AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI AIR HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) METODE SOXHLETASI TERHADAP ISOLAT KLINIS Pseudomonas aeruginosa
DOI:
https://doi.org/10.29303/saintek.v6i1.928Keywords:
antibakteri, fraksi air, pegagan, Pseudomonas aeruginosa, soxhletasiAbstract
Pegagan (Centela asiatica L.) merupakan tanaman herba yang berpotensi sebagai antibakteri berbahan alami. Pemilihan pelarut yang tepat dapat memengaruhi kandungan fitokimia yang dapat diekstrak dari bahan uji. Penelitian terhadap aktivitas antibakteri dari pegagan telah banyak dilaporkan terutama menggunakan pelarut etanol, methanol dan kloroform, sedangkan pelarut air masih sedikit yang melaporkan. Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif yang sering menginfeksi manusia. Bakteri ini dilaporkan menjadi resisten terhadap beberapa antibiotik. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk menemukan sumber antibakteri yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri fraksi air herba pegagan metode soxhletasi terhadap P. aeruginosa. Design yang digunakan adalah penelitian experimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Pegagan diekstraksi dengan air menggunakan metode soxhletasi. Ekstrak pegagan kemudian diencerkan menggunakan DMSO 10% dengan konsentrasi 5.000, 7.500 dan 10.000 ppm. Kontrol positif menggunakan colistin dan negatif DMSO 10%. Uji antibakteri dilakukan lima replikasi. Hasil statistik Kruskal-Wallis menunjukkan zona hambat dari kelima perlakukan didapatkan nilai signifikansi 0.001 (p < 0.005). Diameter zona hambat paling efektif yaitu konsentrasi 10.000 ppm sebesar 2.9 mm. Konsentrasi 7.500 dan 5.000 ppm diameter zona hambatnya masing-masing 2.2 dan 1.1 mm. Uji post-hoc Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi dari tiga konsentrasi jika dibandingkan kontrol positif. Kontrol positif memiliki diameter zona hambat tertinggi yaitu 7.5 mm dikategorikan sedang. Fraksi air herba pegagan memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa dalam kategori lemah bersifat bakteriostatik dengan diameter zona hambat ≤ 5 mm. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi fraksi air herba pegagan, maka akan semakin tinggi diameter zona hambatnya.