PEMANFAATAN PUPUK KOMPOS HYBRID UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESUBURAN TANAH DAN PRODUKSI BAYAM CABUT (AMARANTHUS SP)
DOI:
https://doi.org/10.29303/saintek.v5i1.224Abstract
Salah satu kendala penting yang menghambat produksi sayuran adalah menurunnya kemampuan tanah untuk berproduksi yang disebabkan oleh rendahnya kandungan bahan organik tanah dan rusaknya keseimbangan unsur hara di dalam tanah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pupuk Organic Kompos Hybrid (POKH) ditambahkan ke dalam tanah dengan tujuan: (1) meningkatkan kesuburan tanah residue, (2) mengetahui dosis pupuk organic kompos hybrid (POKH) yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman Bayam Cabut yang optimal, (3) mengetahui serapan N tanaman, dan 4) hubungan korelasi antaran N-tersedia tanah dengan N-Jaringan dan hasil tanaman. Untuk mencapai maksud tersebut telah dilakukan kajian menggunakan metode experimental dengan percobaan pot di rumah kaca dengan penerapan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 8 (delapan) POKH sebagai berikut: (1) POKH0= 5kg tanah (tanpa pemupukan), (2) POKH1= 5kg tanah+20g kompos+0g Phonska, (3) POKH2= 5kg tanah+20g kompos+0,20g Phonska, (4) POKH3= 5kg tanah+20g kompos+0,40g Phonska, (5) POKH4= 5kg tanah+20g kompos+0,60g Phonska, (6) POKH5= 5kg tanah+20g kompos+0,80g Phonska, (7) POKH6= 5kg tanah+20g kompos+1.0g Phonska, dan (8) PKH7= 5kg tanah+0g kompos+1,0g Phonska. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga diperoleh sebanyak 24 unit pot percobaan. Parameter tanah yang diamati adalah: BV tanah, pH tanah, C-organik, KTK-tanah, N-total, N-tersedia, dan C/N rasio; sedangkan parameter tanaman meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, dan serapan N jaringan tanaman. Data hasil percobaan dianalisis menggunakan Analysis of Variant (Anova) pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Analisis regresi dan korelasi antara N-tersedia tanah inkubasi dengan hasil tanaman dilakukan untuk mengetahui hubungan keeratan antar N tersedia tanah dengan hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos hybrid menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering, dan serapan N jaringan tanaman yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemupukan dan pemupukan hanya dengan pupuk anorganik sintetik Phonska semata. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian POKH dengan penambahan 80% dan 60% dosis pupuk Phonska. Hasil ini ditegaskan oleh tingginya nilai koefisien regresi dan adanya korelasi yang kuat (r= 0,78-0,92) antara N tersedia tanah dengan N-jaringan tanaman, hasil berangkasan basah, dan hasil berangkasan kering tanaman. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos hybrid meningkatkan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah residue.