https://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/issue/feedProsiding PEPADU2024-12-17T08:25:22+08:00Open Journal Systems<p><strong>Prosiding PEPADU</strong> merupakan rangkuman hasil Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan setiap tahun oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram</p> <p><strong>Prosiding PEPADU</strong> diterbitkan secara online setiap tahun pada bulan Desember</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;"><strong>Bidang Inovasi :</strong></p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">1. Inovasi dalam Peningkatan Kesejahteraan dan Ekonomi Masyarakat</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">2. Inovasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kreativitas</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">3. Inovasi dalam Penerapan Teknologi Tepat Guna</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">4. Inovasi dalam Penyuluhan Berbagai Bidang Ilmu</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">5. Inovasi dalam Pelestarian Lingkungan Hidup</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">6. Inovasi dalam Memperteguh Persatuan dan Kesatuan Bangsa</p> <p style="margin: 0in; margin-bottom: .0001pt;">7. Inovasi dalam Mitigasi dan Adaptasi Bencana</p>https://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3180PENGENALAN DIPLOMATIC COURSE PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN DIPLOMASI PADA GENERASI Z 2024-12-09T13:01:03+08:00Ahmad Mubarak Munir[email protected]Valencia Husni[email protected]Syaiful Anam[email protected]Y.A Wahyudin[email protected]Silmi Fadhlina Hubbaya Munir[email protected]Subhan Adam Akhirullah[email protected]<p>Hasil survei yang dilakukan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa anak muda berusia 20 hingga 39 tahun ingin menjadi investor dan pebisnis. Sekitar 58,3% remaja Indonesia ingin berbisnis, 16,3% ingin menjadi investor, 13,5% ingin menjadi pegawai negeri sipil dan badan usaha milik negara, 7,3% ingin menjadi pengajar, dan 4,8 % ingin menjadi pegawai swasta. Sangat minim generasi muda menginginkan profesi sebagai Diplomat, hal ini disebabkan minimnya pemahaman mengenai profesi diplomat. Pengabdian yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai diplomatik dan konsuler untuk meningkatkan minat generasi muda dalam diplomasi dan negosiasi melalui <em>Diplomatic Course</em> di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatan ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu Seminar dan Bermain Peran, dalam pelaksanaannya kegiatan ini juga melibatkan 2 orang mahasiswa sebagai fasilitator dalam meningkatkan pemahaman diplomasi dan negosiasi bagi generasi muda</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3181PENGUATAN PERTANIAN BERBASIS IRIGASI TETES DI SEKITAR WILAYAH PENYANGGA KEK MANDALIKA2024-12-09T13:24:20+08:00I Dewa Gede Jaya Negara[email protected]Anid Supriyadi[email protected]Lalu Wirahman Wiradarma[email protected]Agustono Setiawan[email protected]Hamdan Saleh[email protected]<p>Pada setiap musim kemarau diwilayah Pujut yang merupakan wilayah Penyangga KEK Mandalika sering mengalami kekurangan air, sehingga banyak lahan pertanian yang nganggur, sementara itu kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat. Kebiasaan Masyarakat melakukan irigasi dengan cara-cara tradisional seperti cara penggenangan yang mengakibatkan penggunaan air tersebut menjadi boros perlu segera diakhiri, agar kegiatan pertanian disekitar KEK Mandalika terus dapat berjalan dengan baik. Untuk hal itu maka dalam upaya meningkatkan efisiensi air atau air irigasi yang ada, perlu dilakukan dengan cara-cara irigasi yang lebih teknis dan efisien seperti dengan penggunaan system tetes, agar potensi air yang lada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga keberlanjutan kegiatan pertanian disekitar KEK Mandalika. Penyuluhan dan pelatihan guna penguatan pertanian berbasis irigasi tetes yang efisien di sekitar KEK Mandalika sangat perlu dilakukan, agar dukungan terhadap ketahanan pangan Masyarakat dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat segera dilakukan. Hasil kegiatan tahapan awal survey, tahap penyuluhan irigasi tetes sebagai penguatan irigasi yang efisien pada peserta dan tahap pelatihan pembuatan jaringan irigasi tetes bertingkat menggunakan bahan pipa pvc, pipa NTF, emitter, tanah, kompos, polybag dan peralatan kerja. Pada setiap tahapan kegiatan dilakukan diskusi dan tanyajawab, akhir kegiatan dilakukan pelatihan usahatani dengan irigasi tetes di lokasi masyarakat. Pengabdian ini telah menyuluhkan irigasi tetes pada 18 perwakilan Poktan. Contoh penggunaan irigasi tetes dilakukan pada lokasi sekitar kantor desa, agar nantinya pembelajaran bagi masyarakat dilokasi tersebut. Pelatihan telah memberi wawasan bertani yang sederhana dan efisien air pada warga setempat, sehingga nantinya dapat membantu cara pemberian irigasi ke tanaman</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3182PENGUATAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPUNG COKLAT SENARA KABUPATEN LOMBOK UTARA2024-12-09T14:11:50+08:00I Wayan Suadnya[email protected]Agus Purbathin Hadi[email protected]Eka Putri Paramita [email protected]<p>Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah menetapkan dan mengembangkan destinasi agrowisata Kampung Coklat Senara. Sampai saat ini destinasi agrowisata Kampung Coklat Senara telah beroperasi dan mendapat dukungan pelatihan, sarana dan prasarana dari pemerintah Kabupaten, propinsi dan kementerian pariwisata. Namun kunjungan wisatawan dan pemasaran hasil produksi coklat belum maksimal. Upaya untuk membangun kemitraan belum terwujud dan kepercayaan calon mitra masih kurang. Mencermati kondisi tersebut tim pengabdian prodi komunikasi menawarkan solusi pengenalan dan pemanfaatan modal social untuk meningkatkan usaha agrowisata Kampung Coklat. Pengabdian dilaksanakan dengan pendekatan andragogy dan action learning. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 19 peserta anggota kelompok Kampung Coklat. Peserta baru menyadari bahwa mereka sesungguhnya punya modal social yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan usaha agrowisata Kampung Coklat. Mereka akan meningkatkan kemampuan menjalin jaringan, kepercayaan, organisasi dan kelembagaan kelompok Kampung Coklat. Dengan demikian kunjungan wisatawan dan penjualan produk coklat bisa meningkat</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3183MEMBANGUN PERCAYA DIRI DAN POTENSI KELOMPOK DISABILITAS DI WILAYAH PESISIR DESA PEMENANG BARAT2024-12-09T14:43:27+08:00Nila Kusuma[email protected]Siti Nurjannah [email protected]Solikatun Solikatun[email protected]<p>Penyandang disabilitas merupakan kelompok yang sering kali mengalami Marginalisasi dalam banyak bidang, seperti pendidikan, kesehatan, politik dan budaya. Mereka seringkali mendapat perlakuan negatif karena keterbatasan fisik, intelektual, dan mental yang dialami dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, kegiatan pengadian ini bertujuan untuk membangun kepercayaan diri dan potensi kelompok disabilitan di wilayah pesisir desa Pemenang Barat. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok disabilitas yaitu kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan interaksi sosial sehingga mereka tidak mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri kelompok disabilitas. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi observasi, koordinasi, sosialisasi dan pendampingan usaha bagi kelompok disabilitas. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diperoleh hasil berupa sosialisasi tentang membangun percaya diri dan pendampingan potensi kelompok disabilitas dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada yaitu membuat usaha VCO dari kelapa yang kemudian dipasarkan secara online dan offline</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3184EDUKASI KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KAPOIALA, KABUPATEN KONAWE, SULAWESI TENGGARA2024-12-09T14:59:48+08:00I Putu Sudayasa[email protected]Edy Husnul Mujahid[email protected]Waode Syahrani Hajri[email protected]La Ode Alifariki[email protected]Sukurni Sukurni[email protected]Yenti Purnamasari[email protected]<p><strong> </strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>I Putu Sudayasa<sup>1*</sup>, Edy Husnul Mujahid<sup>2</sup>, Waode Syahrani Hajri<sup>3</sup>, La Ode Alifariki<sup>3</sup>, Sukurni</strong><strong><sup>3</sup>, Yenti Purnamasari<sup>4</sup></strong></p> <p><strong><sup> </sup></strong></p> <p><em><sup>1</sup>Departemen Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari</em></p> <p><em><sup>2</sup>Departemen Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari</em></p> <p><em><sup>3</sup>Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari</em></p> <p><em><sup>4</sup>Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><em>Alamat korespondensi</em><em>: </em><a href="mailto:[email protected]"><em>[email protected]</em></a></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Edukasi kesehatan remaja adalah upaya penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan di kalangan usia muda. Program ini bertujuan untuk mengedukasi remaja mengenai berbagai aspek kesehatan, termasuk pola makan yang sehat, aktivitas fisik, kesehatan mental, dan pencegahan penyakit. Pelaksanaan edukasi kesehatan tentang pentingnya Kesehatan Mental khususnya di usia remaja, dilaksanakan di Ruang Kelas SMAN 1 Kapoiala yang dikuti oleh 61 Siswa yang telah dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerha Nyata Tematik, yakni kelompok mahasiswa dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo. Melalui pendekatan interaktif, termasuk ceramah, diskusi kelompok, dan simulasi, penyuluhan ini berfokus pada memberikan informasi yang relevan dan praktis agar remaja dapat membuat keputusan kesehatan yang lebih baik. Evaluasi terhadap program menunjukkan bahwa penyuluhan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan, serta mengubah sikap dan perilaku remaja menuju gaya hidup yang lebih sehat. Dengan melibatkan orang tua dan pendidik, program ini juga berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung untuk perubahan perilaku positif. Hasil dari edukasi kesehatan mentaso ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman kesehatan remaja dan berkontribusi pada upaya pengurangan risiko penyakit serta peningkatan kualitas hidup di kalangan kelompok usia remaja pada wilayah pesisir Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3185MARKET DAY KEWIRAUSAHAAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BIMA2024-12-09T15:20:06+08:00Puji Muniarty[email protected]M Rimawan[email protected]Ovriyadin Ovriyadin[email protected]Arief Rahmawan[email protected]<p>Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh setiap Negara berkembang termasuk Indonesia. Sulitnya mendapatkan pekerjaan dan tingginya angka pengangguran untuk masing-masing daerah diperlukan pendidikan kewirausahaan bagi peserta didik, karena berwirausaha dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengatasi pertumbuhan pengangguran di era ini, untuk mendapatkan pekerjaan sebagai ASN saat ini sangat terbatas. Kewirausahaan merupakan sebuah sikap, pola pikir dan kapasitas untuk menciptakan sesutau yang baru yang sangat bernilai dan berguna baik bagi penciptanya maupun orang lain. Oleh karena itu jiwa kewirausahaan mahasiswa harus mulai dipupuk sejak ini agar mahasiswa dapat menciptakan produk dari potensi lokal daerah yang ada dan memasarkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat baik secara <em>online </em>maupun secara <em>offline</em>. Kegiatan <em>market day </em>berfungsi melatih jiwa entrepreneur, memahami dunia bisnis, melatih kreatifitas dan inovasi pada peserta didik. Namun berwirausaha bukan hal yang mudah, oleh sebab itu diperlukan pendampingan tentang bagaimana berwirausaha bagi mahasiswa oleh dosen. Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 28 sampai dengan 30 Juni 2024. Metode pelaksanaan <em>market day</em> kewirausahaan STIE Bima menggunakan cara kooperatif dengan target sasaran yaitu mahasiswa melalui tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan <em>market day</em> kewirausahaan sebagai bentuk implementasi kurikulum merdeka STIE Bima menjadikan mahasiswa terjalin komunikasi bisnis antar peeserta didik dan masyarakat luas dan menumbuhkan kembangkan karakter jiwa <em>entrepreneur </em>serta menciptakan atmosfer pengusaha-pengusaha baru yang milenial yang high IPTEK dan adaptif dengan lingkungan sekitar</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3187OPTIMALISASI PENINGKATAN EKONOMI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA SADE KABUPATEN LOMBOK TENGAH2024-12-10T08:59:38+08:00Jaka Anggara[email protected]Luluk Fadliyanti[email protected]Subhan Purwadinata[email protected]Nungki Kartikasari[email protected]Vici Handalusia Husni[email protected]Siti Shalehah[email protected]Rizkia Rahmawati Putri[email protected]<p>Desa Sade, yang terkenal dengan kekayaan budaya Sasak, mengalami penurunan drastis dalam jumlah wisatawan akibat pandemi COVID-19, yang berdampak signifikan pada perekonomian lokal. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan strategi yang mengoptimalkan potensi pariwisata berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Sade melalui pengembangan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan tahan terhadap fluktuasi pasar. Kegiatan ini melibatkan pemetaan potensi desa, pelatihan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata dan pemasaran digital, serta pengembangan produk wisata baru yang berfokus pada kearifan lokal. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas program. Implementasi program berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan sebesar 25% dalam enam bulan, memperkuat keterampilan masyarakat, dan mendiversifikasi sumber pendapatan desa, mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata hingga 30%. Kegiatan pengabdian ini efektif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi Desa Sade melalui pendekatan berbasis kearifan lokal, menjadikannya model yang dapat diterapkan di desa wisata lainnya</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3188EDUKASI MALARIA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA PADA MASYARAKAT DI DAERAH HIPOENDEMIS MALARIA KABUPATEN LOMBOK BARAT2024-12-10T09:17:43+08:00Eva Triani[email protected]Ika Primayanti[email protected]Eka Arie Yuliyani[email protected]Putu Suwitasari[email protected]Dody Handito[email protected]Ayda Fitri Madani[email protected]<p>Malaria adalah salah satu penyakit tropis berbasis lingkungan yang dapat dicegah dengan melakukan pembersihan lingkungan dan pengendalian vektor. Vektor penyakit malaria yaitu nyamuk anopheles merupakan spesies kosmopolitan yang banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Nyamuk ini merupakan nyamuk domestik yang mempunyai afinitas tinggi untuk menggigit manusia (antropofilik) serta dapat menggigit lebih dari satu individu (multiple bite) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pola hidup tersebut menyebabkan nyamuk tersebut menjadi vektor yang potensial untuk menularkan penyakit dari satu individu ke individu lainnya. Kabupaten Lombok Barat saat ini masih tercatat sebagai daerah hipoendemis malaria. Dari hasil identifikasi ada berbagai faktor yang berpengaruh pada kejadian malaria, dan hal ini perlu diketahui oleh masyarakat sehingga dapat melakukan upaya pencegahan penyakit malaria diantaranya adalah dengan pemberian edukasi pada Masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendidikan kesehatan berupa ceramah serta pelatihan pencegahan malaria. Edukasi juga kami sampaikan melalui X Banner dan leaflet agar mudah dipahami dan selalu diingat oleh warga masyarakat. Responden juga kami berikan pree test dan postest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka terkait malaria, dan hasilnya ada sedikit peningkatan pengetahuan tentang malaria dan upaya pencegahannya, dan setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ada perubahan sikap dan perilaku dalam hidup bersih dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya yang berguna dalam pencegahan malaria dan penyakit lainnya</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3191PENYULUHAN DAN SCREENING KADAR HEMOGLOBIN DALAM PENCEGAHAN ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI SATU LEMBAR LOMBOK BARAT2024-12-10T09:56:22+08:00Ima Arum Lestarini[email protected]AAA Niti Wedayani[email protected]Ardiana Ekawanti[email protected]<p>Anemia defisiensi besi (ADB) adalah kondisi yang sering ditemui pada remaja, terutama pada siswa perempuan, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan prestasi akademik mereka. Masalah ini perlu mendapat perhatian serius, mengingat anemia dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, mudah lelah, dan berdampak buruk pada proses pembelajaran. Penyuluhan dan screening kadar hemoglobin merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah dan mendeteksi ADB. Kegiatan ini dilaksanakan di SMA negeri satu lembar, Lombok Barat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan siswa mengenai pencegahan anemia defisiensi besi dan pentingnya pemeriksaan kadar hemoglobin untuk melihat status anemianya. Kegiatan ini dimulai dengan penyuluhan tentang penyebab, gejala, dan pencegahan anemia melalui konsumsi makanan bergizi dan sehat, diikuti dengan pemeriksaan kadar Hb untuk mengetahui prevalensi anemia pada siswa, serta memberikan edukasi langsung kepada siswa yang mengalami anemia ringan hingga sedang mengenai pola makan yang dapat memperbaiki kadar hemoglobin mereka. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang pengetahuan siswa mengenai gejala dan pencegahan anemia, serta kesadaran untuk mengkonsumsi makanan sehat. Sebanyak 26% peserta menunjukkan hasil screening anemia ringan hingga sedang yang kemudian diberikan saran dan informasi mengenai pola makanan yang kaya zat besi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan anemia melalui pendekatan edukasi yang terintegrasi dengan screening kesehatan</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3192PENGUATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI PADA GURU MA-ALMUHLISIN, PARADORATO, BIMA2024-12-10T10:09:08+08:00Suud Suud[email protected]Masyhuri Masyhuri[email protected]Muhammad Ilyas[email protected]Imam Malik[email protected]Risma Ade Aryati[email protected]<p>Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran telah menjadi kebutuhan mendesak dalam dunia pendidikan saat ini. Yayasan Almuhlisin Paradorato menjadi salahsatu potret lingkungan pendidikan yang memerlukan <em>update</em> terhadap pelaksanaan pembelajarannya terutama pada aspek penggunaan teknologi dalam pembeajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan model pembelajaran berbasis teknologi bagi para guru di MA Almuhlisin, Paradorato, Bima. <strong>Metode:</strong> Kegiatan ini mencakup pelatihan dan pengenalan dasar mengenai penggunaan perangkat lunak pendidikan, integrasi teknologi dalam kurikulum, serta pengembangan media