</em> dan kesetaraan gender di Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktuaral fungsional Tallcot Parsons (AGIL). Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Juni 2023 menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara semiterstruktur, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah strategi implementasi program Kelas Ayah dilakukan dengan beberapa pendekatan yakni, pendekatan melalui istri dari peserta, bekerja sama dengan kader posyandu Kelurahan, melakukan pendekatan emosional kepada peserta, dan melakukan <em>monitoring </em>pasca program dilaksanakan. Peluang dan tantangan program Kelas Ayah untuk terwujudnya STBM <em>stunting </em>dan kesetaraan gender yakni, peluang keberhasilan dapat dilihat dari tingginya antusias peserta dalam mengikuti program Kelas Ayah, peserta mampu memahami materi STBM <em>stunting</em> dan kesetaraan gender, dan peserta menerapkan materi di kehidupan sehari-hari. Tantangannya yakni, waktu pelaksanaan yang harus disesuaikan dengan jam kerja para peserta, kesulitan mengontrol anak karena masih kecil dan kesibukan orang tua membuat pengawasan kepada anak berkurang. </p> RODI ANGGA PUTRA Arif Nasrullah Rosiady Husenie Sayuti Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 533 548 FENOMENA JUDI SABUNG AYAM DI DESA UNGGA DALAM PERSPEKTIF TEORI DIFERENSIAL ASOSIASI https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/628 <p>Penelitian ini dilakukan karena maraknya kasus perjudian di Desa Ungga, terutama kasus judi sabung ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman fenomena judi sabung ayam di Desa Ungga dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya judi sabung ayam di Desa Ungga. Teori yang dipakai dalam menganalisis penelitian ini yaitu Teori Diferensial Asosiasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung dalam kasus judi sabung ayam, seperti pelaku judi sabung ayam, pemilik arena judi, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diguunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Fenomena judi sabung ayam muncul karena percampuran antara budaya di Desa Ungga dan budaya lain (akulturasi). Hal ini terjadi karena adanya interaksi sosial masyarakan Desa Ungga dengan masyarakat lain, contohnya masyarakat dari desa lain yang berbeda suku yaitu suku Bali (2) Faktor yang mempengaruhi munculnya judi sabung ayam di Desa Ungga yaitu faktor sosial, faktor internal seperti hobi dan kepercayaan, dan faktor abai terhadap ajaran agama.</p> ziad mas akbar Ika Wijayanti Azhari Evendi Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 549 563 UPAYA PROMOTIF PENINGKATAN PENGETAHUAN TERKAIT PERKAWINAN USIA ANAK PADA SISWA MTS TARBIYATUL MUSLIMIN https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/630 <p>Perkawinan usia anak merujuk pada perkawinan antara perempuan dan laki-laki dengan usia kurang dari 18 tahun. Perkawinan usia anak memiliki dampak negatif baik dari segi Pendidikan, Kesehatan dll. Dalam upaya mencegah pernikahan usia anak, diadakan kelas edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait perkawinan usia anak. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa dan siswi kelas 7 dan 8 Mts Tarbiyatul Muslimin, Desa Paok Motong. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kelas edukasi dengan Teknik pengumpulan data berupa observasi dan pre-test yang bertujuan untuk mengukur pengetahuan siswa/i terkait perkawinan usia anak. Analisis data dilakukan dengan melihat hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui adanya perubahan pemahaman terkait bahaya perkawinan usia anak. Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan dan mengevaluasi program proyek pada masyarakat yang dilakukan di MTs Tarbiyatul Muslimin, dengan fokus pada peningkatan pengetahuan siswa mengenai perkawinan usia anak. Metode pelaksanaan program melibatkan pelatihan yang dirancang untuk memberikan wawasan mendalam kepada siswa mengenai konsekuensi dan dampak perkawinan usia anak dalam konteks sosial dan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa tentang masalah perkawinan usia anak. Selain itu, siswa lebih memahami pentingnya hak-hak anak dan peran mereka dalam mencegah perkawinan usia dini. Respons positif dari siswa dan partisipasi aktif mereka dalam kegiatan program menunjukkan efektivitas pendekatan ini dalam mencapai tujuan promosi pengetahuan tentang perkawinan usia anak. Pokok Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan edukatif dalam mengatasi isu perkawinan usia anak dan membangun kesadaran masyarakat terhadap masalah ini. Hasilnya dapat digunakan sebagai referensi bagi lembaga pendidikan dan masyarakat dalam upaya melawan perkawinan usia anak yang merugikan.</p> Auliatin Isnaini Isnaini Auliatin Isnaini Isnaini Baiq Nurilan Najmia Hasbi Asyidiqi Y.A Wahyudin Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 564 578 ADAPTASI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT PEMBANGUNAN PARIWISATA DI DESA SEMBALUN BUMBUNG KECAMATAN SEMBALUN https://proceeding.unram.ac.id/index.php/sensosio/article/view/650 <p>Pembangunan terus terjadi pada kehidupan dan membawa perubahan bagi masyarakat. Pembangunan pariwisata di desa Sembalun Bumbung berdampak terhadap perubahan sosial ekonomi yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak dan adaptasi yang dilakukan masyarakat tengah perubahan akibat dari pembangunan pariwisata. Penelitian ini menggunakan teori tipologi adaptasi sosial dan pilihan rasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis menggunakan model Miles, Huberman dan Saldana meliputi: kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat dampak pembangunan pariwisata mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial yaitu 1) Pertumbuhan penduduk, 2) kesadaran akan pentingnya pendidikan, 3) adanya interaksi masyarakat dengan wisatawan, 4) perubahan pola perilaku, 5) terbentuknya organisasi/lembaga baru. Kondisi ekonomi yaitu, terbentuknya profesi baru dan penghasilan (meningkat atau menurun). Adapun cara atau tindakan adaptasi yang dilakukan oleh informan ditunjukkan dengan berbagai bentuk adaptasi: a) adaptasi konformitas diantaranya: pengusaha penginapan, guide, pengusaha oleh-oleh, pramusaji kafe . b) adaptasi inovasi oleh pengusaha kafe dan pedagang kaki lima. c) adaptasi ritualisme oleh petani dan buruh tani. Adaptasi yang dilakukan masyarakat (aktor) rasional dalam dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> pratiwi nurma pratiwi Maya Atri Komalasari Farida Hilmi Copyright (c) 2023 Prosiding SeNSosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) 2023-12-12 2023-12-12 4 1 579 598