Prosiding Seminar Nasional Sosial dan Humaniora

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN PEKERJA SEKTOR INFORMAL PARIWISATA DI PESISIR SEKOTONG BARAT

Maya Atri Komalasari — 2024-03-30

The West Sekotong Coastal is a promising tourism location as well as a job opportunity for women workers in the informal sector there, but there have not been many studies that specifically focus on the characteristics of women workers in the informal sector of the tourism sector. This study aims to determine the socioeconomic characteristics of women workers in the informal sector of the tourism sector in the West Sekotong Coast. The research method used is qualitative with a case study research strategy. The research location is the Coast in West Sekotong Village, Sekotong District, West Lombok Regency. Research informants are women informal sector workers in the tourism sector who are selected using purposive techniques. The data sources used are primary and secondary data sources collected by various techniques, namely observation, interviews and documentation. Data analysis was performed using interactive models. The socioeconomic characteristics of women workers in the informal sector of the tourism sector consist of various aspects which include: 1). The variety of work done by informal sector workers in tourism is very limited, namely as traders / food stall workers and as food makers / snacks for tour packages, 2). The age level of women informal workers along the coast of West Sekotong has an age range of 20 years to 41 years and over. 3). Marital status of women who work there, namely from married status or widow / divorce, 4). Their level of education consists of those who did not finish elementary school, graduated from elementary school to graduated from MA / SMA / SMK, 5). Their income also consists of several levels, namely indeterminate or<200,000, 200,000-300,000, and indeterminate or ≥300,000, 6). The source of business capital comes from personal sources and husband/family/relatives. These socioeconomic characteristics have implications for women's work participation.

POSISI INDONESIA DALAM PERDAGANGAN MADU GLOBAL

Muhammad Rifqi Tirta Mudhofir — 2024-03-30

Abstract is written in one paragraph consists of 250—300 words. Abstract contains research problems, aims, methods, results, and conclusions. Abstract is written in italic style, Abadi 11, no spacing mode. Honey is one of the non-timber forest product commodities that is widely used by Indonesian people. Because of its great potential and close connection with community culture, honey production is expected to make an economic contribution to the country. However, data shows that apart from actively exporting honey, Indonesia also routinely imports honey from various neighbouring countries. This research aims to look at Indonesia's position in the global honey trade, as well as formulate the strategies needed to increase the economic contribution of honey from international trade.

DINAMIKA PENGELOLAAN SARHUNTA OLEH MASYARAKAT DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA LOMBOK TENGAH-INDONESIA

Rizal Kurniansah — 2024-03-30

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterampilan masyarakat dalam mengelola sarhunta di KEK Mandalika sebelum dan sesudah sarhunta dikembangkan. Kedua, untuk menganalisis dampak sosial dan ekonomi yang diperoleh sebelum dan sesudah sarhunta dikembangkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, keterampilan masyarakat sebelum mendapatkan bantuan program sarhunta dari pemerintah, masyarakat tidak memiliki keterampilan sama sekali dalam mengelola tempat tinggal (sarhunta). Namun setelah mendapatkan bantuan, masyarakat memiliki keterampilan tersebut karena telah mendapatkan beberapa pelatihan dari stakeholder terkait. Meskipun begitu, keterampilan yang dimiliki masyarakat sebenarnya belum maksimal, karena mereka belum mampu mengelola sarhunta mereka sesuai dengan standar penginapan pada umumnya. Selain itu, masyarakat masih kesulitan dalam memasarkan sarhunta mereka karena minimnya pengetahuan tentang pemasaran, dan harus bersaing dengan berbagai tempat penginapan lain yang sudah berkembang dengan baik. Sehingga mereka cenderung hanya menunggu tamu yang datang ke tempat mereka masing-masing. Selanjutnya, dampak sosial dan ekonomi yang didapatkan oleh masyarakat sebelum dan sesudah sarhunta dibangun antara lain meningkatnya pendapatan masyarakat, terciptanya lapangan pekerjaan bagi anggota keluarga, ekosistem ekonomi lokal di sekitar sarhunta terus berkembang, budaya lokal semakin dikenal oleh wisatawan, adanya pengembangan dan pelatihan keterampilan, meningkatnya integrasi sosial antara wisatawan dan masyarakat lokal