pembelajaran interaktif. Melalui pendekatan partisipatif, guru-guru didorong untuk mempraktikkan secara langsung dan mengadaptasi teknologi dalam pembelajaran sehari-hari. <strong>Hasil</strong>: sosialisasi dan pelatihan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi akan memberikan pemahaman baru kepada guru tentang berbagai pilihan dalam penggunaan media pembelajaran. Dengan diberikannya pelatihan sekaligus memberikan ketrampilan baru kepada guru terutama ketrampilan dasar dalam menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. <strong>Kesimpulan: </strong>Dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kompetensi guru dalam mengimplementasikan teknologi secara efektif yang ditunjukan dari hasil nilai <em>post test</em> terhadap <em>pretest</em>, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut. Kesimpulan dari program ini bahwa Program penguatan ini tidak hanya memperkaya keterampilan guru, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap keterlibatan dan prestasi belajar siswa</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3193SOSIALISASI MITIGASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KAWASAN PESISIR GILI GEDE2024-12-10T10:20:01+08:00Farida Hilmi[email protected]Lalu Wiresapta Karyadi[email protected]Ika Wijayanti[email protected]Latifa Dinar Rahmani Hakim[email protected]<p>Ancaman dampak dari perubahan iklim saat ini semakin nyata di rasakan oleh masyarakat terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Keterbatasan akses informasi dan teknologi yang ada menyebabkan masih banyak nelayan yang belum mengenal dan memahami dengan baik terkait dengan gejala-gejala perubahan iklim serta dampaknya bagi keberlangsungan hidup mereka. Oleh sebab itu sosialisasi mengenai mitigasi perubahan iklim penting dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para nelayan agar mereka lebih peka terhadap perubahan iklim, terampil dalam mengidentifikasi tanda-tanda bahaya dari perubahan iklim serta cara-cara mengatasinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menghimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan</p> <p>dan penanganan dampak perubahan iklim di lingkungan sekitar mereka. Kegiatan ini bertempat di Desa Gili Gede Indah dengan melibatkan para stakeholder setempat dan para nelayan yang ada di wilayah pesisir Gili Gede. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu: pertama, sosialisasi tentang dampak perubahan iklim. Kedua, dengan melakukan <em>Focus Group Discussion</em> (FGD) untuk menggali berbagai permasalahan yang muncul akibat perubahan iklim di wilayah Gili Gede serta upaya pencegahan dan penangan yang dapat dilakukan masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada para peserta dalam memahami dampak perubahan iklim serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi dampak perubahan iklim. Selain itu, dengan bekal pengetahuan teknis yang diberikan pada kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah maupun menangani dampak perubahan iklim di lingkungan sekitar mereka</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3194PENGUATAN LITERASI DAN PENDAMPINGAN PEDAFTARAN MEREK DAGANG BAGI PELAKU UMKM DI KURIPAN LOMBOK BARAT2024-12-10T10:32:52+08:00Khairus Febryan Fitrahady[email protected]Ahmad Zuhairi[email protected]Ari Rahmad Hakim Budiawan Firdaus[email protected]Yudhi Setiawan[email protected]<p>Penyuluhan hukum ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan penguatan literasi hukum mengenai bagaimana masyarakat sebagai pelaku UMKM mendaftarkan mereknya kepada Dirjen HKI Kementerian Hukum dan HAM sebagai personal branding dari produk barang dan/atau jasa dari pelaku UMKM di Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Metode penyuluhan dilakukan berdasarkan metode ceramah dan diskusi, dimana tim memaparkan materi penyuluhan dan menjawab berbagai problem masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa di Desa Kuripan memiliki puluhan UMKM namun belum terdata satu data pada Pemerintahan Desa, namun berbagai jenis UMKM mendapatkan berbagai penguatan dari pemerintah desa tentang penguatan produksi dan kemasan barang yang akan diperjual belikan, ada beberapa merek dagang yang memang sudah dipersiapkan untuk bisa mendaftarkan mereknya namun tidak sedikit juga yang masih terkendala pengetahuan dan procedural serta pembiayaan pendaftaran merek itu sendiri. Namun melalui penyuluhan penguatan literasi tersebut, penyuluh melakukan fasilitasi dan advokasi agar beberapa pedagang yang siap dengan mereknya mendaftarkan secara gratis pada berbagai program yang disediakan oleh Kementerian Hukum dan HAM NTB</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3195PENYULUHAN HUKUM TERKAIT TEKNIK PERANCANGAN PERATURAN DESA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA BERTEMPAT DI DESA SEMBALUN BUMBUNG, KECAMATAN SEMBALUN, KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-12-10T10:42:09+08:00Johannes Johny Koynja[email protected]Sarkawi Sarkawi[email protected]Ashari Ashari[email protected]Agung Setiawan[email protected]Riska Ari Amalia[email protected]Nesti Diayu[email protected]<p>Persoalan prioritas yang berkembang di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur terdapat fakta bahwa masih sangat banyak para penyelenggara pemerintahan desa, dalam hal ini Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta tokoh masyarakat Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur yang belum memiliki pengetahuan, pemahaman dan keahlian dalam bidang peraturan perundang-undangan. Atas dasar itulah dibutuhkan sebuah penyelenggaraan pendidikan Perancangan Peraturan Desa (village legislative drafting) agar proses dan hasil pembentukan Peraturan Desa (Perdes) menjadi lebih berkualitas dan tidak melenceng dari ketentuan pembentukan Peraturan Desa sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Jika tidak diantisipasi sejak dini, maka hal ini berpotensi akan mempengaruhi kesuksesan implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan bahkan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan konflik norma, antara lain yaitu terjadi pertentangan dan tumpang-tindih peraturan perundang-undangan. Hasil analisis situasi yang kemudian ditetapkan sebagai fokus permasalahan yang berhasil diidentifikasi, diantaranya adalah: (i) Ditemukan kenyataan bahwa masih sangat banyak para penyelenggara pemerintahan Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur serta tokoh masyarakat yang belum memiliki pengetahuan, pemahaman dan keahlian dalam bidang perancangan peraturan perundang-undangan; (ii) Perlunya mendiseminasi pengetahuan dan pemahaman mengenai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, khususnya mengenai teknik perancangan Peraturan Desa (Perdes). Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan memberikan “Penyuluhan Hukum” tentang teknik perancangan Peraturan Desa setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, yang akan dilaksanakan secara komunikatif, interaktif dan partisipatif dengan memaksimalkan peran narasumber dan peserta melalui pendalaman materi penyuluhan hukum</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3196PENGEMBANGAN SOAL EKSPLORASI MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SD GUGUS O2 PUYUNG UTARA KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH2024-12-10T10:49:37+08:00Arjudin Arjudin[email protected]Sripatmi Sripatmi[email protected]Sudi Prayitno[email protected]Dwi Novitasari[email protected]Nilza Humaira Salsabila[email protected]<p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi permasalahan kurangnya pengembangan soal-soal eksplorasi matematika yang diberikan oleh guru ke siswa pada Sekolah-sekolah Dasar di Gugus 02 Puyung Utara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah sebagai sekolah mitra. Pelatihan pengembangan soal eksplorasi matematika merupakan solusi yang dapat mengatasi kurangnya pengembangan soal-soal eksplorasi matematika yang diberikan oleh guru ke siswa SD di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru-guru SD di Gugus 02 Puyung Utara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah tentang kemampuan eksplorasi dan meningkatkan keterampilan pengembangan soal-soal eksplorasi matematika. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan pada Tahun 2024. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang terdiri dari: (1) Diskusi terfokus FGD (<em>Focus Group Discussion</em>) peningkatan pengetahuan tentang kemampuan eksplorasi, dan (2) Workshop dan penguatan pengembangan soal-soal eksplorasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi guru-guru SD di Gugus 02 Puyung Utara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dan berdampak pada terjadinya peningkatan kompetensi profesional, yaitu meningkatnya pengetahuan tentang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matemtika SD dan keterampilan mengembangkan soal-soal eksplorasi matematika</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3198PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA GEOBOARD UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA INOVATIF BAGI GURU SEKOLAH DASAR GUGUS 2 KECAMATAN JONGGAT2024-12-10T11:12:55+08:00Sudi Prayitno[email protected]Sri Subarinah[email protected]Arjudin Arjudin[email protected]Nurul Hikmah[email protected]Tabita Wahyu Triutami[email protected]Arni Nur Isma Saputri[email protected]<p>Pemanfaatan media pembelajaran dapat membantu menjelaskan konsep matematika yang abstrak dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah melatih guru SD gugus 2 kecamatan Jonggat Lombok tengah dalam memanfaatkan media pembelajaran Geoboard untuk mengembangkan pembelajaran matematika yang inovatif. Pelatihan ini didasari atas fakta bahwa kebanyakan guru gugus 2 kecamatan Jonggat masih jarang menggunakan alat peraga matematika dalam pembelajaran di kelas, karena tidak memiliki alat peraga atau kurang mengetahui cara penggunaannya. Metode pelatihan meliputi penyajian materi, demonstrasi, dan diskusi. Kegiatan pengabdian ini melibatkan peserta sebanyak 20 orang guru. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pemberian angket dan post-test. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan guru-guru peserta kegiatan : (1) semangat dan aktif dalam mengikuti kegiatan, (2) dapat mempraktekkan penggunaan alat peraga matematika Geoboard dengan baik, (3) memberikan respon positif terhadap kebermanfaatan alat peraga atau media pembelajaran, dan (4) kreatif dalam memecahlan masalah geometri menggunakan Geoboard</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3199PENGUATAN WATAK DAN BUDAYA TERTIB BERLALULINTAS PADA USIA DINI DENGAN METODE BERMAIN SAMBIL BELAJAR BAGI SISWA TK DWIJENDRA DI KOTA MATARAM2024-12-10T11:42:26+08:00I Wayan Suteja[email protected]Hasyim Hasyim[email protected]Rohani Rohani[email protected]I A O Suwati Sideman[email protected]Made Mahendra[email protected]<p>Kecelakaan merupakan suatu rentetan kejadian yang tidak disengaja dan terjadi di jalan atau tempat yang terbuka untuk umum yang mengakibatkan kematian, luka atau kerusakan harta benda dan digunakan untuk lalulintas kendaraan (<em>National Safety Council</em>, 1996), sementara menurut Austroad (2002) dalam Indriastuti, A. K. dkk (2008), secara umum factor utama yang paling berkontribusi dalam kecelakaan lalulintas antara lain factor manusia (pengemudi). Berdasarkan data Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, terlihat bahwa dari tahun 2015 hingga 2023 kecelakaan dan pelanggaran yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, dengan tingkat falatitas > 400 orang meninggal pertahun, dengan lebih dari 1600 kejadian kecelakaan, yang mana jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalulintas yang melibatkan sepeda motor sampai lebih dari 76% (>75%), dan didominasi pengendara laki-laki. Hal ini memberikan indikasi bahwa ketidak-tertiban sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan berpotensi untuk menyebabkan terus meningkatnya kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas tiap tahunnya. Lengah, Tidak Disiplin serta Melanggar Batas Kecepatan, adalah 3 (tiga) faktor utama penyebab kejadian kecelakaan, yang harus mulai dibenahi dengan perbaikan sikap mental pengendara tersebut. Pengendara di Kota Mataram dari sejak usia dini sampai mampu mengendarai kendaraan bermotor (memiliki SIM), masih lemah pemahamannya tentang tatacara berlalulintas yang tertib dan berkeselamatan yang tinggi di jalan raya. Pembelajaran pengenalan perangkat keselamatan berlalulintas dijalan raya sejak usia dini adalah suatu bagian yang cukup penting dilakukan, sehingga saat mereka dewasa dan sebagai pengendara atau pengguna sepeda motor (usia >17 tahun), mereka sudah memiliki pemahaman berkeselamatan dan kemampuan pengendalian kendaraan secara lebih baik. Pendidikan usia dini sebagai cara pengenalan informasi keselamatan lebih awal agar dimasa mendatang mereka lebih siap saat berkendaraan di jalan raya. Metode pemberian pembelajaran pengenalan fasilitas keselamatan dan tata cara berlalulintas dijalan, melalui cara bermain sambil belajar, tentu adalah metode efektif dalam penyampaian target capaian yang diharapkan. Namun karena masih usia dini ini, ada sedikit kesulitkan dalam menarik fokus perhatian mereka yang lebih lama. Metode seperti ini untuk anak usia dini harus terus-menerus disampaikan secara berkesinambungan agar potensi pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan saat mereka dewasa dapat diminimalisir, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kota Mataram dapat terwujud</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3201WORKSHOP STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SDN 7 PEMENANG BARAT KABUPATEN LOMBOK UTARA2024-12-10T14:46:30+08:00Ilham Handika[email protected]Ida Ermiana[email protected]Nurhasanah Nurhasanah[email protected]<p>Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum teranyar yang dterapkan Kemdikbud pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah. Salah satu ciri khas dari kurikulum ini adalah penggunaan strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam proses pembelajaran. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru mengenai pembelajaran terdiferensiasi, mempunyai pemahaman mengenai karakterstik keberagaman siswa sebagai tindak lanjut terhadap pemberian layanan belajar. Diharapkan guru mampu mendesaian pembelajaran terdiferensiasi dengan berbagai strategi kegiatan belajar siswa aktif. Pengabdian dilaksanakan di SDN 07 Pememnag Barat, Lombok Utara dan diikuti oleh 10 guru dan kepala sekolah. Metode dalam kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun hasil yang diperoleh guru sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan dan sekitar 80% guru dapat memahami materi yang di sampaikan narasumber</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3202PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DAN PAKAN DI DESA JATI SELA KECAMATAN GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT 2024-12-10T15:00:39+08:00Dwi Praptomo Sudjatmiko[email protected]Anwar Anwar[email protected]Anas Zaini[email protected]Bambang Dipokusumo[email protected]Fadli Fadli[email protected]<p>Beberapa tahun terakhir ini produksi padi di Nusa Tenggara Barat cenderung mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah semakin mengerasnya struktur tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Oleh karena itu perlu upaya perbaikan struktur tanah antara lain dengan penggunaan pupuk organik. Sebetulnya pembuatan pupuk organik ini cukup sederhana dan bahannya pun mudah didapat dan murah, bahkan kadang tidak dihargai, seperti kotoran hewan, terutama sapi. Atas dasar permasalahan itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan, terutama petani dalam wadah kelompoktani-ternak untuk dapat menerapkan teknologi pembuatan pupuk organik dan pembuatan pakan, dimana salah satu outputnya memproduksi pupuk organik dan pakan ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Jati Sela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat yang potensi limbah pertaniannya cukup banyak tersedia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk: (1) meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap petani melalui pelatihan pembuatan pupuk organik dan pakan, (2) memproduksi pupuk organik dan pakan, dan (3) menghasilkan karya ilmiah. Pelaksanaan kegiatan mencakup: sosialisasi, <em>Focus Group Discussion</em> (FGD), pelatihan, dan praktik pembuatan pupuk organik dan pengelolaan pakan ternak. Sasaran kegiatan adalah anggota kelompoktani-ternak di Kecamatan Gunung Sari sebanyak 30 orang. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa: (1) terdapat peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani, baik dalam pembuatan pupuk organik maupun pakan, (2) para petani sudah mulai belajar memproduksi pupuk organik dan pakan secara mandiri, (3) adanya penghematan biaya usahatani dengan menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri, dan (4) terjaganya kualitas lingkungan karena pemanfaatan limbah pertanian berupa kotoran ternak maupun limbah tanaman lainnya</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3203PENYULUHAN HUKUM TENTANG PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL2024-12-10T15:01:38+08:00Joko Jumadi[email protected]Lewis Gerindulu[email protected]Muhammad Zainuddin[email protected]<p>Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada Aparat Desa, Majelis Krama Desa dan Tokoh Masyarakat terkait penanganan hukum terhadap tindak pidana kekerasan seksual, permasalahan yang dihadapi dan solusi yang ditawarkan: banyaknya kasus tindak pidana Kekerasan Seksual yang terjadi dan kerap kali menemukan kesulitan dalam ranah penegakan hukumnya. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran yaitu meningkatkan pemahaman Aparat Desa, Majelis Krama Desa dan Tokoh Masyarakat dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana Kekerasan Seksual. Penanganan Kekerasan seksual Penindakan dan pengungkapan terhadap tindak pidana asusila seringkali terkendala kesulitan pembuktian dalam ranah penyelidikan dan penyidikan, seringkali laporan terhadap kasus tindak pidana asusila memakan waktu yang tidak cepat bahkan mengurangi ekspektasi masyarakat terhadap peran kepolisian dalam upaya pengungkapan kasus tersebut. Dengan disyahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual semakin membuka horison dan cakupan mengenai tindak pidana asusila atau kekerasan seksual, seperti dimasukkannya tindak pidana kekerasan secara verbal yang membutuhkan pembuktian yang tidak mudah. Oleh karena itu pemaksimalan terhadap seluruh alat bukti yang ada menjadi penting dalam pengungkapan tindak pidana asusila tersebut, hal tersebut sedikit tidak dapat memberikan kelegaan bagi para korban yang walaupun penegakan hukum tersebut tidak menjadi jawaban mutlak terpenuhinya rasa keadilan bagi korban, mengingat penegekan hukum tersebut terfokusnya hanya pada sisi pekaku yang menerima penghukuman saja, melainkan bisa juga korban mendapatkan pengabaian dalam proses tersebut, sehingga dibutuhkan proses penanganan lain terhadap diri korban untuk memenuhi rasa keadilan tersebut. kepolisian sesuai dengan tugas dan fungsinya melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian memiliki fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pro justitia dan proses penemuan hukum dan pemenuhan keadilan bagi korban tindak pidana dimulai dari proses penyelidikan dan penyidikan oleh kepolisian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian hukum normatif empiris, dengan menekankan pada kajian peraturan perundang-undangan kemudian menelaah dan menganalisis implementasinya di lapangan. Hasil kajian tersebut disampaikan dan diberikan kepada personil kepolisian sektor labuapi sebagai penguatan pemahaman mengenai proses penegakan hukum dalam penanganan tindak pidana asusila.