https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/issue/feedProsiding SAINTEK2024-04-17T14:14:06+08:00Open Journal Systems<p><strong>Prosiding SAINTEK</strong> merupakan rangkuman hasil Seminar Nasional SAINTEK yang diselenggarakan setiap tahun oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram</p> <p><strong>Prosiding SAINTEK</strong> diterbitkan secara online setiap tahun pada bulan Januari</p>https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/912RANCANG BANGUN SISTEM START UP PESANTREN ALAM SAYANG IBU (PAMSI) SEBAGAI PENUNJANG WIRAUSAHA MANDIRI BAGI SANTRI2024-04-04T15:02:22+08:00Nadiyasari Agitha[email protected]Budi Irmawati[email protected]Royana Afwani[email protected]Sri Endang Anjarwani[email protected]Dwi Ratnasari[email protected]<p>Start-up adalah teknologi inkubasi yang didirikan oleh beberapa orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Perkembangan start-up di Indonesia berkembang dengan pesat. Perkembangan start-up juga memasuki ranah Pondok Pesantren Begitu pula yang terjadi pada Pondok Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI), Dasan Geriya, Lingsar Lombok Barat. PAMSI memiliki visi menjadi salah satu pesantren yang islami, professional, unggul, berwawasan lingkungan dengan kultur riset kewirausahaan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini terbukti dengan adanya lebih dari 23 (dua puluh tiga) jenis barang dan jasa yang telah diwujudkan oleh para santri PAMSI. Jenis usaha santri yang mencakup barang dan jasa terbagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu usaha makanan, minuman dan kreasi santri. Salah satu contohnya adalah Kopi dari Kacang hijau, Masker Kefir, Yoghurt dari bunga Telang, Abon ares (pelepah pisang), Kaktus hampers, Kotak mewarnai dan masih banyak produk yang dihasilkan serta dapat berdaya saing nasional maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan sebuah sistem berbasis website untuk dapat memfasilitasi santri untuk dapat berjualan dan memulai start-up berbasis pesantren. Website dipilih karena penggunaannya yang mudah, cepat dan terintegrasi dengan platform yang lain. Pembangunan sistem start-up menggunakan metode extreme programming (XP). XP juga memudahkan komunikasi antara user dengan pembuat sistem sehingga didapatkan user requirement yang memadai. Hasil pengujian menghasilkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem start-up PAMSI.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/913USER REQUIREMENT ANALYSIS DALAM PENERAPAN METODE USER CENTERED DESIGN SEBAGAI PENDUKUNG KEBUTUHAN UI/UX DALAM APLIKASI NTB MALL2024-04-04T15:29:58+08:00Nadiyasari Agitha[email protected]Ario Yudo Husodo[email protected]Fitri Bimantoro[email protected]<p>User requirement analysis merupakan satu hal yang penting dilakukan dalam pembuatan sebuah user interface/user experience (UI/UX) menggunakan metode User Centered Design (UCD). Hal ini dikarenakan pada tahapan ini terdapat identifikasi dan dokumentasi kebutuhan pengguna. NTB mall adalah e-commerce pertama milik pemerintah daerah NTB dengan tujuan menjual produk unggulan daerah dari Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM), Pedagang Kaki Lima (PKL) dan dibantu dengan pemantauan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Dalam pembuatan UI/UX NTBMall, diperlukan user requirement analysis yang kuat untuk mendapatkan penggunaan NTBMall yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. User requirement analysis dibagi menjadi beberapa tahapan secara berurutan. Penggunaan user requirement analysis telah terbukti menghasilkan UI/UX yang menarik, dibuktikan dengan hasil pengujian SUS bernilai 72.82 yang mengartikan bahwa user telah puas dengan aplikasi NTBMall.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/914KARAKTERISTIK GELATIN TULANG SAPI YANG DIBERI PAKAN LAMTORO DENGAN PRETREATMENT CH3COOH YANG BERBEDA2024-04-04T15:40:47+08:00Hasma Hasma[email protected]Muhamad Ali[email protected]Dahlanuddin Dahlanuddin[email protected]Made Sriasih[email protected]Wayan Wariata[email protected]Suharti Suharti[email protected]Widya Ningrum[email protected]<p>Tulang sapi yang merupakan limbah hasil ikutan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat masih sangat melimpah. Padahal jika diolah dengan baik, maka akan menghasilkan produk yang berkualitas dan benilai ekonomis yang tinggi. Sapi lokal (Sapi Bali) dengan pemberian pakan khusus lamtoro taramba menjadi produk pakan sapi andalan dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram karena dengan pemberian pakan lamtoro pada sapi bali memiliki pertambahan berat badan yang meningkat dan menghasilkan daging yang empuk. Khusus tulang dari sapi lokal tersebut belum dimanfaatkan bahkan menjadi limbah, padahal jika diolah dengan baik akan menjadi produk bernilai ekonomis dan berguna bagi kesehatan. Salah satu produk dari tulang sapi lokal pada penelitian kali ini dapat diolah menjadi gelatin. Penelitiian yang dilakukan pembuatan gelatin dengan pretreatmen asam asetat (CH3COOH) 2; 4 dan 6% pada tulang sapi lokal diulang sebanyak 4 kali. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris. Analisa data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data diolah menggunakan program SPPS versi 21 dan jika terdapat perbedaa maka diolah menggunakan uji DUNCAN. Adapun parameter yang diamati adalah Rendemen, pH, dan viskositas. Hasil menunjukkan konsentrasi asam asetat (CH3COOH) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap rendemen, pH dan viskositas gelatin tulang sapi yang diberi pakan lamtoro. Kesimpulan Semakin tinggi konsentrasi pretreatment asam asetat (CH3COOH) menunjukkan karakteristis gelatin tulang sapi yang diberi pakan lamporo semakin baik hal ini ditandai dengan semakin tingginya nilai rendemen, kenetralan pH dan viskositas.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/915SIMULASI PENGUKURAN WI-FI 6 INDOOR OUTDOOR SKALA LABORATORIUM2024-04-04T15:51:57+08:00Made Sutha Yadnya[email protected]Sayyidis Syariful Halim[email protected]<p>Wi-Fi 6 dapat memberikan keceptan tinggi, latensi rendah. Jaringan tinggi fitur kepadatan yang jelas membawa banyak manfaat bagi swasta jaringan. Misalnya kasus penggunaan seperti aplikasi video streaming membutuhkan banyak koneksi perangkat. Namun ini tidak cukup untuk semua jenis aplikasi seperti mereka yang memiliki kebutuhan mobilitas tinggi seperti perangkat POS, atau aplikasi yang membutuhkan komunikasi jarak jauh. Pada jurnal ini dilakukan pengukuran serta pemodelan dari kondisi berasumsi jarak serta Access Point. Kondisi tersebut dilaksanakan pada skala laboratorium. Pemodelan ini akan memprediksi QoS dan QoE.