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS DALAM PEMANTAUAN KHUSUS DI INDONESIA

Robith Hudaya — 2024-03-30

Capital market investors need additional information both from financial reports and outside financial reports. One piece of information that requires more effort to obtain and is not presented by securities companies is information regarding the level of the company's financial difficulties or what is more popularly called financial distress. Financial distress is an early indication of bankruptcy that the company will experience. Companies in financial distress tend to experience difficulties in paying off their obligations, even short-term obligations. This research aims to map the company's potential financial distress before it is exposed to the notation X or Equity Securities under Special Monitoring. The Zmijewskri x score model and ohlson o score model will be using in this research. The research uses descriptive analysis methods to describe the findings. Companies affected by the notation X will be mapped based on 2 financial distress measuring instruments. Based on the findings, it was found that companies that received the letter X notation did not necessarily experience financial distress or financial difficulties before obtaining a special notation from the IDX. There are 125 companies affected by Equity Securities under Special Monitoring. The X-Score model results show that as many as 44.80% of companies, or 56 companies, have the potential to experience bankruptcy. Meanwhile, the O-Score results show that as many as 33 companies, or 26.40% of companies, have the potential to experience bankruptcy

ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA BAKU DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS MATARAM

Wika Wahyuni — 2024-03-30

Understanding how to use Indonesian properly and correctly according to Indonesian language rules is one of the skills that all students must have. This ability is very necessary in completing lecture assignments, especially those related to writing scientific papers such as papers, essays, articles and theses. In practice, it turns out that many students make mistakes using standard Indonesian in pronunciation and writing their assignments. This research aims to determine students' abilities and weaknesses in writing scientific papers in terms of linguistic aspects. Based on these linguistic weaknesses or errors, materials will be formulated that will be included in the Indonesian language module design. The targets of this research were four classes of first semester students at FKIP Mataram University. This research is a qualitative research. The data collection method is carried out using the test method, namely students are asked to write scientific papers in the form of papers. Data were analyzed using the content analysis method. Data is presented in text and table form. The research results showed that there were several linguistic errors in student papers. These errors include a) errors in writing titles, b) errors in writing letters, c) errors in writing punctuation, d) errors in using conjunctions, e) errors in writing words (prepositions and affixes), f) use of words not standard, and g) errors in writing the bibliography. Based on these errors, several topics were also determined that contained appropriate linguistic material, namely 1) academic texts, 2) scientific papers, 3) spelling, 4) words, and 5) self-editing.

TEKS GENRE SASTRA DRAMA TRADISIONAL MASYARAKAT SASAK: PENYIAPAN BAHAN BAKU PENYUSUNAN MATERI MUATAN LOKAL BAHASA SASAK

Khairul Paridi — 2024-03-30

Penelitian ini bertujuan: mendeskripsikan struktur teks genre drama tradisional masyarakat Sasak, mendeskripsikan wujud alat kebahasaan drama tradisonal masyarakat Sasak; menyiapkan bahan baku materi muatan lokal bahasa Sasak.Teori yang digunakan adalah teori yang berkenaan dengan pengertian drama, pengertian drama tradisonal, perbedaan drama dan teater, unsur-unsur drama, struktur drama tradisional, unsur-unsur tetaer, dan teater tradisional. Data penelitian dikumpulkan dengan metode simak, metode dokumentasi dan dibantu dengan teknik catat. Yang didokumentasi adalah struktur drama dan penggunaan alat kebahasaan teks drama masyarakat Sasak. Penelitian ini berhasil mendokumentasi tiga teks drama Sasak yang popular di masyarakat yakni Putri Mandalika, Sabuk Bidadari dan Amaq Abir. Dari data tiga teks drama yang dianlisis diketahui bahwa struktur teks drama tradisonal masyarakat pada umumnya terdiri atas, a) eksposisi, konflik, puncak konflik, peredaan dan akhir lakon drama; lakon cerita berakhir heppy ending yaitu teks yang berjudul Amaq Abir dan Teks yang berjudul Sabuk Bidadari, sedangkan teks yang berjudul Putri Mandalika berakhir tragis; b) alat kebahasaan yang ditemukan adalah penggunaan pronominal persona, penggunaan konjungsi antarkata dan konjungsi antar kalimat; kata ganti, pengulangan kata dan kalimat.