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3204PENYULUHAN TEKNIK BERKENDARA HEMAT BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR CVT2024-12-10T15:07:33+08:00I Made Mara[email protected]Yesung Allo Padang[email protected]Made Wirawan[email protected]Sinarep Sinarep[email protected]Suteja Suteja[email protected]Rae Nanda Azmi Puad[email protected]<p>Teknik mengendarai sepeda motor memiliki dampak langsung pada tingkat konsumsi bahan bakar. Berbagai aspek dalam cara mengemudi sepeda motor dapat mempengaruhi sejauh mana kendaraan dapat memanfaatkan bahan bakar dengan efisien. Akselerasi yang lembut dan bertahap membantu menghindari beban berlebih pada mesin dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan. Mesin sepeda motor memiliki titik efisiensi tertinggi pada kecepatan tertentu. Berkendara pada kecepatan yang konsisten dan optimal dapat membantu mesin bekerja pada titik efisiensi yang terbaik sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar. Selain itu, mesin yang terawat dengan baik akan memiliki efisiensi yang lebih baik. Dengan memahami dan menerapkan teknik berkendara yang hemat bahan bakar, pemilik sepeda motor dapat membantu mengoptimalkan efisiensi mesin dan mengurangi dampak lingkungan serta biaya operasional kendaraan. Secara umum, sepeda motor yang menggunakan sistem penggerak CVT cenderung memberikan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien, terutama dalam kondisi berkendara yang berhenti dan maju secara teratur atau saat berada di dalam lalu lintas dalam kota. Memberikan pelatihan kepada pengendara mengenai teknik berkendara yang efisien atau hemat bahan bakar, seperti menghindari akselerasi yang tidak perlu dan tidak melakukan pengereman yang tiba-tiba, dapat membantu mengurangi tekanan pada sistem transmisi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dengan menerapkan teknik-teknik perawatan yang baik, pengendara dapat memastikan bahwa sepeda motor berpenggerak CVT beroperasi pada performa terbaiknya, yang pada akhirnya dapat membantu menghemat konsumsi bahan bakar. Perawatan yang teratur dan praktek terbaik tidak hanya meningkatkan keandalan sepeda motor, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan kantong pengendara melalui pengurangan biaya operasional</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3205PENYULUHAN HUKUM TENTANG PENATAAN BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG BAIK DI DESA GELOGOR KECAMATAN KEDIRI LOMBOK BARAT2024-12-10T15:10:00+08:00Kaharuddin Kaharuddin[email protected]Chrisdianto Eko Purnomo[email protected]Minollah Minollah[email protected]Ida Surya[email protected]<p>Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan memahami tentang penataan birokrasi desa, dan mengkaji dan memahami tata kelola pemerintahan di desa.Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara akademis (teoritis) maupun secara praktis. Secara akademis (teoritis) kegiatan ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran bagi pengembangan hukum pemerintahan desa. Sedangkan secara praktis kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah desa dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bertitik tolak pada tujuan yang ingin dicapai dalam program penyuluhan hukum ini, maka metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan/ceramah dan sosialisasi berkaitan tentan kewenangan desa dan regulasi desa. Selain itu metode yang dilakukan dengan tanya-jawab dan diskusi sehingga materi yang telah disampaikan dapat lebih mudah dipahami. Mengingat pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di di Desa Gelogor Kabupaten Lombok Barat melibatkan stakholder seperti Badan Musyawarah Desa, Kepala Desa, tokoh agama dan tokoh adat. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi titik tolak bagi transformasi atau pembaharuan desa. Semangat yang dibangun adalah memberikan pengakuan eksistensi desa sebagai pilar pembangunan bangsa, memperkuat kewenangan dalam pengelolaan sumber daya, serta mendorong tata pemerintahan desa yang demokratis. Dengan begitu, desa diharapkan akan mandiri, mampu menciptakan kesejahteraan, serta menjadi jawaban atas problem-problem yang dialami masyarakat lokal.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3206PENINGKATAN DAYA SAING MINYAK KELAPA KWT AL-UMMAHAT MELALUI PENDAMPINGAN IZIN USAHA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK2024-12-10T15:13:08+08:00Idiatul Fitri Danasari[email protected]Ni Luh Sri Supartiningsih[email protected]Wuryantoro Wuryantoro[email protected]Taslim Sjah[email protected]Sri Maryati[email protected]<p>Meningkatnya preferensi konsumen terhadap produk yang aman dan bersertifikat menjadi faktor penting dalam pembelian produk seperti kemasan, pelabelan, serta adanya izin usaha dan sertifikat produk. Kelompok Wanita Tani Al-Ummahat sebagai produsen minyak kelapa di Desa Lendang Nangka telah berupaya meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan melalui perbaikan kualitas dari segi kemasan dan pelabelan produk. Namun demikian, upaya tersebut masih belum cukup dalam meningkatkan daya saing produk itu sendiri pada pasar yang lebih luas. Oleh sebab itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan diversifikasi produk berbahan baku minyak kelapa melalui dan pendampingan izin usaha guna meningkatkan daya saing. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara aktif partisipatif oleh tim pengabdian dan mahasiswa Program Studi Agribisnis bersama anggota KWT Al-Ummahat. Kegiatan dilaksanakan selama empat bulan (Maret-Juni) berlokasi di Sekretariat KWT Al-Ummahat Desa Lendang Nangka Kabupaten Lombok Timur. Luaran kegiatan ini yaitu 1) adanya inovasi produk berbahan baku minyak kelapa yaitu sabun kelapa dan <em>virgin coconut oil (VCO)</em>, 2) terbitnya No. PIRT untuk produk Minyak kelapa dan VCO, dan 3) Label pada kemasan minyak kelapa dan VCO telah ditambahkan dengan No. PIRT pada masing-masing produk. Selanjutnya, anggota KWT Al-Ummahat diharapkan dapat melakukan intensifikasi pemasaran lebih lanjut terhadap produk yang dihasilkan</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3207PENYULUHAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK PANGAN TIDAK BERLABEL HALAL DI DESA KARANG BONGKOT KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT2024-12-10T15:15:44+08:00L. Wira Pria Suhartana[email protected]Eduardus Bayo Sili[email protected]Kurniawan Kurniawan[email protected]<p>Tujuan kegiatan pengabdian kepada bagi masyarakat dalam bentuk penyuluhan hukum ini uaitu, sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap jaminan produk halal yang beredar di pasar. Manfaat kegiatan ini yaitu, masyarakat dapat mengetahui perlindungan terhadap jaminan produk halal, masyarakat akan semakin memahami perlindungan terhadap jaminan produk-produk yang makanan dan minuman yang beredar luas di pasar. Permasalahan yang dihadapai dan solusi yang ditawarkan: Kurangnya kesadaran hukum masyarakat dalam memahami permasalahanjaminan produk halal produk- produk pangan yang beredar di Pasaran. Kontribusi mendasar bidang pada khayalak sasaran:Timbulnya kesadaran hukum dalam mengkonsumsi produk halal dan menyadarkan pelaku usaha akan pentingnya jaminan produk halal. Dalam Undang-undang pelaku usaha wajib untuk memberikan informasi mengenai produknya yaitu dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. UU JPH menjleaskan bahwa segala bentuk produk, baik itu makanan ataupun minuman yang diperdagangkan di dalam wilayah Negara Indonesia ini wajib bersertifikat halal (Pasal 4 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal). Undang-undang ini merupakan salah satu bentuk landasan hukum untuk memberikan perlindungan secara nyata kepada para konsumen yang khususnya beragama Islam terhadap ketidakpastian penggunaan berbagai bahan produk makanan dan minuman sesuai dengan yang diajarkan dalam agama Islam. Dalam melakukan pengujian untuk mengetahui apakah produk pangan tersebut merupakan produk yang halal dan baik untuk dikonsumsi tentu ada lembaga tersendiri yang nantinya akan mengujinya, barulah suatu produk bisa dikatakan halal dan mendapat sertifikat halal, yang kemudian nantinya bisa memberikan label halal kepada produknya. Hal tersebut tentu akan menjamin konsumen dan tentu akan memberikan rasa aman bagi para konsumen akan produk yang mereka konsumsi. Berdasarkan Undang-undang tersebut bahwa jelas setiap pelaku usaha wajib menyertakan label halal pada produk yang mereka jual, dikarenakan itu merupakan hak dari para konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai produk makanan yang mereka beli, terlebih lagi bagi konsumen yang notabenenya memiliki latar belakang beragama Islam, mereka diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang halal</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3208SOSIALISASI PERAN DESTINATION MANAGEMENT ORGANIZATION (DMO) SEBAGAI