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/916IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO KEJADIAN MALARIA DI PESISIR PANTAI PULAU LOMBOK 2024-04-05T09:06:16+08:00Eva Triani[email protected]Eka Arie Yuliyani[email protected]Putu Suwita Sari[email protected]Adelia Riezka Rahim[email protected]Dody Handito[email protected]<p>Malaria merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Salah satu dampak yang nyata adalah pada perkembangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Indonesia adalah salah satu Negara di Asia Tenggara yang sebagian besar wilayahnya masih menjadi daerah endemis malaria. Di kawasan Nusa Tenggara Barat <em>tren </em>API mengalami peningkatan dari 0.41 pada tahun 2015 menjadi 0.42 pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor risiko kejadian malaria dan mengukur besarnya berbagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria di pulau Lombok. Penelitian ini menggunakan desain <em>case control</em> dengan mencari hubungan seberapa jauh faktor risiko meliputi lingkungan dalam rumah, lingkungan luar rumah dan perilaku mempengaruhi terjadinya penyakit <em>(cause-effect relationship)</em> malaria. Kelompok kasus adalah semua orang yang dinyatakan malaria klinis sedangkan kelompok kontrol adalah semua orang yang dinyatakan bebas malaria. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 134 responden, sampel kasus dan kontrol diambil secara acak sebanyak masing-masing 67 orang dengan cara matching. Hasil analisis bivariate didapatkan faktor risiko kasa ventilasi rumah (OR= 3,71, 95% CI= 1,808-7,597), kebiasaan menggunakan kelambu (OR= 5,82, 95% CI = 2,728 – 12,433) dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur (OR = 3,43, 95% CI = 1,666 – 6,970). Dari analisis multivariate didapatkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria yaitu keberadaan kasa nyamuk ventilasi, kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Apabila seorang tinggal di rumah yang tidak terpasang kasa nyamuk pada ventilasinya, tidur tanpa menggunakan kelambu dan tanpa menggunakan obat anti nyamuk memiliki probabilitas/kemungkinan terkena risiko malaria sebesar 10%.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/917Rancang Bangun Monitoring Dan Kontrol Suhu, Kelembaban, Dan Kadar Co2 Pada Ruangan Budidaya Jamur King Oyster (Pleurotus Eryngii) Berbasis Arduino Mega2024-04-05T09:19:35+08:00Budi Darmawan[email protected]Suthami Ariessaputra[email protected]Paniran Paniran[email protected]Syafaruddin Ch[email protected]Cahyo Mustiko Okta Muvianto[email protected]<p>Parameter penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur <em>king oyster</em> (<em>Pleurotus Eryngii</em>) adalah suhu udara, kelembaban udara, konsentrasi CO2, dan intensitas cahaya. Untuk dapat tumbuh dengan baik, jamur king oyster memerlukan suhu udara 13-17⁰C. Suhu udara di indonesia rata rata 27⁰C sehingga sangat sulit untuk menumbuhkan jamur king oyster di indonesia tanpa pngontrollan kondisi lingkungan. Maka pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem pengontrollan serta monitoring suhu, kelembaban, dan kadar CO2 di ruangan budidaya jamur <em>king oyster</em> berbasis arduino mega. Sensor DHT11 dan MG-811 ditempatkan di ruangan budidaya jamur untuk mengukur suhu udara, kelembaban udara, dan kadar CO2. Sebuah AC dengan kapasitas 1 PK digunakan untuk menurunkan suhu ruangan, sebuah mist maker 12 mata digunakan untuk melembabkan ruangan serta sebuah exhaust fan digunakan untuk membuang udara yang kaya akan CO2 keluar ruangan. Sistem yang sudah dibuat sudah mampu mengontrol kelembaban yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup jamur <em>king oyster</em> yaitu diangka 84-91%. Akan tetapi sistem yang dibuat belum mampu menurunkan suhu ruangan yang dibutuhkan untuk kebutuhan jamur King Oyster (yaitu 13⁰C sampai 17⁰C). Sistem yang dibuat hanya mampu menurunkan suhu ruangan sampai suhu 20,2⁰C. Konsentrasi CO2 dalam ruangan masih dalam kondisi yang sesuai untuk kebutuhan tumbuh jamur King Oyster yaitu dibawah 1000 ppm.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/918HASIL DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM DENGAN JUMLAH POPULASI BERBEDA PADA TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING2024-04-05T09:27:35+08:00Akhmad Zubaidi[email protected]Dwi Ratna Anugrahwati[email protected]Nurhalida Nurhalida[email protected]Muh. Ade Izzam Wahyudi[email protected]<p>Percobaan ini dilakukan menggunakan metode eksperimental di lapangan, pada rancangan Split Plot dengan petak utama adalah sistem tanam (tumpangsari dan monokultur), sedangkan anak petak terdiri dari perlakuan varietas (Bioguma, Numbu, Pahat, Samurai dan Super-1) dan populasi tanaman (1, 2 dan 3 tanaman per rumpun). Tanaman sorgum monokultur memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan tumpangsari dengan kacang tanah; 5,2 t/ha vs. 3,7 t/ha. Varietas-varietas memberikan hasil berbeda; Numbu dan Bioguma memberikan hasil tertinggi, 5,3 t/ha dan 5,2 t/ha berturutan, diikuti Pahat 4,4 t/ha, terendah Samurai dan Super 1 dengan hasil 3,6 t/ha. Interaksi dengan jumlah tanaman per rumpun, Bioguma dengan 3 tanaman per rumpun memberikan hasil terbaik. Trend hasil menunjukkan semakin banyak tanaman dalam rumpun memberikan hasil lebih banyak, 3 tanaman per rumpun memberikan hasil terbanyak (5,7 t/ha) diikuti 2 tanaman per rumpun (4,6 t/ha) dan 1 tanaman per rumpun (3,0 t/ha). Belum diketahui jika populasi per rumpun diperbanyak lagi misalnya dengan 4 atau 5 tanaman, mengingat hasil per tanaman pada 3 tanaman per rumpun hanya sedikit menurun dibanding 2 atau 1 tanaman per rumpun.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/919KADAR GULA BEBERAPA VARIETAS SORGUM PADA BERBAGAI FASE PERKEMBANGAN TANAMAN2024-04-05T09:36:22+08:00Dwi Ratna Anugrahwati[email protected]Akhmad Zubaidi[email protected]Baiq Erna Listiana[email protected]Uyek Malik Yakop[email protected]Dwi Noorma Putri[email protected]Siti Azira Zilfida[email protected]Nur Aenun Solihat[email protected]Dini Istiayu Lestari[email protected]<p>Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman yang memiliki keunggulan daya adaptasi yang luas, toleran terhadap kekeringan, dapat berproduksi pada lahan marginal serta relatif tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Dengan potensi lahan kering yang dimiliki oleh Provinsi NTB yang sangat besar, maka peluang pengembangan sorgum sebagai sumber pangan, bahan bakar dan sumber pakan ternak di NTB sangatlah besar. Potensi sorgum sebagai penghasil bioetanol telah mulai banyak dipertimbangkan sebagai tanaman yang potensial. Batang sorgum mengandung nira yang setara dengan nira tebu dan memberi kontribusi yang besar sebagai bahan baku bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar gula (brix) 7 varietas sorgum (Nasional dan Lokal) pada beberapa fase perkembangan tanaman untuk mendapatkan varietas unggul sorgum dengan kadar gula tinggi pada fase pemanenan yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu varietas sorgum (Bioguma, Samurai, Super 1, Super 2, Suri 4, Gando Keta, Gando Bura) dan fase perkembangan tanaman (muncul daun bendera, berbunga, masak fisiologis), sehingga diperoleh 21 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulangi sebanyak 3 kali sehingga terdapat 63 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gando Keta dan Super 2 yang dipanen pada fase berbunga merupakan varietas unggul sorgum dengan kadar gula (% brix) tertinggi yaitu berturutan 14,3 % dan 13,7 %.