MODAL SOSIAL DAN POLA RELASI SOSIAL ANTARA PENGRAJIN DENGAN PEDAGANG

Studi Kasus Industri Kerajinan Anyaman Bambu di Desa Wisata Loyok

Authors

  • Lalu Gigih Izzul Islam Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Siti Nurjannah Prodi Sosiologi Universitas Mataram
  • Lalu Wiresapta Karyadi Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Keywords:

Modal Sosial, Pola Relasi Sosial, Pengrajin, Pedagang

Abstract

Pengrajin sering berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, terutama dalam hal pembagian keuntungan dan penentuan harga jual produk. Hal ini menyebabkan adanya ketergantungan yang tinggi antara pengrajin terhadap pedagang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesejahteraan pengrajin dan keberlanjutan industri kerajinan anyaman bambu di Desa Loyok. Penelitian ini menggunakan teori relasi sosial dari Georg Simmel serta teori modal sosial Pierre Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Penentuan informan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teori dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola relasi sosial yang terjalin antara pengrajin dan pedagang terbagi dalam 5 pola yaitu pola sistem jual beli, sistem upah, sistem hutang piutang, sistem kelompok dan sistem kontrak. Modal sosial antara pengrajin dan pedagang terbentuk melalui modal ekonomi, budaya, sosial dan simbolik Hambatan antara pengrain dan pedagang dalam menjalin relasi sosial terlihat pada hambatan eksternal dan hambatan internal. Hambatan eksternal mencakup faktor cuaca serta kegiatan sosial masyarakat yang berada di luar kendali pengrajin maupun pedagang. Hambatan internal meliputi keterbatasan alat dan kreativitas desain yang lebih berkaitan dengan kapasitas individu dan kelompok pengrajin.

Downloads

Published

2025-12-12