MOTIF MINUM TUAK PADA PEMUSIK GENDANG BELEQ

Kasus Kelompok Kesenian Gendang Beleq Di Desa Sakra Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur

Authors

  • jumri hapippudin prodi sosiologi
  • M. Arwan Rosyadi Universitas Mataram
  • Solikatun Solikatun Universitas Mataram

Keywords:

Motif Minum Tuak, Perilaku Peminum Tuak, Kelompok Seniman Gendang Beleq

Abstract

Tradisi minum tuak dalam kelompok kesenian pemusik gendang beleq di Desa Sakra telah berlangsung lama. Kebiasaan ini merupakan warisan turun-temurun dan banyak anggota kelompok terlibat dalam minum tuak, seperti berem atau tuak, saat berkesenian. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif kelompok pemusik gendang beleq minum tuak dan mengetahui perilaku pemusik yang minum tuak dalam kelompok pemusik gendang beleq di Desa Sakra Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini berupa narasi yang didapatkan ketika kegiatan wawancara, serta beberapa dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan dua teori dalam menganalisis, yaitu teori fenomenologi Engkus Kuswarno dan teori Konstruksi Sosial Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa motif masa lalu, motif masa kini, dan motif masa akan datang ada dua motif masa lalu yang membuat anggota kelompok kesenian gendang beleq yaitu motif keluarga dan motif lingkungan masyarakat, motif masa kini kenapa minum tuak saat berkesenian maupun tidak berkesenian gendang beleq, yaitu motif menumbuhkan kepercayaan diri, motif melepas stres, dan motif masa akan datang yaitu motif solidaritas kelompok. Akibat dari kebiasaan minum tuak oleh anggota kelompok kesenian gendang beleq adalah terciptanya ketertarikan anggota lain untuk ikut minum tuak karena sering melihat anggota lain melakukannya dan saling mengajak. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku anggota kesenian gendang beleq, termasuk peningkatan sensitivitas, mudah tersinggung, mudah marah, dan kurangnya kepatuhan terhadap rutinitas keluarga, yang berpotensi menyebabkan konflik.

Downloads

Published

2023-12-12

Issue

Section

Articles