PENANAMAN NILAI – NILAI SOSIAL DALAM PENDIDIKAN BELA NEGARA

Studi Kasus Pada Pemuda Di Kabupaten Pamekasan Madura

Authors

  • Munaim Nabawi Universitas Trunojoyo Madura
  • Kuntum Chairum Ummah Universitas Trunojoyo Madura

Keywords:

Pendidikan Bela Negara, Nilai-nilai Sosial, Kontruksi Sosial, Pemuda

Abstract

Pendidikan bela negara merupakan upaya strategis untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda. Di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pamekasan, Madura, nilai-nilai bela negara menjadi penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, perubahan sosial, serta menjaga kearifan lokal. Pemuda sebagai pilar masa depan bangsa memiliki peran vital dalam mempertahankan keutuhan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanaman nilai-nilai sosial dalam pelatihan bela negara yang dilakukan oleh pemerintah di Kabupaten Pamekasan kepada para pemuda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan cara mengumpulkan data melaui proses wawancara semi struktur dan observasi non-partisipan. Penelitian ini menggunakan perspektif Teori Kontruksi Sosial dari Peter L Berger yang menyoroti proses eksternalisasi, objektivikasi, dan internalisasi dalam pembentukan realitas sosial. Data diperoleh melalui wawancara dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) serta Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai bela negara ditanamkan melalui berbagai program kepemudaan, seperti Pemuda Pelopor, Pramuka, dan pendidikan karakter berbasis Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, kearifan lokal, seperti peran pesantren dan nilai religius, turut diintegrasikan dalam program-program ini. Melalui proses eksternalisasi, program-program ini membentuk kerangka sosial yang mendorong partisipasi pemuda. Nilai-nilai sosial yang diobjektivikasi dalam kegiatan formal kemudian diinternalisasi oleh pemuda sebagai bagian dari identitas diri mereka, menciptakan rasa tanggung jawab sosial dan nasionalisme yang kuat. Meskipun demikian, terdapat beberapa hambatan seperti resistensi budaya dan keterbatasan infrastruktur dalam proses penanaman nilai-nilai bela negara. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal untuk menanamkan nilai-nilai bela negara di kalangan pemuda.

Downloads

Published

2024-12-07