JERATAN DISRUPSI: HABITUS DAN RESILIENSI NELAYAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI DESA PASONGSONGAN, SUMENEP MADURA

Authors

  • Edy Purwanto Universitas Trunojoyo Madura
  • Agustinus Gergorius Raja Dasion Universitas Trunojoyo Madura
  • Margaretha Diah Ayu Trismindarti Universitas Trunojoyo Madura

Keywords:

Resiliensi, Pasongsongan, Perubahan Iklim

Abstract

Perubahan iklim yang melanda bumi semakin mengkhawatirkan, hal tersebut tidak hanya menjadi ancaman bagi tatanan Blue Economy di Indonesia, namun juga bagi seluruh komunitas Internasional. Masyarakat Desa Pasongsongan, merupakan salah satu masyarakat pesisir yang cukup rentan terhadap perubahan iklim. Data dari Dinas Perikanan Sumenep dan UPT PPP Pasongsongan, menyebutkan bahwa capaian produksi tahun 2023-2024 terbilang menurun akibat cuaca buruk padahal kecamatan ini memperoleh alat bantu teknologi tepat guna yakni sebanyak 87 unit dengan pertumbuhan tertinggi industri mikro kecil untuk perikanan yakni sebanyak 47 unit usaha di tahun 2023. Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi bentuk- bentuk kerentanan Komunitas Nelayan dalam menghadapi perubahan iklim. Kajian ini menggunakan pendekatan Theory of Practice dari Pierre Bourdieu dalam konsep Habitus dengan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun hasil temuan dari penelitian ini berhasil mengidentifikasi kerentanan komunitas nelayan dimana terjadi perubahan musim tangkapan ikan yang semakin singkat dan menyebabkan munculnya disrupsi habitus nelayan, selain itu peneliti juga berhasil menemukan kategorisasi dari bentuk-bentuk resiliensi sosial dan budaya komunitas nelayan yakni resilience as a recovery, resilience as a stability and resilience as a transformation. Pertama, Resilience as a recovery ditunjukkan dengan kemampuan nelayan dalam menjaga keseimbangan tradisi dan kepercayaan dalam menjaga prinsip “Lebur Alako Ka Tasek” dengan melestarikan tradisi Nyonson, Rokat Tase dan Nyabis. Resilience as a stability terlihat dari adanya patron klien pada relasi pedagang dan ABK kapal sedangkan resilience as a transformation terlihat dari adanya sistem pemetaan wilayah pencarian dalam upaya menemukan hasil laut yang lebih banyak disertai dengan adanya dukungan aplikasi SI-Kapal yang membantu dalam navigasi dan pemetaan.

Downloads

Published

2024-12-07