SURVIVALITAS KELUARGA NELAYAN PULAU KECIL ERA DIGITAL: MODEL INTERAKSI DAN KERJASAMA PADA KELUARGA NELAYAN ETNIS BAJO DI PULAU MEDANG PERSPEKTIF FENOMENOLOGI

Muhammad Arwan Rosyadi — 2024-03-30

Kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan yang pra-sejahtera serta adanya masa sulit mendapatkan penghasilan seperti saat paceklik (musim barat), menyiratkan interaksi dan kerjasama dalam keluarga nelayan untuk bisa bertahan hidup. Para keluarga nelayan di Desa Bajo Medang memiliki cara interaksi dan kerjasama yang khas dalam bertahan hidup, sehingga diperlukan penelitian yang bisa memahami: bagaimana model interaksi dan kerjasama suami-istri keluarga nelayan dalam bertahan hidup di era digital saat ini? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Lokasi penelitian berada di Desa Pulau Bajo Medang, Pulau Medang, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, dengan subjek penelitian adalah keluarga nelayan muda etnis Bajo di Pulau Medang. Data primer dihimpun melalui wawancara mendalam dan observasi. Fokus dan unit analisis dalam penelitian ini adalah makna subjektif dan refleksi diri aktor (suami-istri pada keluarga nelayan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suami-istri nelayan Bajo Medang terlibat dalam interaksi natural dan komunikasi dominan face to face, juga kerjasama organis kulturalistik.

PENAWARAN UMUM BAGI PERUSAHAAN DENGAN ASET SKALA KECIL DAN MENENGAH DI INDONESIA

Eduardus Bayo Sili — 2024-03-30

Penelitian ini mengangkat dua permasalahan: (1) Bagaimana Pengaturan Penawaran Umum Emiten Aset Skala Kecil dan Menengah; dan (2) Apa Manfaat dan Akibat Hukum Penawaran Umum Emiten Aset Skala Kecil dan Menengah. Tujuan penelitian: mengkaji norma penawaran umum, manfaat dan akibat hukum bagi emiten skala kecil dan menengah dalam rangka penawaran umum di pasar modal. Metode penelitian: bersifat normatif-empiris. Hasil penelitian menunjukkan; pertama Pengaturan penawaran umum perusahaan kecil dan menengah telah terjadi perubahan yang signifikan, adanya penyederhanaan dokumen pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum oleh emiten skala kecil atau emiten skala menengah: (1) adanya penggunaan standar akuntansi keuangan yang berbeda pada emiten skala kecil, dimana untuk emiten skala kecil dapat menggunakan standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik; (2) mempersingkat periode kewajiban audit atas laporan keuangan dalam rangka penawaran umum, dimana untuk emiten skala kecil laporan keuangan yang diaudit wajib 1 (satu) tahun atau sejak berdirinya jika kurang dari satu tahun sedangkan untuk emiten skala menengah wajib dua tahun atau sejak berdirinya jika kurang dari dua tahun; (3) menghapus kewajiban penggunaan comfort letter dan surat pernyataan manajemen dalam bidang akuntansi sebagai dokumen pernyataan pendaftaran. Kedua, manfaat: (1) mendapatkan akses pendanaan di pasar saham, (2) adanya tambahan kepercayaan untuk akses pinjaman, (3) menumbuhkan profesionalisme, (4) meningkatkan image perusahaan, (5) likuiditas dan kemungkinan divestasi bagi pemegang saham pendiri yang menguntungkan (6) menumbuhkan loyalitas karyawan perusahaan (7) peningkatan nilai perusahaan (company value) (8) kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Akibat hukumnya: (1) berbagi kepemilikan; (2) tanggung jawab sebagai perusahaan publik.

