Analisis Framing Media Komunikasi Digital dan Urgensi Keterampilan Membaca Kritis

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah kajian analitis atas framing media komunikasi era digital dan dampaknya bagi iklim demokrasi kontestasi. Sebagai sebuah elaborasi lanjutan atas hasil studi sebelumnya yang telah penulis publikasikan terkait analisis wacana kritis kontribusi pers bagi tatakelola pemerintahan lokal, diskursus ini mencoba menawarkan alternatif solusi mengatasi permasalahan berita palsu (fake news) yang di masa lalu telah menimbulkan pembelahan sosial. Masyarakat dalam konteks ini tentu terbatas lingkup instansinya, yaitu dunia pendidikan. Aplikasi tawaran solusi ini tentu terkait erat dengan dunia pendidikan karena dalam pandangan penulis, baik produsen maupun konsumen informasi adalah dominasi dari orang-orang yang melek huruf yang pernah mengenyam pendidikan. Dengan pendekatan studi kasuistik atas fenomena yang ada, penulis menawarkan solusi dengan fokus perhatian pada urgensi membaca kritis. Dalam konteks disrupsi teknologi digital, membaca kritis sangatlah relevan dalam membendung informasi palsu yang merusak kehidupan sosial. Dengan membaca kritis, masyarakat terpelajar dan pelaku media sosial tidak akan dengan mudah terpengaruh oleh suatu informasi yang belum teruji kebenarannya dan dengan itu pula tidak dengan begitu mudah memviralkan informasi yang diperolehnya, sebaliknya ia akan secara kritis menilai kontennya. Karena itu keterampilan ini penting untuk menjadi materi ajar di dunia pendidikan. Membaca kritis disarankan menjadi salah satu pendekatan pembelajaran dalam menyiapkan generasi bangsa masa depan yang tahan uji, berkarakter dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi dan sumber-sumber bacaan sampah tertentu dari media sosial digital berbasis internet.