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/920POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF TENAGA SURYA DI ATAP KAMPUS LOMBOK INSTITUTE OF TECHNOLOGY KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-04-05T11:13:12+08:00Yoga Dwi Hermawan[email protected]Muji Juherwin[email protected]<p>Tren pertumbuhan PDB dan kebutuhan energi yang meningkat memunculkan tantangan serius bagi Indonesia. Ketergantungan pada minyak bumi dan keterbatasan perkembangan energi alternatif menciptakan risiko terhadap ketahanan energi nasional. Selain itu, dampak lingkungan dari penggunaan energi fosil menjadi semakin signifikan. Artikel ini mengusulkan solusi dengan mengeksplorasi potensi energi terbarukan di Indonesia. Transisi energi menjadi fokus utama Indonesia, terutama dalam kepemimpinan G20. Energi surya, panas bumi, nuklir, dan energi angin menjadi pilihan potensial. Pembangunan pembangkit listrik tenaga air juga terus berkembang. Untuk mengimplementasikan bauran energi terbarukan, panel surya atap menjadi perhatian pemerintah. Studi kasus di Lombok Institute of Technology (LIT) menunjukkan potensi pembangunan PLTS atap. Melalui observasi lapangan dan simulasi dengan PVsyst, ditemukan bahwa dengan 36 modul surya, kebutuhan energi harian LIT dapat terpenuhi. Analisis kebutuhan energi, data meteonorm, dan simulasi PVsyst memberikan informasi yang mendalam. panel surya di atap kampus Lombok Institute of Technology diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Penelitian ini memberikan pandangan menyeluruh tentang potensi energi terbarukan di Indonesia, dengan fokus pada panel surya atap. Implikasi kebijakan dan praktik terkait energi terbarukan juga dibahas, mendukung pergeseran menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan di masa depan..</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/921ANALISIS KINERJA FOOD DEHYDRATOR DALAM MENGURANGI KADAR AIR PADA DAUN SALAM2024-04-05T11:25:27+08:00Moh. Budi Shodikin[email protected]Ena Susiana I[email protected]Eka Riska Khailani[email protected]<p>Kesadaran akan pentingnya pengawetan bahan makanan secara efisien dan aman telah mendorong pengembangan teknologi pengeringan makanan yang inovatif. Salah satu metode yang populer adalah penggunaan food dehydrator. Dalam penelitian ini kami menganalisis kinerja food dehydrator yang dibuat oleh mahasiswa LiT dalam mengeringkan daun salam, salah satu bahan makanan yang biasa digunakan sebagai bumbu. Metode yang digunakan adalah memperoleh daun salam, membersihkan, menimbang berat awal, mengeringkan pada suhu 55 derajat, menimbang daun salam setiap 2 jam sekali,menimbang berat akhir. Hasil dari penelitian ini adalah food dehydrator menunjukkan bahwa food dehydrator yang dibuat oleh mahasiswa LIT mampu menjaga suhu dan kelembaban sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Hasil pengeringan menunjukkan food dehydrator ini dapat mengurangi kadar air pada daun salam mencapai lebih dari 60% dalam waktu 8 jam.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/922SIMULASI DAN ANALISIS MODEL MATEMATIKA THREE STATE BUCK-BOOST CONVERTER (TBBC) DENGAN KENDALI STATE FEEDBACK 2024-04-05T11:38:09+08:00I Ketut Wiryajati[email protected]I Nyoman Wahyu Satiawan[email protected]Ida Bagus Fery Citarsa[email protected]I Made Budi[email protected]Suksmadana Suksmadana[email protected]Supriono Supriono[email protected]<p>Artikel ini menyajikan analisis rangkaian Three State Buck Boos t Converter (TBBC), pemodelan matematika diikuti dengan menurunkan persamaan ruang keadaan rata-ratanya persamaan ruang ada setiap kondisi. Model yang diperoleh disimulasikan dalam SIMULINK/MATLAB. Pada konfigurasi loop terbuka dan loop tertutup dan perubahan keluarannya diamati. Konverter Buck Boost dianalisa pada kondisi tunak dengan & tanpa pengendalian. Sinyal masukan sebagai umpan dan menganalisa kondisi pada keluaran pada tanggapan transiennya terhadap perubahan masukan. Desain kendali yang digunakan adalah desain kendali state feedback. Selain kendali terseut pada artikel ini menggunakan controller Proporsional dan integral (PI). Kontroller ini digunakan untuk mengurangi kesalahan dan menstabilkan input yang variabel yang dberikan pada ke Tiga Kondisi BuckBoost Konverter. Alat yang digunakan untuk merancang pengontrol parameternya adalah aplikasi PID Tuner pada perangkat lunak MATLAB. Keuntungan dari alat yang digunakan adalah, memungkinkan pengguna untuk menyempurnakan kinerja secara interaktif pengontrol untuk menyesuaikan bandwidth loop dan margin fase atau mendukung pelacakan atau penolakan gangguan.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/923ABSTRAKSI CHEMICAL TOPOLOGICAL GRAPH (CTG) MELALUI INDEKS TOPOLOGIS GRAF ALJABAR 2024-04-05T15:05:21+08:00Salsabila Hadi Putri Ningrum[email protected]Ayes Malona Siboro[email protected]Sahin Two Lestari[email protected]I Gede Adhitya Wisnu Wardhana[email protected]Zata Yumni Awanis[email protected]<p>Dalam bidang kimia teoritis dan komputasional, penggunaan Chemical Topological Graph (CTG) sebagai representasi grafis molekul memainkan peran penting dalam memahami struktur molekul dan sifat-sifat kimianya. CTG memungkinkan visualisasi molekul, analisis ikatan kimia, dan pengembangan model prediktif. Kaitan antara CTG dan struktur aljabar terjadi melalui konsep representasi graf, yang membuka pintu bagi penerapan metode dan konsep aljabar dalam analisis dan pemodelan molekul. Dalam artikel ini, diberikan abstraksi hubungan antara graf topologis kimia dan struktur aljabar melalui representasi graf. Hasil yang didapatkan.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/924ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL FESES BAYI SECARA FENOTIPIK2024-04-05T15:13:32+08:00Nurmi Hasbi[email protected]Rosyunita Rosyunita[email protected]Adelia Riezka Rahim[email protected]Wayan Sulaksmana Sandhi Parwata[email protected]Rahmah Dara Ayunda[email protected]Afif Farras[email protected]Al Fikar Raihan[email protected]Muhammad Azim Billah[email protected]<p>Bakteri asam laktat (BAL) berperan penting dalam meningkatkan kinerja dan mitigasi penyakit karena kemampuannya untuk menjaga keseimbangan fisiologis saluran cerna serta ketahanannya terhadap bakteri patogen. BAL merupakan salah satu bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan. Sebagai mikroorganisme yang beradaptasi secara residen, BAL harus diisolasi dan dikarakterisasi dari inangnya untuk meningkatkan efisiensinya sebagai bahan probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat lokal BAL asal feses bayi melalui identifikasi fenotipik. Sampel yang digunakan dari penelitian yaitu feses bayi berusia 1-6 bulan yang berasal dari pasien yang berobat di Rumah Sakit Universitas Mataram. Isolasi dilakukan dengan cara menumbuhkan bakteri asal feses menggunakan metode <em>Total Plate Count</em> pada media MRSA (<em>deMan Rogosa Sharpe Agar</em>) + CaCO3 1%. Karakterisasi fenotipik diantaranya morfologi, pengecatan gram dan uji biokimia yang meliputi uji katalase, indol, motil, sulfur dan sitrat. Hasil isolasi bakteri diperoleh 8 isolat BAL dengan jumlah rerata sebesar 2-3 x 10<sup>9 </sup>cfu/ml tiap petrinya. Bakteri asam laktat yang diperoleh menghasilkan zona bening pada media MRSA, disebabkan karena bakteri tersebut mampu mensekresikan asam pada media dan mengikat CaCO3 menjadi Ca-laktat yang larut, sehingga menimbulkan zona bening. Karakterisasi BAL pada penelitian ini diantaranya tidak menghasikan enzim katalase dan sitrat, tidak motil dan tidak menghasilkan indol serta sulfur. Hasil pengecatan gram menunjukkan semua isolat merupakan bakteri gram positif. Berdasarkan morfologi BAL yang ditemukan yaitu bentuk kokus sebanyak 6 isolat kokus dan basil sebanyak 2 isolat. Keberadaan isolat BAL asal feses bayi dapat dijadikan sumber acuan penelitian lanjutan untuk probiotik seperti pengujian antibakteri dan antioksidan.