STRATEGI ADAPTIF KOMUNITAS BURUH TANI KAWASAN PESISIR (Studi Kasus Buruh Tani di Pesisir Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa)

Taufiq Ramdani — 2024-03-30

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi adaptasi yang ditempuh komunitas buruh tani pesisir desa Gontar Baru kecamatan Alas Barat kabupaten Sumbawa dalam upaya memenuhi nafkah rumah tangga mereka serta mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi pilihan strategi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian berparadigma kualitatif dengan desain studi kasus. Lokus penelitian yaitu Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat Sumbawa. Subyek penelitian yaitu komunitas buruh tani di pesisir desa Gontar Baru dalam unit analisis sebagai keluarga. Informan dipilih dengan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan komunitas buruh tani pesisir Desa Gontar Baru menempuh beberapa strategi adaptasi guna mempertahankan kelangsungan nafkah keluarga mereka, diantaranya pengerahan anak laki-laki usia produktif keluar desa guna menjalani pekerjaan yang dimungkinkan untuk mereka lakukan, beberapa dengan menjadi buruh bangunan di kota, ojek pangkalan di pasar tradisonal, di terminal transit, penjaga malam di tambak udang, serta menjadi buruh harian lepas. Adapun yang wanita dengan menjadi Tenaga Kerja Wanita ke negara-negara Timur Tengah. Adapun strategi pasif diupayakan dengan membatasi konsumsi rumah tangga yang berbeli dan mengganti dengan yang tersedia secara percuma dipesisir pantai dan ladang. Sedangkan strategi jaringan dilakukan melalui pembagian informasi pekerjaan dan pelibatan satu sama lain dalam pekerjaan yang diperoleh. Adapun faktor yang melatarbelakangi pilihan strategi adalah karakteristik Sumber Daya Manusia dalam rumah tangga yaitu jenis kelamin dan usia, kepemilikan aset, serta aksesibilitas yang dimiliki. Rumah tangga yang memiliki anak laki-laki cenderung mengarahkan pada pilihan profesi buruh bangunan atau buruh harian lepas, yang memiliki asset kendaraan cenderung menjadi ojek pangkalan, sedangkan keluarga yang memiliki anggota keluarga lebih dominan perempuan cenderung mengupayakan strategi menjadi TKW keluar negeri.

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER DALAM NOVEL REPRESI KARYA FAKHRISINA AMALIA

Siwi Damayanti — 2024-03-30

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD ) merupakan gangguan stres yang menimpa seseorang setelah mengalami kejadian yang menyakitkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab dan gejala Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang dialami oleh tokoh Anna dalam novel Represi karya Fakhrisina Amalia. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana cara Anna mengatasi PTSD. Penelitian ini didukung oleh teori PTSD Davison (2018) dan teori Self-Healing LaCapra (2001).Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana yang memuat tentang penyebab PTSD, gejala PTSD, serta bagaimana cara tokoh mengatasi PTSD dalam novel Represi karya Fakhrisina Amalia. Hasil penelitian menunjukkan: (1) PTSD yang dialami oleh Anna disebabkan karena kekerasan seksual di masa kecil,; (2) gejala PTSD yang dialami Anna berupa mimpi buruk, keringat dingin, menangis, teriak histeris, memiliki keinginan untuk mati, membenci diri sendiri hingga percobaan bunuh diri; (3) cara Anna mengatasi PTSD yaitu konsultasi dengan psikolog

