KUAT TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT EPOKSI/SERAT BAMBU YANG DIBUAT DENGAN METODE HOT-PRESS
DOI:
https://doi.org/10.29303/saintek.v7i1.3440Keywords:
kuat tarik, kuat lentur, komposit serat alam, bambu, epoksiAbstract
Salah satu kelemahan komposit yang dibuat secara manual dengan metode hand lay-up adalah masih banyaknya rongga udara didalam produk komposit yang dihasilkan. Salah satu metode mengatasi kelemahan tersebut adalah metode hot-press. Beberapa penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa metode pembuatan komposit dengan cara hot press ini mampu menghasilkan komposit dengan kualitas yang lebih baik. Artikel ini menyajikan analisis perbedaan karateristik mekanis komposit yang dibuat dengan metode hand lay-up dan metode hot-press, yang dilihat dari 2 parameter, yakni kekuatan tarik dan tekannya. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin epoksi, hardener dan serat bambu, yang dalam penelitian ini digunakan bambu Petung. Pengujian kekuatan tarik dan lentur komposit dilakukan menggunakan alat UTM. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposit yang dibuat dengan metode hot press mempunyai kuat tarik dan kuat lentur lebih tinggi dibandingkan dengan komposit yang dibuat dengan metode hand lay-up. Kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit yang dibuat dengan metode hot press dengan suhu 800C (V2), yakni sebesar 20.484 MPa. Nilai ini sedikit lebih tinggi, 5,08%, dibandingkan dengan komposit yang dibuat secara manual atau hand lay-up (H) yang memiliki kuat tarik sebesar 19.443 MPa. Selanjutnya, kuat lentur paling tinggi dimiliki oleh komposit yang dibuat dengan metode hot press dengan suhu 800C (V2), yakni sebesar 49,04 MPa. Nilai ini 16,25% lebih tinggidibandingkan dengan komposit yang dibuat secara manual atau hand lay-up (H) yang memiliki kuat lentur sebesar 41,07 MPa