JARINGAN SOSIAL PELAKU USAHA BATIK DI PASAR 17 AGUSTUS PAMEKASAN
Keywords:
Jaringan sosial, Batik Madura, Pasar BatikAbstract
Batik, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia tidak hanya melibatkan aspek estetika tetapi juga aspek ekonomi sebagai penunjang perekonomian masyarakat pesisir dan kepulauan. Pasar 17 Agustus Pamekasan Madura sebagai sentra pelaku usaha terbentuk jaringan sosial hubungan dagang, dan kerja sama antar pelaku usaha yang dapat mempengaruhi akses pasar, peluang dan kestabilan rantai pasok batik Pamekasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi jaringan sosial pelaku usaha batik dalam mempertahankan rantai pasok batik di Pasar 17 Agustus Pamekasan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui penelitian dokumen, eksperimen melalui observasi dan wawancara mendalam. Lokasi penelitian ini berada di Pasar 17 Agustus Kabupaten Pamekasan pada bulan September-Oktober 2024. Hasil penelitian ditemukan adanya jaringan sosial pelaku usaha batik di Pasar 17 Agustus Pamekasan berdasarkan Mark Granovetter dapat dibedakan menjadi dua ikatan yaitu ikatan yang kuat dan lemah. Pertama, ikatan kuat yaitu terjalin antara pelaku usaha batik dengan pembatik, dan sesama pemilik kios batik di pasar. Kedua, ikatan lemah terjalin pelaku usaha batik dan konsumen melalui reseller batik, pelaku usaha batik dengan stakeholder Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pamekasan. Ikatan lemah ini juga menjadi kekuatan dalam mempertahankan rantai pasok di Pasar 17 Agustus untuk tetap memberikan pengawasan dan dukungan baik itu fasilitas dan pelatihan terhadap pelaku usaha batik dan pengrajin batik di Pasar 17 Agustus Pamekasan.