PENGGUNAAN PREFIKS DI- DAN TER- OLEH PEMELAJAR BIPA: KAJIAN BERBASIS LINGUISTIK KORPUS

Aditya Rachman — 2024-03-30

Salah satu aspek yang menarik untuk diteliti dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing (BIPA) adalah penggunaan prefiks oleh pemelajar. Prefiks adalah unsur pembentuk kata yang ditempatkan di awal kata dasar. Pada penelitian ini, dideskripsikan kemunculan, makna, dan fungsi dalam kalimat dari prefiks di- dan prefiks ter- oleh pemelajar BIPA Universitas Yale. Penelitian ini menggunakan metode gabungan untuk mengkaji penggunaan prefiks di- dan ter- oleh pemelajar BIPA dari Universitas Yale dalam Korpus Nusantara. Data diperoleh dari Korpus Nusantara dengan mencari kata yang memiliki prefiks tersebut. Data kemudian diklasifikasi, dan dianalisis dengan teori linguistik korpus dan teori kolokasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemelajar BIPA Yale menggunakan 15 kata yang mengandung prefiks di- dan ter- dari total 9.664 kata yang mereka tulis. Prefiks di- memiliki makna pasif, sedangkan prefiks ter- memiliki makna pasif, sangat, atau paling. Prefiks di- digunakan pada kalimat pasif. Adapun Prefiks ter- digunakan pada kalimat aktif yang memiliki fungsi sebagai pelengkap.

STRATEGI KESANTUNAN PENGAJAR DALAM MENDUKUNG PELATIHAN BERBAHASA ASING BAGI POKDARWIS DESA WISATA TISTA TABANAN

Anak Agung Ayu Dian Andriyani — 2024-03-30

Pelatihan berbahasa merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa asing yang diperuntukkan bagi kelompok sadar wisata. Peran mengajar sangat pentinh agar tujuan dan harapan pelatihan dapat terwujud. Diperlukan adanya srategi kesantunan yang tepat. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan srategi kesantunan yang digunakan sebagai media interaksi saat memberikan pelatiahn bagi POKDARWIS di Desa Tista Kecamatan Kerambitan Tabanan. Jenis data berupa data primer menggunakan sumber data lingual yang diperoleh dari tuturan antara pengajar dan peserta pelatihan. Tahap pemerolehan data diperoleh melalui metode simak, catat dan rekam serta ditunjang oleh hasil wawancara terhadap pengajar dan peserta pelatihan. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu metode padan pragmatik yang memfokuskan mitra tutur. setelah data dianalisis, dilanjutkan dengan mendeskripsikan hasil analisis menggunakan kaidah perumusan kata-kata biasa. Hasil penelitian menemukan adanya srategi kesantunan yang dominan digunakan oleh pengajar ketika memberikan pelatihan yaitu, a). strategi bertutur apa adanya tanpa basa-basi. b) strategi bertutur dengan menggunakan kesantunan positif. c) strategi bertutur menggunakan kesantunan negatif serta d) strategi bertutur dengan bertutur secara tidak langsung yang ditentukan oleh konteks situasi tutur diantara pengajar dengan peserta. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pengajar dalam memberikan pelatihan agar bisa berterima dan mudah dipahami oleh peserta pelatihan yang sistem pengajarannya berbeda dengan situasi pendidikan formal.

KELEKATAN NILAI BUDAYA “PATUT PATUH PATJU” PADA MASYARAKAT PESISIR SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT SEBAGAI SATELIT PARIWISATA MANDALIKA: STUDI ANALITIK EKSPLORATIF

Nurul Maylida — 2024-03-30

The social life of the people of Sekotong showed the circumstances of the people which are plural either in ethnicity, or religion, as well as always needing each other and accepting a differentiation as inevitability like was thought by the value of Patut, Patuh, Patju. These things could be the main factor in exploring destination tours in Sekotong which has the majority of the scenery of natural beach. This research aims to determine the attachment of value of “Patut Patuh Patju” on the people's coast of Sekotong as a suspension tour area of the Special Economic Zone of Mandalika. This study uses qualitative methods by sort of descriptive so in the research, data of qualitative which is produced by verbal words that are explained by descriptive as a result of observation in the area. From this research, found out that the value of Patut Patuh Patju still exists and is being done by society so the Sekotong region with lots of tour destination beaches is still highly natural and could be a suspension tour area as a satellite tour of Mandalika.