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/925ANALISIS EFISIENSI USAHATANI CABAI RAWIT DI KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-04-05T15:28:42+08:00Fadli Fadli[email protected]Muhammad Nursan[email protected]M. Yusuf[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani cabai rawit di Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur; dan 2) Menganalisis efisiensi usahatani cabai rawit di Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, mulai bulan Mei hingga Oktober 2023 di Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur. Responden penelitian ini adalah petani yang melaksanakan usahatani cabai rawit yang ditentukan secara kuota sampling sebanyak 50 responden (2% dari populasi petani cabai rawit sebanyak 2443 orang). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data menggunakan teknik survei. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Biaya usahatani cabai rawit ini meliputi biaya tetap sebesar Rp Rp 29.096.000 per hektar dan biaya variabel sebesar Rp 39.820.000 per hektar dan 2) Usahatani cabai rawit di Kecamatan Suralaga sangat efisien untuk dikembangkan karena diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,29 (R/C ratio > 1).</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/926AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI AIR EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L.) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA2024-04-05T15:36:45+08:00Rosyunita Rosyunita[email protected]Metta Octora[email protected]Nurmi Hasbi[email protected]Alifia Amanda Larasati[email protected]Lina Permatasari[email protected]Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah[email protected]<p>Bakteri <em>Pseudomonas aeruginosa</em> merupakan bakteri yang bersifat patogen pada manusia. Bakteri ini memiliki morbiditas yang tinggi pada pasien dengan kekebalan tubuh yang lemah serta memiliki kemampuan resistensi yang tinggi terhadap beberapa jenis antibiotik. Maka usaha menemukan jenis antibiotik bagi bakteri ini sangat dibutuhkan. Pegagan (<em>Centella asiatica</em> L.) merupakan tanaman herba yang memiliki senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, terpenoid, fenol, dan glikosida. Senyawa-senyawa ini telah diketahui sebagai antibakteri. Pegagan telah dikonsumsi sebagai minuman herbal dan aman bagi manusia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak etanol fraksi air pegagan terhadap bakteri <em>P. aeruginosa</em>. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat<em> true experimental laboratories</em> dan analisis pengaruh aktivitas antibakteri menggunakan uji <em>post-test only control group design</em>. Ekstraksi pegagan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian dilanjutkan dengan proses fraksinasi air. Hasil ekstraksi fraksinasi air dilakukan pengujian aktivitasnya terhadap bakteri <em>P. aeruginosa</em> dengan menggunakan metode difusi cakram. Konsentrasi ekstrak pegagan yang digunakan terdiri dari 5000 ppm, 7500 ppm, dan 10000 ppm. Kontrol positif meggunakan kolistin 10µg serta kontrol negatif menggunakan DMSO 10%. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak pegagan pada semua konsentrasi yang diuji mampu menghambat pertumbuhan bakteri <em>P. aeruginosa </em>dengan terbentuknya zona bening berturut-turut sebesar1.46 mm, 1.66 mm dam 1.87 mm. Pada kontrol positif dengan colistin membentuk zona bening sebesar 7.3 mm dan kontrol negatif DMSO 10% tidak membentuk zona bening. Hasil analisis statistika dengan Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak fraksi air terhadap diameter zona hambat bakteri. Namun, pada uji Post hoc dengan Mann-Whitney menunjukkan bahwa seluruh konsentrasi tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Maka, penggunaan pelarut yang tepat pada proses fraksinasi memungkinkan untuk dapat menghasilkan senyawa yang efektif dapat menghambat pertumbuhan bakteri <em>P. aeruginosa</em>.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/927STANDARDISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK AIR PROPOLIS LEBAH MADU TRIGONA SP. ASAL LOMBOK UTARA2024-04-05T15:45:49+08:00Imasayu Nuralyza[email protected]Naufal Farras Ananta[email protected]Ani Fatin Humaira[email protected]Salwa Sausan[email protected]Kurnia Solehah[email protected]Lalu Husnul Hidayat[email protected]Siti Rahmatul Aini[email protected]Raisya Hasina[email protected]Iman Surya Pratama[email protected]<p>Propolis dari lebah <em>Trigona sp </em> telah dibudidayakan di banyak daerah di Indonesia salah satunya di Kabupaten Lombok Utara. Sebelumnya telah dilakukan penelitian terkait karakter fisikokimia oleh Zahra et al., (2021) dari ekstrak etanol 75% propolis. Namun beberapa parameter karakterisasi belum diujikan secara lengkap. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengujian parameter spesifik dan non spesifik pada ekstrak propolis asal Lombok Utara menggunakan pelarut yang berbeda yaitu pelarut air. Parameter yang diuji meliputi kadar air dan kadar abu dengan metode gravimetri; uji cemaran mikroba dengan metode ALT (Angka Lempeng Total; uji organoleptis dan penetapan kadar fenolik total. Ekstrak air propolis trigona sp. memiliki kadar air dan kadar abu sebesar 24,98% dan 1,003%. Hasil ALT yang diperoleh sebesar 9,2 x 10<sup>-3</sup> CFU/mL dengan kadar fenolik total sebesar 7,155 mg GAE/g sampel.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/928AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI AIR HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) METODE SOXHLETASI TERHADAP ISOLAT KLINIS Pseudomonas aeruginosa2024-04-05T15:56:18+08:00Nurmi Hasbi[email protected]Metta Octora[email protected]Lina Permatasari[email protected]Rosyunita Rosyunita[email protected]Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlisah[email protected]Rima Cahyati Kusumadewi[email protected]<p>Pegagan (<em>Centela asiatica L.</em>) merupakan tanaman herba yang berpotensi sebagai antibakteri berbahan alami. Pemilihan pelarut yang tepat dapat memengaruhi kandungan fitokimia yang dapat diekstrak dari bahan uji. Penelitian terhadap aktivitas antibakteri dari pegagan telah banyak dilaporkan terutama menggunakan pelarut etanol, methanol dan kloroform, sedangkan pelarut air masih sedikit yang melaporkan. <em>Pseudomonas aeruginosa </em>merupakan bakteri gram negatif yang sering menginfeksi manusia. Bakteri ini dilaporkan menjadi resisten terhadap beberapa antibiotik. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk menemukan sumber antibakteri yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri fraksi air herba pegagan metode soxhletasi terhadap <em>P. aeruginosa</em>. Design yang digunakan adalah penelitian <em>experimental laboratorium</em> dengan rancangan <em>post test only control group design</em>. Pegagan diekstraksi dengan air menggunakan metode soxhletasi. Ekstrak pegagan kemudian diencerkan menggunakan DMSO 10% dengan konsentrasi 5.000, 7.500 dan 10.000 ppm. Kontrol positif menggunakan colistin dan negatif DMSO 10%. Uji antibakteri dilakukan lima replikasi. Hasil statistik <em>Kruskal-Walli</em><em>s</em> menunjukkan zona hambat dari kelima perlakukan didapatkan nilai signifikansi 0.001 (p < 0.005). Diameter zona hambat paling efektif yaitu konsentrasi 10.000 ppm sebesar 2.9 mm. Konsentrasi 7.500 dan 5.000 ppm diameter zona hambatnya masing-masing 2.2 dan 1.1 mm. Uji <em>post-hoc</em> <em>Mann-Whitney</em> menunjukkan nilai signifikansi dari tiga konsentrasi jika dibandingkan kontrol positif. Kontrol positif memiliki diameter zona hambat tertinggi yaitu 7.5 mm dikategorikan sedang. Fraksi air herba pegagan memiliki aktivitas antibakteri terhadap <em>P. aeruginosa </em>dalam kategori lemah bersifat bakteriostatik dengan diameter zona hambat ≤ 5 mm. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi fraksi air herba pegagan, maka akan semakin tinggi diameter zona hambatnya.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/929ANALISIS BIAYA TERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT TIPE B DI NUSA TENGGARA BARAT2024-04-05T16:06:53+08:00Candra Eka Puspitasari[email protected]Mahacita Andanalusia[email protected]Yoga Dwi Saputra[email protected]Ni Made Amelia Ratnata Dewi[email protected]Melda Putri Zakiah[email protected]Ni Luh Ayu Sri Widyasari[email protected]<p>Hemodialisis merupakan salah satu alternatif terapi penyakit ginjal kronis (PGK) dengan biaya terapi yang cukup tinggi dan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penderita PGK yang menjalani hemodialisis tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya langsung medis terapi hemodialisis pasien PGK di Rumah Sakit Tipe B di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini merupakan penelitian farmakoekonomi yakni analisis biaya terapi dengan pendekatan prevalensi dan perspektif rumah sakit. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik <em>consecutive sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menelaah data rekam medis serta data keuangan pasien selama menjalani terapi hemodialisis pada periode Januari hingga Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan total biaya langsung medis pada periode tersebut sebesar Rp3.300.328.993,00 dimana rerata per pasien sebesar Rp110.010.966,00. Jenis biaya langsung medis yang menjadi beban pembiayaan tertinggi rumah sakit adalah biaya tindakan keperawatan dengan total biaya sebesar Rp2.113.073.500,00 dan rerata total biaya tersebut sebesar Rp70.435.783,00. Rerata jumlah tindakan hemodialisis yang dilakukan pasien selama 6 bulan yaitu 48 kali tindakan per pasien, sehingga rerata biaya langsung medis yang diperlukan per pasien untuk satu kali tindakan hemodialisis yaitu sebesar Rp2.293.391,00 per pasien.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/930FORMULASI DAN EVALUASI FITOSOM DARI EKSTRAK ETANOL DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata (L.) R.M.King&H.Rob) DENGAN METODE HIDRASI LAPIS TIPIS2024-04-16T09:53:27+08:00Sucilawaty Ridwan[email protected]Wahida Hajrin[email protected]Windah Anugrah Subaidah[email protected]Eskarani Tri Pratiwi[email protected]Nur Amalina Sabdarrifa[email protected]<p>Kopasanda (<em>Chromolaena odorata </em>(L.) R.M.King&H.Rob) merupakan tanaman yang dianggap sebagai gulma karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat mengganggu sektor pertanian. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kopasanda mengandung beragam metabolit sekunder seperti fenol, flavonoid, saponin, steroid, dan terpenoid. Di Nusa Tenggara Barat, daun kopasanda secara luas digunakan sebagai penyembuh luka. Untuk meningkatkan pemanfaatan dan efektivitasnya, ektstrak daun kopasanda dapat dibuat suatu sistem penghantaran obat fitosom. Fitosom telah luas digunakan sebagai sistem penghantaran obat senyawa fitokimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk formulasi dan evaluasi fitosom dari ekstrak etanol daun kopasanda dengan menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Simplisia daun kopasanda diekstraksi dengan menggunakan metode sonikasi selama 30 menit, kemudian ekstrak kentalnya dievaluasi total kandungan fenolnya. Selanjutnya dibuat fitosom pada variasi perbandingan ekstrak : fosfolipid (1:1; 1:2; 1:3; 2:1), dan ditentukan fitosom optimum melalui %efisiensi penjerapan. Formula optimum fitosom dihomogenizer dengan amplitudo 50 selama satu menit. Kemudian formula optimum dievaluasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan <em>Transmission Electron Microscope</em> (TEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitosom yang dibuat dengan metode hidrasi lapis dengan perbandingan tipis memiliki formula optimum pada perbandingan 1:3, dengan nilai %efisiensi penjerapan sebesar 99,670±0,005; ukuran partikel dan indeks polidispersitas sebesar 281,367±20,199 nm dan 0,500±0,014. Gambar pengujian TEM menunjukkan bahwa terjadi pembentukan fitosom yang sferis. Penelitian ini menunjukkan bahwa fitosom ekstrak etanol daun kopasanda dengan metode pembentukan hidrasi lapis tipis dapat terbentuk.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/931KEANEKARAGAMAN JENIS GASTROPODA PADA LAHAN SILVOFISHERY MANGROVE DESA EYAT MAYANG, KECAMATAN LEMBAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT2024-04-16T10:33:37+08:00Nurul Safira Wahida[email protected]Mahardika Rizki Himawan[email protected]Chandrika Eka Larasati[email protected]Wiwid Andriyani Lestariningsih[email protected]Ibadur Rahman[email protected]<p>Gastropoda merupakan hewan bertubuh lunak, umumnya memiliki cangkang hidup menempel pada akar dan batang mangrove serta pada permukaan sedimen. Gastropoda memiliki peran penting dalam struktur makanan yaitu dalam proses dekomposisi serasah dan mineralisasi materi organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui keanekaragaman jenis gastropoda pada lahan <em>silvofishery </em>mangrove, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2023 di kawasan <em>silvofishery</em> Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan yaitu metode observasi lapangan. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>purposive sampling</em> yaitu pada 4 stasiun dengan 4 (empat) kali pengulangan. Setiap stasiun pengambilan sampel memiliki kriteria yang berbeda-beda yaitu stasiun dengan kerapatan mangrove tinggi, sedang, rendah, dan stasiun yang tidak terdapat mangrove. Sampel gastropoda diambil dengan metode <em>hand picking. