PENGARUH KOMPOSISI BIOKOMPOS DAN BIOCHAR TRICHODERMA DARI LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TERINDUKSI BIBIT PISANG TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM
DOI:
https://doi.org/10.29303/saintek.v5i1.226Keywords:
Biostimulan, jamur Trichoderma spp., ZPT BAP, TSS, bawang merahAbstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi stimulator jamur T.harzianum dan ZPT BAP untuk memacu pembungaan dan pembentukan biji botani beberapa varietas bawang merah (TSS) di Dataran Tinggi Sembalun Lombok Timur dan Dataran Rendah Senteluk Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2022 sampai dengan bulan November 2022. Penelitian akan dilakukan di green-house lokasi Dataran Tinggi Desa Sajang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur dan Dataran Rendah Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar Kabupaten lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok dengan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah varietas bawang merah (V) yang terdiri atas tiga varietas yaitu v1 = Bali Karet, v2 = Keta Monca dan v3 = Bima Brebes. Faktor kedua aplikasi stimulator (S) terdiri dari 4 aras yaitu: s0 = tanpa stimulator, s1 = jamur T. harzianum, s2 = ZPT BAP, s3 = jamur T. harzianum + ZPT BAP. Faktor ketiga lokasi percobaan (L) yang terdiri atas dua lokasi yaitu l1 = Dataran tinggi Sembalun Lombok Timur dan l2 = Dataran rendah Senteluk Lombok Barat. Perlakuan merupakan kombinasi dari varietas bawang merah, stimulator dan lokasi percobaan dengan tiga kali ulangan, sehingga terdapat 72 unit percobaan. Variabel yang akan diamati adalah pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun, jumlah anakan; pembungaan tanaman meliputi: persentase pembungaan dan jumlah umbel per rumpun, pembentukan kapsul dan biji meliputi: jumlah kapsul per umble, jumlah biji bernas per umble, bobot beji per umble, dan bobot biji per plot; mutu biji meliputi: bobot biji 100 butir dan daya kecambah biji. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analisis Keragaman dengan taraf nyata 5% dan diuji lanjut dengan menggunakan uji BNJ pada taraf yang sama. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka disimpulkan bahwa varietas Bali Karet sangat baik dikembangkan di dataran tinggi Sembalun karena dapat memacu pertumbuhan tanaman, meningkatkan ketahanan terinduksi terhadap penyakit layu Fusarium. Jumlah anakan cukup tinggi dan bobot kering panen lebih tinggi dibandingkan dengan Keta Monca dan Bima Brebes. Varietas Bali Karet berbunga dan membentuk biji botani.