PERSEPSI MASYARAKAT PESISIR GILI GEDE TERHADAP KERENTANAN PERUBAHAN IKLIM

Ika Wijayanti — 2024-03-30

Coastal communities are affected by climate change because their activities are highly dependent on nature. The Gili Village community is one of the coastal communities affected by climate change and its livelihood activities are 90% dependent on natural factors. However, climate change conditions are not realized and even have meaning as ordinary natural symptoms. Climate change that is increasingly difficult to predict from year to year has an impact on the fisheries and tourism sectors which are the flagship of Gili Gede Village. This is suspected to affect the productivity and economic vulnerability of households which also affects the food security of coastal communities. This study aims to identify the perception of the people of Gili Gede Indah Village towards climate change. This research uses qualitative methods with a case study approach with informants, purposive informant collection techniques. The informants in this study are Gili Gede coastal communities consisting of fishermen, traders, housewives, laborers and workers in the tourism industry. Data collection techniques by means of in-depth interviews, observation and documentation. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusions. The results showed that Gili Gede's coastal communities felt the impact of climate change. The meaning of climate change is different, the essence of the actual meaning, especially in female informants. Climate change in Gili Gede causes changes in weather, wind direction and storms as well as weather

ANALISIS VARIABEL DETERMINAN TINGKAT INDIKASI KORUPSI DI INDONESIA

Siti Fatimah — 2024-03-30

The phenomenon of corruption in Indonesia in 2020-2022 shows that the state financial management system by regional governments, ministries and state institutions is still very bad.This research aims to analyze the influence of Fiscal Decentralization, Economic Level, Transfer Ratio, and Audit Opinion (Dummy) on the Level of Corruption in Indonesia.This research was conducted in 34 Provinces in Indonesia over the last 3 years, namely from 2020 to 2022. The data in this research is secondary data obtained from the Indonesian Central Statistics Agency, the Indonesian Directorate General of Financial Balance, the Indonesian Financial Audit Agency and Indonesia Corruption Watch.The research method used in this research is panel data regression. In this research, the best panel data model was selected using the Chow Test, Hausman Test and Lagrange Multiplier Test with the selected model being the Random Effect Model. To obtain research results, hypothesis testing was carried out using the t‐statistical test and the F‐statistical test. The results of this research show that fiscal decentralization and economic level have a significant effect on the level of indication corruption in 34 provinces of Indonesia, while the transfer ratio and audit opinion do not have a significant effect on the level of indication corruption in 34 provinces of Indonesia. The results of this research will become new findings regarding the determinant factors that influence the level of corruption in each province in Indonesia in the last 3 years

POLITIK PEMBEBASAN LAHAN DAN EKSPANSI INDUSTRI PARIWISATA DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT

Sirwan Yazid Bustami — 2024-03-30

The research aims to analyze the land acquisition scheme carried out by the state in the development of the Mandalika Special Economic Zone super priority tourism destination. It uses a qualitative approach with an analytical descriptive method. The research process is carried out through several stages: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data collection was obtained through interviews and literature studies. Meanwhile, data reduction was carried out by reviewing the data collected to be selected according to the topic of this research. Furthermore, the data presentation stage was carried out in the form of a narrative. Finally, conclusions were drawn based on the elaboration of David Harvey’s concept of accumulation by dispossession and the Weberian concept of territorialization. Based on the research results, the land acquisition scheme in the Mandalika Special Economic Zone is carried out through several forms, namely: forced acquisition, compensation, and land sale and purchase transactions. The forced acquisition scheme is carried out by relocating or moving residents affected by the master plan for the construction and development of the Mandalika Special Economic Zone. Meanwhile, the compensation scheme takes place by providing compensatory money as compensation for material losses. Finally, the land sale and purchase transaction scheme is carried out through a land sale and purchase mechanism based on a price agreement between community and the Indonesia Tourism Development Corporation