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8 jenis gastropoda, yaitu <em>Cerithidea alata, Cerithidea cingulata, Cerithidea quadrata, Telescopium </em><em>t</em><em>elescopium, Terebralia sulcata, Littoraria scabra, Littorina brevicula, dan Cerithium coralium</em>. Nilai indeks keanekaragaman temasuk dalam kategori rendah, indeks dominansi termasuk kategori tinggi dengan spesies <em>Cerithidea cingulata </em>yang mendominasi, dan nilai indeks keseragaman termasuk kategori rendah pada stasiun 1, 2, dan 4, sedangkan stasiun 3 termasuk kategori keseragaman sedang.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/932KARAKTERISTIK SOIL MOISTURE CAPACITY DAN LAJU INFILTRASI ZONA SABUK HIJAU WADUK BATUJAI, KABUPATEN LOMBOK TENGAH 2024-04-16T10:48:18+08:00Ery Setiawan[email protected]Heri Sulistiyono[email protected]Humairo Saidah[email protected]Bambang Harianto[email protected]Syamsul Hidayat[email protected]Ismira Anestia Iskandar[email protected]<p>Seluas 3300 hektar sawah di Lombok Tengah dan sekitarnya menjadi tanggungan volume air waduk Batujai sebesar 18 juta m<sup>3</sup>, sehingga kontinuitasnya harus dijaga terutama dari sedimentasi yang sebagian berasal dari area sabuk hijau (<em>green belt</em>). Waduk Batujai memiliki kawasan sabuk hijau seluas 110 hektar di sekitar genangan waduk yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan kawasan sabuk hijau sebagai <em>dispossal area </em>(daerah buangan pengerukan sedimen), yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya laju sedimentasi di dalam waduk yang telah mencapai 6,6 x 10<sup>6</sup> m<sup>3</sup>. Tingginya sedimentasi tersebut berdampak pada menurunnya volume air dan fungsi Waduk Batujai sebagai sumber irigasi dan air bersih. <em>Soil moisture capacity</em> (smc) dan laju infiltrasi berkaitan dengan kemampuan tanah dalam menyerap, menyimpan dan melepaskan air. Metode pelaksanaan penelitian ini adalah pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan (tiga lokasi) serta melakukan analisis deskriptif. Hasil pengukuran dan pengamatan menunjukkan bahwa nilai rerata <em>smc</em> berkisar 78.22% yang berarti kondisi kelembaban tanah di lokasi studi basah, sedangkan rerata laju infiltrasi (<em>ft</em>) di lokasi studi sebesar 7,31 cm/jam dengan rerata laju infiltrasi konstan (<em>fc</em>) sebesar 2,80 cm/jam. Disarankan penggunaan model spasial dengan dukungan data DEM (digital elevation model) agar sebaran nilai smc dan laju infiltrasi di zona sabuk hijau tersebut dapat diketahui.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/933PERBANDINGAN METODE KOEFISIEN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK2024-04-16T11:19:25+08:00Aditya Sari Caessar[email protected]I M. A. Nrartha[email protected]Rosmaliati Rosmaliati[email protected]<p>Peramalan beban jangka pendek merupakan peramalan beban listrik untuk keperluan operasi ekonomis sistem tenaga. Berbagai metode sudah diteliti untuk mendapatkan predisksi beban listrik tersebut. Penelitian ini menyajikan hasil prediksi beban listrik jangka pendek menggunakan metode koefisien dan jaringan syaraf tiruan (JST). Dua skenario peramalan beban untuk masing-masing metoda yaitu peramalan berdasarkan hari yang sama dan berdasarkan urutan hari-hari dalam seminggu. Data untuk peramalan adalah daya beban historis setiap setengah jam dari penyulang- penyulang di Gardu Induk Ampenan. Pra-prosesing dan pengelompokan data untuk data latih dan data uji pada dua metoda tersebut. Metoda JST menggunakan 3 layer, layer input sebanyak 3 neuron, layer hidden sebanyak 8 neuron dan layer output sebanyak 1 neuron dengan fungsi aktivasi adalah sigmoid biner. Hasil penelitian menunjukkan, untuk skenario hari yang sama diperoleh prediksi beban listrik rata- rata selama seminggu sebesar 27,38 MW dan 26,50 MW untuk metoda koefisien dan metoda JST dengan nilai rata-rata MAPE sebesar 8,97% dan 4,72%. Sehingga nilai akurasi untuk metode koefisien dan metode JST sebesar 91,03% dan 95,28%. Skenario untuk urutan hari-hari dalam seminggu diperoleh prediksi beban listrik rata-rata selama seminggu sebesar 26,98 MW dan 26,71 MW untuk metoda koefisien dan metoda JST dengan nilai rata-rata MAPE sebesar 7,34 % dan 4,98%. Sehingga nilai akurasi untuk metode koefisien dan metode JST sebesar 92,66% dan 95,02%. Hasil ini menunjukan metode JST lebih baik dari metode koefisien untuk kedua skenario.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/934DESAIN ANTENA MIKROSTRIP PATCH E-SHAPE ARRAY MENGGUNAKAN REFLEKTOR GANDA UNTUK APLIKASI LONG RANGE (LoRa) PADA FREKUENSI 915 MHz2024-04-16T12:05:46+08:00Suthami Ariessaputra[email protected]Cahyo Mustiko Okta Muvianto[email protected]Sudi Mariyanto Al Sasongko[email protected]Bayu Aldiansyah[email protected]<p>Interaksi manusia dengan internet menjadi suatu kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam keseharian. Penggunaan internet dapat mempermudah manusia dan mengefektifkan waktu dalam bekerja. Pemanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) juga sudah terintegrasi dengan berbagai bidang kehidupan manusia diantaranya pada bidang pertanian. Penerapan teknologi IoT pada bidang pertanian dapat meningkatkan kualitas dan kapasits produksi hasil pertanian. Teknologi komunikasi LoRa (Long Range) merupakan salah satu dari teknologi IoT yang dapat diterapkan pada bidang pertanian. Teknologi LoRa ini dapat mengirim data yang memiliki ukuran kecil dengan daya rendah dan memiliki jangkauan yang luas. Antena memiliki peran penting pada teknologi ini karena dapat meningkatkan jarak dan jangkauan dari komunikasi LoRa. Teknologi LoRa memiliki daya yang rendah, sehingga dibutuhkan antena yang memiliki konsumsi daya yang rendah, salah satunya antena mikrostrip. Luasnya lahan pertanian juga perlu didukung oleh antena yang memiliki coverage area yang luas agar dapat memantau lahan pertanian dengan optimal. Jangkuan antena dapat ditingkatkan dengan menambah gain yang dihasilkan antena tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendesain dan menghasilkan antena mikrostrip patch E-Shaped yang memiliki gain tinggi. Antena dibuat dengan model susunan array horisontal. Selanjutnya antena juga dibuatkan reflektor tambahan berupa Defected Ground Structure (DGS) berbentuk kojugate dan kotak. Berdasarkan hasil simulasi, Antena dapat bekerja pada frekuensi 915 MHz dengan nilai gain sebesar 9,72 dBi, nilai return loss sebesar -22,425 dB, VSWR 1,164 dan bandwidth sebesar 20,37 MHz. Pola radiasi yang dihasilkan direksional dengan polarisasi linier. Antena ini dapat bekerja dengan baik untuk mengirimkan data dan monitoring pada kondisi Line of Sight (LOS) maupun Non Line of Sight (NLOS).