ANALISIS BIAYA TERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT TIPE B DI NUSA TENGGARA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.29303/saintek.v6i1.929Keywords:
hemodialisis, biaya langsung medis, biaya tindakan keperawatanAbstract
Hemodialisis merupakan salah satu alternatif terapi penyakit ginjal kronis (PGK) dengan biaya terapi yang cukup tinggi dan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penderita PGK yang menjalani hemodialisis tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya langsung medis terapi hemodialisis pasien PGK di Rumah Sakit Tipe B di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini merupakan penelitian farmakoekonomi yakni analisis biaya terapi dengan pendekatan prevalensi dan perspektif rumah sakit. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menelaah data rekam medis serta data keuangan pasien selama menjalani terapi hemodialisis pada periode Januari hingga Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan total biaya langsung medis pada periode tersebut sebesar Rp3.300.328.993,00 dimana rerata per pasien sebesar Rp110.010.966,00. Jenis biaya langsung medis yang menjadi beban pembiayaan tertinggi rumah sakit adalah biaya tindakan keperawatan dengan total biaya sebesar Rp2.113.073.500,00 dan rerata total biaya tersebut sebesar Rp70.435.783,00. Rerata jumlah tindakan hemodialisis yang dilakukan pasien selama 6 bulan yaitu 48 kali tindakan per pasien, sehingga rerata biaya langsung medis yang diperlukan per pasien untuk satu kali tindakan hemodialisis yaitu sebesar Rp2.293.391,00 per pasien.