RESPON PERTUMBUHAN, HASIL UMBI DAN KADAR P TANAMAN BAWANG MERAH TERHADAP BERBAGAI PEMBENAH TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK PADA LAHAN SUBOPTIMAL LOMBOK TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.29303/saintek.v5i1.222Abstract
Pemanfaatan lahan suboptimal termasuk lahan kering di Nusa Tenggara Barat (NTB) belum optimal disebabkan oleh berbagai kendala biofisik lahan seperti tingkat kesuburan tanah yang rendah, kondisi fisik dengan tektur tanah yang kasar dan ketersediaan air yang tidak menentu, sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi lahan tersebut. Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu sayuran yang memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan di lahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi berbagai pembenah tanah dan dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, hasil umbi dan kadar P tanaman bawang merah di lahan suboptimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang ditata secara faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah pembenah tanah, terdiri dari 4 macam pembenah yaitu: P0=tanpa pembenah tanah; P1=pupuk kandang 20 ton ha-1; P2= biochar 5 ton ha-1; P3=limbah baglog jamur 10 ton ha-1;. Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK, terdiri atas N1=150 kg ha-1; N2 = 300 kg ha-1; N3=450 kg ha-1. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pemberian pembenah tanah dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Pembenah tanah berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 7 MST dan jumlah daun umur 7 dan 8 MST. Sedangkan dosis pupuk anorganik berpengaruh nyata pada tinggi daun umur 6 hst dan jumlah daun pada umur 7 dan 8 MST. Pemberian pembenah tanah dari pupuk kandang 20 ton ha-1 dan dosis pupuk NPK 450 kg ha-1 memberikan hasil umbi bawang merah dan kadar P dalam jaringan tanaman tertinggi.