</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/936IMPLEMENTASI STATIC ROUTING PADA JARINGAN MESH PERANGKAT LoRa2024-04-16T16:10:11+08:00L. Ahmad S. Irfan Akbar[email protected]Misbahuddin Misbahuddin[email protected]Muhamad Syamsu Iqbal[email protected]Giri Wahyu Wiriasto[email protected]A.Sjamsjiar Rachman[email protected]Djul Fikry Budiman[email protected]Jumarip Jumarip[email protected]<p>Perangkat LoRa sangat penting dalam kesuksesan Long Range Wide Area Network (LoRaWAN) yang telah mencapai tingkat popularitas yang tinggi, menjadikannya salah satu pilihan terdepan dalam ranah Low Power Wide Area Network (LPWAN). Perangkat Lora merupakan teknologi komunikasi nirkabel jarak jauh dan memiliki konsumsi daya rendah. Setiap perangkat yang menggunakan protokol LoRa menganut arsitektur jaringan LoRaWAN, yaitu pada topologi bintang dimana node pengirim membutuhkan 1 hop untuk mencapai node gateway. Oleh karena itu penelitian ini mengimplementasikan static routing pada perangkat LoRa yang diuji pada topologi mesh untuk memperbanyak jumlah hop dari node pengirim ke node gateway, jika dalam kondisi geografis yang tidak memungkinkan node pengirim mencapai node gateway dalam 1 hop. Dalam upaya untuk mengukur efektivitas jaringan LoRa MESH yang menggunakan static routing, pene litian ini mengambil PDR (Packet Delivery Ratio) sebagai salah satu indikator kinerja. PDR digunakan untuk mengukur sejauh mana paket data yang dikirim berhasil mencapai tujuan akhir. Penelitian ini juga melakukan pengukuran tingkat packet loss guna mengevaluasi kemampuan jaringan dalam menjaga integritas data dalam berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Dari hasil pengujian yang dilakukan, packet lost mulai terjadi pada delay pengiriman data pada interval 3 detik yang menyebabkan nilai PDR maksimal 94,4%. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan nilai payload dari 24byte hingga 192byte dengan masing-masing payload diujia selama 25 menit. Nilai PDR disetiap nilai payload dan delay pengiriman data menunjukkan bahwa payload tidak berpengauh secara signifikan mempengaruhi PDR dan packet loss, tetapi semakin kecil interval delay transmisi data maka nilai PDR semakin kecil dan nilai packet loss semakin besar.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/937ANALISIS UNJUK KERJA SUSPENSI KENDARAAN LISTRIK UNIVERSITAS MATARAM DENGAN SIMULINK2024-04-16T16:19:39+08:00I Gusti Ngurah Ketut Yudhyadi[email protected]Pandri Pandiatmi[email protected]Emmy Dyah S[email protected]Ida Bagus Alit[email protected]<p>The university of Mataram car suspension and its control was designed to minimize the vibration produced by unwanted external inputs i.e., changes of road contours that reach the car passengers. This effort will provide the passenger with higher safety and comfort. In this study, a quarter car model with two degrees of freedom (2 DOF) was designed and developed its mathematical model. The effects of the road contour were studied and analyzed in terms of overshot and settling time that affect the main body, suspension as well as the passenger. The MATLAB Simulink model was programmed to mimic the behavior of the suspension and its response to the input which was the road contour (step function). This approach was very helpful to reduce the effort, time, and money. The result shows that with implementation of the design parameters chose, the responses of the system (displacement and velocities) were satisfied the criteria of comfortable (there are no overshoot), however, the settling time was seconds that much higher than expected which will disturb the passenger comfort. This point shows that the suspension design needs further improvement with consideration of using active suspension with adequate control system</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/938OPTIMASI PRODUKSI TEH KELOR DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING PADA KASUS CV. TRI UTAMI JAYA2024-04-16T16:35:54+08:00Afifah Marwa Firdaus[email protected]Marwan Marwan[email protected]Bulqis Nebulla Syechah[email protected]<ol start="3"> <li>Tri Utami Jaya dengan Brand MORIKAI (Moringa Kilo Asli Indonesia) merupakan Industri Kelor yang memproduksi dan menjual produk teh kelor. Dalam melaksanakan produksinya, CV. Tri Utami Jaya mempertimbangkan beberapa hal, seperti memenuhi permintaan pasar, biaya produksi, serta pendapatan yang maksimum. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan volume produksi, biaya produksi yg miminum, serta pendapatan yang maksimum, dengan menggunakan model goal programming. Pada penelitian ini hasil yang diperoleh menggunakan beberapa model goal programming, yaitu model tanpa prioritas dan model dengan prioritas dan bobot. Dari kedua model tersebut mendapatkan hasil yang sama, dimana hasil yang paling optimal selama tahun 2022 adalah pada bulan Januari, Februari, Maret, dan Desember. Volume produksi pada bulan Januari yaitu 12 pieces teh kelor kemasan isi 15, 24 pieces teh kelor kemasan isi 25, 10 pieces teh kelor kemasan isi 150 gram. Volume produksi pada bulan Februari yaitu 10 pieces teh kelor kemasan isi 15, 3 pieces teh kelor kemasan isi 25, 12 pieces teh kelor kemasan isi 150 gram. Volume produksi pada bulan Maret yaitu 3 pieces teh kelor kemasan isi 15, 12 pieces teh kelor kemasan isi 25, 3 pieces teh kelor kemasan isi 150 gram. Volume produksi pada bulan Desember yaitu 21 pieces teh kelor kemasan isi 15, 16 pieces teh kelor kemasan isi 25, 10 pieces teh kelor kemasan isi 150 gram. Pendapatan yang maksimum pada bulan Januari, Februari, Maret, dan Desember secara berturut-turut Rp.3.660.000, Rp.2.325.000, Rp.1.440.000, Rp.3.330.000, serta biaya produksi yang minimum secara berturut-turut adalah Rp.1.912.000, Rp.1.170.000, Rp.753.000, Rp.1.781.000.</li> </ol>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/939PROMOSI PERTUMBUHAN KAMBING INDIGENOUS MELALUI INTRODUKSI GENETIK KAMBING BOER DENGAN SISTEM PERKAWINAN BERBEDA2024-04-17T13:16:09+08:00Lalu Wira Pribadi[email protected]Roro Agustien Suhardiani[email protected]Muhammad Ashari[email protected]Happy Poerwoto[email protected]Rina Andriati[email protected]<p>Penelitian yang dirancang untuk mempelajari pertumbuhan lepas sapih Kambing Silangan Boer x Kacang pada berbagai porsi darah Boer, dilakukan dengan mengamati 50 cempe kambing BK (F1 silangan Boer x Kacang), 44 cempe BBK (backcross Boer x BK), dan 37 cempe KBK (backcross Kacang x BK) yang masing-masing terdiri atas cempe kelahiran tunggal, kembar-2, dan kembar-3 baik jantan maupun betina, ditentukan secara purposif terhadap populasi masing-masing genotip pada 3 farm ternak kambing di Pulau Lombok. Data diperoleh dengan pengamatan secara langsung terhadap bobot sapih umur 90 hari (BS.<sub>90</sub>), bobot setahun (BB.<sub>365</sub>) dan pertumbuhan (PBBH) lepas sapih setiap kambing sampel, selanjutnya dianalisis menggunakan Anova dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian menunjukkan, BS<sub>.90</sub>, BB.<sub>365</sub>, dan PBBH lepas sapih kambing silangan Boer x Kacang meningkat nyata (P<0,05) dengan semakin tinggi porsi darah Boer dalam persilangan. Sistem perkawinan backcross Boer x Boerka yang menghasilkan cempe BBK (75% Boer : 25% Kacang) menunjukkan petumbuhan lepas sapih paling tinggi (0,114 kg) dan paling baik digunakan sebagai bahan dasar pembentukan kambing Komposit.