KEARIFAN LOKAL TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN MASYARAKAT ADAT PESISIR DESA UJUNG ALANG, KEC. KAMPUNG LAUT, SEGARA ANAKAN, KABUPATEN CILACAP
Keywords:
Ekologi, Kearifan Lokal, Konservasi, Masyarakat Adat, Petik LautAbstract
Penelitian ini mengkaji relasi antara kearifan lokal dan praktik konservasi lingkungan pada masyarakat adat Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut di kawasan pesisir Segara Anakan, Kabupaten Cilacap. Fokus utama penelitian guna memahami bagaimana sistem pengetahuan tradisional, nilai-nilai sosial budaya, serta praktik ekologis masyarakat berkontribusi terhadap pelestarian ekosistem pesisir di tengah tekanan modernisasi dan degradasi lingkungan. Pendekatan penelitian menggunakan etnografis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara terhadap tokoh adat, nelayan, serta perangkat desa. Pisau analisis penelitian ini menggunakan teori ekologi holistik Fritjof Capra, yang memandang kehidupan sosial dan ekologis sebagai jaringan yang saling terhubung (web of life). Melalui kerangka ini, tradisi Petik Laut dipahami sebagai sistem kehidupan yang menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Desa Ujung Alang memiliki model konservasi berbasis kearifan lokal yang terwujud dalam norma adat, pantangan ekologis, serta praktik pengelolaan berkelanjutan terhadap sumber daya laut. Tradisi Petik Laut yang dipertahankan mengandung nilai-nilai ekologis seperti rasa hormat terhadap laut, prinsip keseimbangan alam, dan kesadaran kolektif dalam menjaga sumber daya pesisir. Tradisi ini mencerminkan sistem pengetahuan ekologis yang diwariskan turun-temurun serta berkesinambungan terhadap konservasi lingkungan secara arif dan bijaksana. Kearifan tersebut mencerminkan bentuk ekologis dari sistem sosial yang berorientasi pada keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, spiritualitas, dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini menegaskan bahwa kearifan lokal bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga instrumen ekologis yang efektif dalam mitigasi krisis lingkungan pesisir. Oleh karena itu, integrasi pengetahuan lokal dalam konservasi berbasis komunitas menjadi kunci dalam membangun keberlanjutan lingkungan pesisir Segara Anakan.