TINDAKAN ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DIPONDOK PESANTREN MADURA
Keywords:
Tindakan Orang Tua, Menyekolahkan Anak, Pondok Pesantren, MaduraAbstract
Tradisi orang tua di Madura dalam menyekolahkan anak ke pondok pesantren didasari oleh nilai-nilai agama, budaya, dan sosial yang kuat. Pondok pesantren dianggap sebagai institusi yang mampu membentuk akhlak serta memperdalam ilmu agama anak-anak, sejalan dengan ketaatan masyarakat Madura terhadap ajaran Islam. Selain itu, tradisi ini juga dipengaruhi oleh faktor pelestarian budaya keluarga, di mana generasi sebelumnya telah menjadi santri. Kepatuhan terhadap otoritas kyai dan pandangan bahwa pesantren memberikan lingkungan yang aman secara moral juga menjadi alasan penting. Secara keseluruhan, pesantren tidak hanya berperan sebagai tempat pendidikan agama, tetapi juga sebagai lembaga sosial yang mendidik kemandirian dan kehidupan bermasyarakat. Tradisi ini mencerminkan keterikatan mendalam masyarakat Madura dengan pendidikan agama dan nilai-nilai moral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan teori Tindakan Sosial Max Weber. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara-mendalam terhadap informan. Informan utama yang dipilih adalah para orang tua yang menyekolahkan anaknya di pesantren dan santri yang mondok dikarenakan pilihan orang tua di madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan orang tua di Madura menyekolahkan anak ke pondok pesantren didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, motivasi utama adalah pendidikan agama, dengan pesantren dianggap mampu membentuk akhlak dan memperdalam ilmu agama anak. Kedua, tradisi keluarga memainkan peran penting, di mana generasi sebelumnya juga pernah menjadi santri. Ketiga, otoritas kyai yang dihormati membuat orang tua merasa percaya pada pesantren sebagai tempat yang aman dan bermoral. Keempat, pesantren dianggap sebagai tempat yang aman dari pengaruh negatif, dengan lingkungan terkontrol dan disiplin. Terakhir, pesantren juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang mendidik kemandirian dan nilai-nilai kebersamaan. Hasil ini mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai agama, tradisi, dan perlindungan moral dalam keputusan orang tua.