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/940HASIL DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM DENGAN JUMLAH POPULASI BERBEDA PADA TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING2024-04-17T13:31:32+08:00Akhmad Zubaidi[email protected]Dwi Ratna Anugrahwati[email protected]Nurhalida Nurhalida[email protected]Muh. Ade Izzam Wahyudi[email protected]<p>Percobaan ini dilakukan menggunakan metode eksperimental di lapangan, pada rancangan Split Plot dengan petak utama adalah sistem tanam (tumpangsari dan monokultur), sedangkan anak petak terdiri dari perlakuan varietas (Bioguma, Numbu, Pahat, Samurai dan Super-1) dan populasi tanaman (1, 2 dan 3 tanaman per rumpun). Tanaman sorgum monokultur memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan tumpangsari dengan kacang tanah; 5,2 t/ha vs. 3,7 t/ha. Varietas-varietas memberikan hasil berbeda; Numbu dan Bioguma memberikan hasil tertinggi, 5,3 t/ha dan 5,2 t/ha berturutan, diikuti Pahat 4,4 t/ha, terendah Samurai dan Super 1 dengan hasil 3,6 t/ha. Interaksi dengan jumlah tanaman per rumpun, Bioguma dengan 3 tanaman per rumpun memberikan hasil terbaik. Trend hasil menunjukkan semakin banyak tanaman dalam rumpun memberikan hasil lebih banyak, 3 tanaman per rumpun memberikan hasil terbanyak (5,7 t/ha) diikuti 2 tanaman per rumpun (4,6 t/ha) dan 1 tanaman per rumpun (3,0 t/ha). Belum diketahui jika populasi per rumpun diperbanyak lagi misalnya dengan 4 atau 5 tanaman, mengingat hasil per tanaman pada 3 tanaman per rumpun hanya sedikit menurun dibanding 2 atau 1 tanaman per rumpun.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/941ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM KELISTRIKAN LOMBOK UNTUK MENGETAHUI PENGARUH SISIPAN GARDU INDUK MATARAM2024-04-17T13:39:05+08:00Cok Indah Purnama Putri[email protected]I Made Ari Nrartha[email protected]Ida Bagus Fery Citarsa[email protected]<p>Sistem distribusi sekunder penyulang Narmada dan Cemara yang dilayani oleh Gardu Induk Ampenan memiliki beban yang tinggi. Pertumbuhan beban pada dua penyulang tersebut terus meningkat sehingga dibangun gardu induk baru sebagai gardu sisipan yaitu Gardu Induk Mataram (GIM) untuk mengambil alih beban-beban pada penyulang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil tegangan dan rugi daya dari analisis aliran daya Sistem Kelistrikan Lombok akibat sisipan GIM. Metode yang digunakan untuk analisis aliran daya adalah metoda Newton-Raphson pada program DigSILENT 15.1. Dua skenario simulasi yaitu, skenario pertama adalah kondisi sebelum sisipan GIM pada tahun 2021 dan skenario kedua adalah kondisi setelah sisipan GIM pada tahun 2023. Masing-masing skenario mensimulasikan dua kondisi pembebanan yakni pembebanan luar waktu beban puncak (LWBP) pada pukul 07:30 (WITA) dan waktu beban puncak (WBP) pada pukul 19:00 (WITA). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tegangan dengan rugi-rugi daya transmisi pada kondisi LWBP tahun 2021, dan 2023 adalah 154,35 kV dengan 313,1 kW dan154,94 kV dengan 375,5 kW. Pada kondisi WBP rata-rata tegangan dengan rugi-rugi daya transmisi adalah 151,94 kV dengan 770,6 kW, dan 153,61 kV dengan 822 kW. Jatuh tegangan dengan rugi-rugi daya pada penyulang Narmada dan Cemara kondisi LWBP tahun 2021, dan 2023 adalah 1,046 kV dengan 190 kW dan 1,17 kV dengan 143 kW, dan 0,82 kV dengan 157 kW dan 0,405 kV dengan 22 kW. Pada kondisi WBP jatuh tegangan dengan rugi-rugi daya pada penyulang Narmada dan Cemara adalah 1,404 kV dengan 235 kW dan 1,455 kV dengan 177 kW, dan 0,952 kV dengan 166 kW dan 0,497 kV dengan 27 kW. Sisipan GIM menyebabkan perubahan arah aliran daya transmisi dari PLTMGU Lombok Peaker dan PLTU LED. Gardu Induk Mataram mampu meningkatkan kapasitas penyaluran yang lebih efisien.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/942SISTEM PROTEKSI TEGANGAN UNTUK SMART MICRO INVERTER PADA PLTS ON GRID SKALA KECIL2024-04-17T13:45:28+08:00I M. A. Nrartha[email protected]I M. Ginarsa[email protected]A. B. Muljono[email protected]S. Nababan[email protected]Sultan Sultan[email protected]<p>Inverter pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) on grid kapasitas kecil adalah smart micro inverter (SMI). SMI mensinkronkan daya yang dihasilkan oleh PLTS ke grid apabila syarat sinkronnya terpenuhi. Penelitian ini meneliti SMI kapasitas 500 Watt pada PLTS 600 Wp on grid. Spesifikasi kerja SMI yaitu input tegangan DC antara 18-50 Volt dan output tegangan AC antara 180–280 Volt. SMI akan start pada input tegangan 24 Volt DC. Apabila sudah start, SMI akan bekerja pada rentang tegangan antara 18 – 39 Volt DC. Diluar rentang tegangan DC tersebut kerja SMI tidak stabil dan dapat merusak SMI. Untuk menjaga input tegangan DC pada rentang tegangan kerjanya, sistem proteksi tegangan untuk SMI dibangun dengan komponen-komponen seperti mikrokontroler ATmega328, sensor tegangan, real time clock, rele dan SDCard. Sensor tegangan untuk mendeteksi tegangan DC panel surya. Real time clock untuk mendapatkan data waktu operasi proteksi. Rele untuk memutus SMI dari panel surya. SDCard untuk menyimpan data waktu operasi proteksi dan input tegangan DC pada SMI saat proteksi bekerja. Proteksi SMI didesain dengan sistem kerja yaitu range waktu kerja dari pukul 06.00 – 18.00 WITA dan tegangan DC yang diterima SMI lebih besar dari 25 V. Hasil penelitian menunjukkan sistem proteksi dapat bekerja melindungi SMI dengan dua syarat tersebut. Berdasarkan data yang tercatat di SDCard selama 10 hari diperoleh waktu sinkron SMI ke grid antara pukul 06.30 – 08.35 WITA dengan tegangan sinkron antara 33,40 – 38,04 V DC. SMI keluar dari grid antara pukul 17.59 - 18.00 WITA dengan tegangan antara 13,84 – 32,86 V DC.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unram.ac.id/index.php/saintek/article/view/943PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS MATARAM2024-04-17T14:14:06+08:00Marzuki Marzuki[email protected]I Wayan Sudiarta[email protected]Teguh Ardianto[email protected]Ramadian Ridho Illahi[email protected]Niycke Iyan Wijaya[email protected]Tami Oktavia Ariani[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu strategi perkuliahan yang berbasis multirepresentasi ilmiah, baik itu berupa gambar- diagram, grafik, tabel, ataupun persamaan-persamaan matematik. Pada strategi perkuliahan ini dikembangkan dua model, yaitu pertama menginterpretasi representasi ilmiah yang diberikan sehingga menjadi konsep fisika yang bermakna, dan yang kedua kebalikannya yaitu mendeskripsikan konsep ke dalam representasi ilmiah yang diminta. Kedua model strategi ini dipercaya dapat menguatkan penguasaan konsep fisika mahasiswa secara lebih mendalam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design, disertai pemberian pretest dan posttest. Hasil yang diperoleh adalah bahwa peningkatan hasil belajar yang terjadi pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pada kelompok kontrol. Setelah diuji dengan uji perbedaan rerata pada nilai gain scorenya, diperoleh perbedaan yang cukup signifikan antara peningkatan yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Artinya bahwa strategi perkuliahan berbasis multirepresentasi ilmiah mampu meningkatkan penguasaan konsep fisika mahasiswa secara signifikan. Secara umum, respon mahasiswa terhadap strategi perkuliahan berbasis multirepresentasi ilmiah dalam kategori cukup baik.</p>2024-01-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024