PILAR SUSTAINABLE TOURISM DALAM PENGEMBANGAN SDGs DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI (TNGR)2024-12-10T15:40:33+08:00Lalu Puttrawandi Karjaya[email protected]Kinanti Rizsa Sabilla[email protected]Muhammad Sood[email protected]Khairur Rizki[email protected]<p>Pariwisata di Indonesia terutama di Kawasan Sembalun telah menunjukkan perkembangan pesat sebagai sektor yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi lokal bahkan perekonomian nasional. Meski demikian, peningkatan kunjungan wisatawan telah menimbulkan tantangan serius terhadap keberlanjutan lingkungan dan budaya di Sembalun. Penelitian ini mengkaji peran strategis dari Destination Management Organization (DMO) Sembalun dalam mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan yang berfokus pada pencapaian SDGs. Melalui pendekatan community development, kegiatan ini melibatkan siswa SMAN 1 Sembalun dalam sosialisasi terkait peran DMO Sembalun dan Pemuda dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Sembalun. Kegiatan ini menunjukkan baha pemuda memiliki keterlibatan dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas komunitas dalam menghadapi tantangan globalisasi. Analisis SWOT yang diterapkan dalam kegiatan ini juga mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas lokal, serta merumuskan strategi yang sesuai untuk pengembangan lebih lanjut. Oelh karena itu, DMO Sembalun memiliki peranan yang penting dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dan pemuda dalam upaya menjaga keberlanjutan pariwisata, yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga pelestarian lingkungan di Kawasan Sembalun</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3209PENYULUHAN HUKUM MENGENAI UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI DESA LANTAN2024-12-10T15:44:20+08:00Nanda Ivan Natsir[email protected]Abdul Hamid[email protected]Ruli Ardiansyah[email protected]Titin Nurfatlah[email protected]<p>Kasus perdagangan orang banyak sekali terjadi ditengah masyarakat lombok tengah. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuna dari masyarakat mengenai prosesdur legal dan akibat hukum yang akan dialami oleh para korban perdagangan oarng, sehingga masyarakat mudah terjebak menjadi korban dari tindak pidana perdagangan orang. Oleh sebab itu untuk memberikan pemahaman yang baik terhadap masyarakat luas mengenai peran masyarakat dalam pencegahan tindak pidana perdagangan orang di Desa Lantan perlu dilakukan sosialisasi permasalahan ini. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab. Metode ceramah merupakan salah satu metode penyampaian materi kepada para peserta. Setelah ceramah disampaikan, kemudian dibuka sesi tanya jawab dimana peserta menanyakan kembali kepada anggota tim penyuluh tentang hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti. Diperoleh hasil bahwa masyarakat mulai memahami peran mereka dalam upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang di desa</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3210PENYULUHAN HUKUM TENTANG PEMAKSAAN PERKAWINAN DALAM HUKUM NASIONAL INDONESIA DESA TANJUNG, KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA2024-12-10T15:47:27+08:00Lewis Gerindulu[email protected]Joko Jumadi[email protected]M. Hotibul Islam[email protected]<p>Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada Aparat Desa, Majelis Krama Desa dan Tokoh Masyarakat desa Tanjung, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara terkait penanganan hukum terhadap tindak pidana Pemaksaan Perkawinan karena banyaknya kasus tindak pidana Pemaksaan Perkawinan yang terjadi dan kerap kali menemukan kesulitan dalam ranah penegakan hukumnya. Kontribusi mendasar dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman Aparat Desa, Majelis Krama Desa dan Tokoh Masyarakat desa Tanjung, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara dalam penanganan tindak pidana pemaksaan perkawinan. Penindakan dan pengungkapan terhadap tindak pidana asusila seringkali terkendala kesulitan pembuktian dalam ranah penyelidikan dan penyidikan, seringkali laporan terhadap kasus tindak pidana asusila memakan waktu yang tidak cepat bahkan mengurangi ekspektasi masyarakat terhadap peran kepolisian dalam upaya pengungkapan kasus tersebut. Dengan disyahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual semakin membuka horison dan cakupan mengenai tindak pidana asusila atau kekerasan seksual, seperti dimasukkannya tindak pidana kekerasan secara verbal yang membutuhkan pembuktian yang tidak mudah</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3211PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI MENDELEY DALAM PENGELOLAAN SITASI DAN REFERENSI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENULISAN KARYA ILMIAH CALON GURU PAUD2024-12-10T15:49:00+08:00Ni Luh Putu Nina Sriwarthini[email protected]Baik Nilawati Astini[email protected]Aulia Dwi Amalina Wahab[email protected]Made Suwasa Astawa[email protected]Baiq Ria Rizkia Cahyani[email protected]<p>Munculnya aplikasi mendeley memberikan kemudahan bagi para akademisi dalam berbagai hal terkait sitasi. Keberadaanya memberikan beberapa keuntungan yaitu karya tulis ilmiah menjadi lebih terstruktur, menambah index bagi peneliti yang karyanya kita citasi karena terhubung secara online. Namun ternyata banyak calon guru PAUD di FKIP Universitas Mataram belum menggunakan aplikasi ini dalam pengelolaan sitasi dan referensi karya ilmiahnya. Pengabdian pada masyarakat ini terlaksana berdasarkan hasil pengamatan terhadap para calon guru PAUD yang dianggap masih menggunakan cara manual dalam menulis sitasi dan referensi. Sehingga perlu dilakukan pelatihan penggunaan aplikasi Mendeley sebagai salah satu aplikasi pengelola referensi yang membantu kita bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam menulis karya ilmiah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan sitasi dan referensi calon guru PAUD. Kegiatan ini terlaksana dalam tiga tahapan, yaitu: pemberian materi pelatihan, praktik penggunaan aplikasi dan evaluasi. Setelah dilakukan pelatihan, calon guru PAUD dapat menggunakan aplikasi Mendeley dengan baik dalam penulisan karya ilmiahnya. Hasil evaluasi yang dilakukan melalui survey, juga menunjukkan adanya peningkatan pemahaman penggunaan aplikasi Mendeley dalam pengelolaan sitasi dan referensi calon guru PAUD. Sehingga dapat disimpulkan kegiatan pelatihan ini memberikan manfaat dan sumbangsih positif bagi calon guru PAUD.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3212PELAYANAN KETERAMPILAN MENERAPKAN NURSERY RHYMES SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI GURU PAUD DI KOTA MATARAM2024-12-10T15:53:36+08:00Aulia Dwi Amalina Wahab[email protected]Abdul Kadir Jaelani[email protected]Baiq Nada Buahana[email protected]Filsa Era Sativa[email protected]<p>Memperkenalkan bahasa Inggris sejak dini seyogyanya perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Pembelajaran hendaknya dikelola sedemikian rupa agar tercipta kegiatan belajar yang bermakna dan menyenangkan. Dalam hal ini, penggunaan <em>Nursery Rhymes </em>sebagai media pembelajaran merupakan salah satu upaya agar tercipta pembelajaran bahasa Inggris yang efektif dan menyenangkan bagi anak usia dini. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih guru PAUD dalam menerapkan keterampilan <em>Nursery Rhymes</em> sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan dan ramah anak. Adapun sasaran strategis dari kegiatan PkM ini adalah guru-guru PAUD di Kota Mataram. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengenalan dan sosialisasi secara tatap muka di PAUD Semai Harapan Bangsa Kota Mataram pada bulan Mei 2024 lalu. Pelaksanaan kegiatan PkM dilaksanakan dengan baik melalui metode penyampaian teori dan praktek. Guru-guru terlihat antusias dalam mengikuti PkM dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3213PENYULUHAN HUKUM TENTANG MANFAAT PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA SECARA MEDIASI DI DESA PENEDEGANDOR, KECAMATAN LABUHAN HAJI, KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-12-10T15:56:53+08:00M. Hotibul Islam[email protected]Lewis Gerindulu[email protected]Muhammad Zainuddin[email protected]<p>Mediasi merupakan cara penyelesaian sengketa perdata yang dapat dilakukan di luar Pengadilan yang melibatkan pihak ketiga yang netral selaku mediator dan merupakan salah satu bentuk alternatif penyelesaian sengketa perdata yang diatur dalam Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengekata. Penyelesaian sengketa perdata secara mediasi tidak membutuhkan biaya banyak, waktunya cepat dengan pendekatan win win solutin dan secara konseptual bertujuan mengharmoniskan para pihak yang bersengketa agar terhindar dari konflik yang berkepanjangan. Oleh karena itu tujuan dari makalah ini terkait dengan penyuluhan hukum di Desa Penedagandor agar para tokoh elit Desa Penedagandor sebagi actor yang dilibatkan dalam penyelesaian sengketa warga Masyarakat memahami ruang lingkup penyelesaian sengketa perdata secara mediasi. Metode penyuluhan dilakukan dengan tatap muka langsung antara tim penyuluhan dengan para peserta penyuluhan untuk kemudian setelah tim penyuluhan selesai menyampaikan materi terkait ruang lingkup mediasi kemudian dilakukan tanya jawab dengan memberikan kesempatan para peserta penyuluhan untuk menyampaikan pertanyaannya kepada tim penyuluhan terkait penyelesaian sengketa secara mediasi dan bidang hukum apa saja</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3214SOSIALISASI PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER LISTRIK ALTERNATIF PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DI DESA KURANJI DALANG, LOMBOK BARAT2024-12-10T15:57:14+08:00Dewi Putri Lestari[email protected]Salnida Yuniarti Lumbessy[email protected]Nanda Diniarti[email protected]Wastu Ayu Diamahesa[email protected]<p>Potensi pengembangan udang vannemei menggunakan sistem kolam terpal sudah mulai dilakukan oleh masyarakat pembudidaya udang di Kabupaten Lombok Barat. Salah satu lokasi yang potensial yaitu Desa Kuranji Dalang, Kecamatan Labuapi. Lokasi ini berbatasan dengan pantai yang berpotensi untuk dilakukan kegiatan budidaya dengan menggunakan sumber air laut. Pemeliharaan udang vanamei telah dilakukan dengan menggunakan kolam terpal dan membutuhkan suplai oksigen untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Suplai oksigen berasal dari alat aerator yang terhubung dengan listrik. Oleh karena itu jika terjadi pemadaman listrik dapat menghambat suplai oksigen untuk udang yang dipelihara dalam kolam terpal. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan pengetahuan kepada pembudidaya untuk penerapan Penerapan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Budidaya Udang Vanamei di Kolam Terpal. Pemanfaatan sinar matahari melalui teknologi Panel Surya diharapkan dapat mengurangi atau menggantikan pemanfaatan listrik. Tujuan dari kegiatan pengabdian sosialisasi Panel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Budidaya Udang Vanamei di Kolam Terpal di Desa Kuranji Dalang, Lombok Barat. Adapun hasil yang dicapai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya wawasan dan keterampilan masyarakat dalam mengetahui rangkaian panel surya pada penerapannya untuk budidaya udang vaname di kolam terpal</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3215PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN RESIKO PERNIKAHAN USIA ANAK DI DESA KEBON AYU, KECAMATAN GERUNG, KABUPATEN LOMBOK BARAT2024-12-10T16:04:31+08:00Mahmuluddin Mahmuluddin[email protected]P.A Dewanto[email protected]Zulkarnain Zulkarnain[email protected]Sri Maryanti[email protected]<p>Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, menghadapi tantangan serius dalam bidang kesehatan reproduksi dan tingginya angka pernikahan usia anak. Untuk mengatasi masalah ini, Tim Pengabdian dari Program Studi Hubungan Internasional Universitas Mataram melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan usia anak. Kegiatan ini dilakukan dengan metode workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para pemuda, dan mendorong partisipasi aktif. Diharapkan, hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku masyarakat, terutama perempuan, terkait isu kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan usia anak. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, terutama para pemuda, pengabdian ini bertujuan membangun komunitas yang lebih berdaya dan mendukung perubahan positif dalam kesehatan reproduksi serta pencegahan pernikahan usia anak di Desa Kebon Ayu</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3216PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA WISATA SENARU2024-12-10T16:06:03+08:00Dhony Hermanto[email protected]Nurul Ismillayli[email protected]Lely Kurniawati[email protected]Saprini Hamdiani[email protected]Niza Yusnita Apriani[email protected]Putri Jauhar Prihatini[email protected]Siti Raudhatul Kamali[email protected]Nurlaela Nurlaela[email protected]Mamika Ujianita Romdhini[email protected]Marliadi Susanto[email protected]<p>Besarnya peranan industri wisata bagi perekonomian masyarakat Lombok terutama Desa Senaru yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Rinjani, mendorong pengembangan potensi alam dan sumber daya manusia untuk memperkuat sektor pariwisata. Suatu kegiatan pengabdian berupa pelatihan pembuatan sabun cair berbasis kearifan lokal dilakukan dengan melibatkan para pelaku wisata di Desa Senaru. Sabun cair berupa deterjen, sabun mandi dan sabun cuci piring banyak digunakan oleh pengelola homestay, villa dan restoran setempat sehingga diharapkan melalui kegiatan ini mereka dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri bahkan dapat dipasarkan kepada masyarakat umum. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui metode partisipasi aktif dengan tiga tahapan kegiatan, yaitu persiapan, pelaksanan kegiatan inti dan evaluasi akhir. Persiapan kegiatan meliputi survei, studi literatur dan persiapan alat dan bahan. Kegiatan inti dimulai dengan pemaparan materi dilanjutkan dengan pendampingan praktik mengenai ekstraksi minyak non-edible, minyak atsiri, pewarna antosianin hingga pembuatan sabun cair dengan formulasi yang tepat. Evaluasi keberhasilan kegiatan pelatihan dilakukan dengan mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang pembuatan sabun cair. Kegiatan pengabdian berdampak positif pada pengetahuan dan keterampilan mitra tentang pembuatan sabun cair, ditandai dengan peningkatan skor peserta. Evaluai pada produk sabun juga menunjukkan kualitas hasil yang memuaskan meliputi kemampuan membersihkan kotoran, aroma dan kenyamanannya di kulit. Antusiame mitra juga terlihat saat kgiatan berlangsung dan berharap kegiatan serupa tetap dilaksanakan di Desa Senaru. Mitra kegiatan pengabdian diharapkan menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembuatan sabun cair kepada masyarakat luas. Oleh karenanya, sinergi kerja sama dengan pemerintah Desa setempat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan dan dampak signifikan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat dapat terwujud.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3217PENYULUHAN HUKUM MENGENAI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI LINGKUNGAN APARAT DESA DI DESA LANTAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH2024-12-10T16:29:32+08:00Syamsul Hidayat[email protected]Laely Wulandari[email protected]Lalu Saipudin[email protected]Nanda Ivan Natsir[email protected]<p>Dengan adanya kewenangan desa untuk mengelola anggaran dana desa, membuat tingginya kasus indak pidana korupsi banyak menjerat perangkat desa terutama Kepala Desa. Hal tersebut terjadi disebabkan karena minimnya pemahaman terkait pengelolaan anggaran dana desa dan peran serta masyarakat untuk mengawal dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di desa. Partisipasi masyarakat ini menjadi penting sebagai instrumen dalam melakukan pencegahan terhadap tindak pidana korupsi, kerena adanya dukungan tambahan pengawasan dari masyarakat terkait penggunaan anggara dana desa. Peran serta masyarakat dalam pencegahan tindak pidana korupsi cukup penting dilakukan secara bersama-sama antara masyarakat dengan aparat penegak hukum. Oleh sebab itu, untuk membangun sinergitas dalam hal pencegahan tindak pidana korupsi perlu memberikan pemahaman yang baik dan penyadaran hukum kepada Masyarakat dan aparat pemerintahan desa dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan hukum. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab. Metode ceramah merupakan salah satu metode penyampaian materi kepada para peserta. Setelah ceramah disampaikan, kemudian dibuka sesi tanya jawab dimana peserta menanyakan kembali kepada anggota tim penyuluh tentang hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3223SOSIALISASI TENTANG PENEGAKAN HUKUM DI BIDANG PERPAJAKAN DI DESA SEMBALUN BUMBUNG KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-12-11T09:08:25+08:00Minollah Minollah[email protected]Galang Asmara[email protected]Kaharuddin Kaharuddin[email protected]<p>Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang jenis-jenis pajak, tujuan dan fungsi pemungutan pajak, dan agar masyarakat mengerti dan memahami makna dari suatu Penegakan hukum. Manfaat dari kegiatan ini yaitu secara teoritis para penyelenggara pemerintahan desa dan masyarakat dapat mengetahui tentang hukum pajak, dan secara praktis diharapkan akan timbul kesadaran dari masyarakat (wajib pajak) untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Dan menambah wawasan penyuluh terhadap penerapan suatu aturan di dalam masyarakat. Dalam menegakan hukum di bidang perpajakan, <strong><em>pemerintah</em></strong> melakukan pembenahan pada poin peraturan yang membahas tentang penegakan hukum perpajakan yang tertuang dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). “Fungsi dari penegakan hukum di bidang perpajakan ini selain untuk meningkatkan angka kepatuhan Wajib Pajak, sekaligus juga untuk pengamanan penerimaan pajak dan pemulihan kerugian pada pendapatan negara” Melihat dari sudut pandang yang lain <strong><em>Paras Pendeta Iditara</em></strong> menyatakan: Sebagian besar undang-undang yang disahkan oleh pemerintah untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada pejabat pajak untuk korupsi dan pemerasan untuk memperkaya dirinya dan rekan-rekannya. Karena itulah penegakan hukum harus ditegakkan berdasarkan hukum yang sesuai dengan tujuan negara dalam memenuhi kesejahteraan rakyat melalui pajak. Sebelum kegiatan penyuluhan hukum ini dilaksanakan, dilakukan rapat tim penyuluh tentang persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pengaturan pajak dan penegakan hukum. Kemudian mempersiapkan materi penyuluhan untuk disampaikan pada saat pelaksanaan penyuluhunan hukum. Agar kegiatan penyuluhan hukum ini terselenggara dengan baik serta tepat sasaran maka dilakukan dua pendekatan, yaitu pendekatan kultural dan pendekatan struktural. Pendekatan kultural, di mana para pemimpin informal dikalangan masyarakat setempat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat diajak bekerjasama/diundang dalam mensukseskan kegiatan ini. Pendekatan struktural, yaitu dengan melakukan pendekatan, komunikasi, dan kerjasama dengan pemimpin formal mulai dari kepala desa dan perangkat desa, ketua BPD dan anggota BPD serta masyarakat setempat tingkat desa</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3224PELATIHAN ROBOT LINE FOLLOWER DI SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH BANYUMULEK LOMBOK BARAT2024-12-11T09:16:31+08:00Syafaruddin Ch[email protected]Budi Darmawan[email protected]Cahyo Mustiko Okta Muvianto[email protected]Suthami Ariessaputra[email protected]Paniran Paniran[email protected]<p>SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH yang terletak di Banyumulek Lombok Barat , merupakan salah satu Sekolah Dasar Umum yang berdasarkan kurikulum nasional yang dibarengi dengan pendekatan islami. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang berdiri tahun 1999 dengan visi “Terwujudnya Generasi Qur’ani yang Berakhlak Mulia, Cerdas dan Terampil” Kurikulum di SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH sebagaimana SD umum yang lainnya menerapkan kurikulum merdeka.. Siswa SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH di era merdeka belajar disamping dituntut untuk menguasai pengetahuan umum dan keagamaan juga diharapkan mengikuti perkembangan teknologi saat ini.Salah satu teknologi yang lagi berkembang dan banyak dipelajari terutama di sekolah-sekolah umum dan Pondok pesantren adalah pengetahuan tentang Robotika. Selama ini pengenalan mengenai robotika di SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH belum ada sehingga wawasan santrinya tentang robotika masih sangat minim. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka perlu diperkenalkan pelatihan pengenalan robot untuk siswa-siswa SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH. Pelatihan ini sudah dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Agustus 2024 bertempat di SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH, Banyumulek Lombok Barat. Peserta pelatihan yang merupakan siswa-siswi berjumlah 21 orang siswa dan 3 orang guru. Para siswa dibagi dalam lima kelompok. Kegiatan pelatihan ini dimulai dengan penjelasan umum tentang robot kemudian dilanjutkan bimbingan dalam merangkai modul robot follwer line. Tahap terakhir adalah uji coba robot yang dirangkai dalam bentuk lomba menjalankan robot. Dengan adanya kegiatan ini, maka siswa-siswa di SDIT SAAD BIN ABI WAQQASH telah memiliki pemahaman dasar tentang robot dan cara merakit modul robot follower line. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pengejawantahan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3227CAPACITY BUILDING DAN NETWORKING BERBASIS EKONOMI BIRU (BLUE ECONOMY) PADA MASYARAKAT PESISI TELUK SALEH LABUHAN SANGORO-MARONGE, KABUPATEN SUMBAWA 2024-12-11T09:21:50+08:00Syaiful Anam[email protected]Hasbi Asydiqi[email protected]Kurnia Zulhandayani[email protected]Ahmad Mubarak Munir[email protected]<p>Dalam konteks ini, pemberdayaan masyarakat pesisir memainkan peran sentral dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Ekonomi Biru. Program ini menilai dampak dari program pemberdayaan yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir di Labuhan Sangoro, Sumbawa. Melalui pendekatan holistik, program ini menggabungkan pelatihan keterampilan, pengembangan usaha berbasis komunitas, dan peningkatan akses terhadap teknologi dan dukungan finansial. Networking yang dibangun selama kegiatan berperan penting dalam memperkuat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, memungkinkan aliran informasi dan sumber daya yang lebih efektif. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya laut dengan cara yang berkelanjutan, serta peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal. Saran untuk tindak lanjut mencakup perluasan program pelatihan, penguatan kemitraan strategis, dan penerapan mekanisme evaluasi untuk menilai dampak dan efektivitas strategi yang diterapkan. Dengan pendekatan ini, diharapkan Ekonomi Biru dapat terus mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat pesisir</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3228PENDAMPINGAN PENYUSUNAN ATURAN LOKAL (AWIQ-AWIQ) PENANGKAPAN RAJUNGAN DI DESA PEMONGKONG KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-12-11T09:27:01+08:00Syarif Husni[email protected]Suparmin Suparmin[email protected]M. Yusuf[email protected]Muhammad Nursan[email protected]Aeko Fria FM[email protected]<p>Untuk menjaga kelestarian rajungan dari aktivitas penangkapan yang begitu tinggi intensitasnya, maka perlu disusun aturan lokal <em>(awiq-awiq)</em> untuk mengatur kegiatan penangkapan baik penggunaan alat tangkap, lokasi tamgkap, ukuran rajungan yang boleh ditangkap dan sanksi bagi nelayan yang melanggar. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah mendampingi dalam penyusunan aturan lokal <em>(awiq-awiq)</em> penangkapan rajungan di Desa Pemongkong. Metode kegiatan penyusunan Awiq-Awiq melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dikobinasikan dengan metode sosialisasi. Penyusunan aturan lokal <em>(awiq-awiq)</em> melalui beberapa tahap kegiatan yaitu identifikasi dan perumusan masalah, sosialisasi, Focus Group Discussion (FGD), dan penyusunan draf aturan lokal <em>(awiq-awiq). </em>Dalam awiq-awiq mengatur pasal tentang kegiatan yang dilarang, sanksi hukum dan lembaga pengelola Badan Pengelolaan Perikanan Laut Desa (BP2LD)</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3230PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN AMELIORAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS JAGUNG KETAN DI MUNCUK KARYA, AMPENAN2024-12-11T09:30:52+08:00Wahyu Astiko[email protected]M Taufik Fauzi[email protected]Sudirman Sudirman[email protected]I Muthahanas [email protected]<p>Tanah berpasir di Muncuk Karya, Ampenan, memiliki retensi air dan kandungan nutrisi yang rendah, yang menyulitkan petani jagung ketan dalam memenuhi kebutuhan air dan nutrisi tanaman mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa “Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Organik sebagai Bahan Amelioran untuk Meningkatkan Produktivitas Jagung Ketan.” Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, dan praktik langsung. Penyuluhan berlangsung dengan lancar, dengan partisipasi aktif dan antusiasme tinggi dari peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta mengenai pembuatan dan penggunaan amelioran dari limbah organik. Penggunaan amelioran campuran 50% pupuk kandang sapi dan 50% pupuk hayati mikoriza terbukti efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, serta perkembangan mikoriza di dalam tanah. Oleh karena itu, aplikasi amelioran campuran 50% pupuk kandang sapi dan 50% pupuk hayati mikoriza direkomendasikan untuk meningkatkan pertumbuhan, produksi tanaman, perkembangan mikoriza, dan kesuburan tanah</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3231PRODUKSI MEDIA PROMOSI OBJEK WISATA PASERANG PARIRI PARADISE KABUPATEN SUMBAWA BARAT2024-12-11T10:45:57+08:00Asrin Dimas Tri Fathullah[email protected]Yulanda Trisula Sidarta Yohanes[email protected]YY Wima Riyayanatasya[email protected]Lalu Frizaldi Aditya Pratama[email protected]<p>Pulau Paserang Pariri Paradise merupakan salah satu objek wisata yang terdapat kawasan wisata Gili Balu, Poto Tano, Sumbawa Barat sebagaimana pulau Kenawa, yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bualawah. Namun, berdasarkan survey masih banyak masyarakat luar yang hanya mengetahui pulau Kenawa saja dibandingkan dengan pulau Paserang, bahkan hampir tidak ada yang pernah berkunjung. Ini disebabkan oleh pulau Paserang yang belum terpublikasi secara masif kepada masyarakat. Atas dasar tersebut, perlu diproduksi sebuah media promosi yang dapat dipublikasi ke berbagai platform khususnya digital, sebagai solusi untuk mempromosikan pulau Paserang kepada khalayak, agar mendatangkan lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau Paserang. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah produksi media audio visual dengan melibatkan Pokdarwis Bualawah didalam produksi untuk menggambarkan keindahan alam pulau Paserang, serta pelayanan yang diberikan oleh Pokdarwis kepada wisatawan yang berkunjung. Proses produksi berlangsung dalam tahap perencanaan ialah mengumpulkan informasi, observasi pulau Paserang serta penyusunan <em>script</em> dan <em>storyboard.</em> Tahap pelaksanaan ialah pengambilan <em>footage</em> pulau Paserang. Tahap penyelesaian ialah proses editing video hingga utuh, sosialisasi hasil akhir video, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasilnya, Pokdarwis Bualawah kini memiliki media audio visual yang dapat dimanfaatkan dan dipublikasikan pada berbagai platform digital untuk memperkenalkan pulau Paserang dan menambah wisatawan yang tertarik untuk berkunjung</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3232PELATIHAN MANAJEMEN USAHA MIKRO DAN KECIL DI DESA WISATA LEMBAR SELATAN LOMBOK BARAT2024-12-11T10:50:05+08:00Muttaqillah Muttaqillah[email protected]Lalu Adi Permadi[email protected]Burhanudin Burhanudin[email protected]<p>Lembar Selatan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Lembar Selatan memiliki beberapa wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu objek wisata alam di Lembar Selatan adalah Pantai Cemara. Setelah masa wabah Covid merajalela, sejumlah persoalan di Lembar Selatan mulai muncul. Permasalahan tersebut adalah kemunduran usaha mikro dan kecil Desa Lembar Selatan, dan rendahnya kemampuan manajemen para pengelola UMK. Untuk itu tim pengabdian masyarakat FEB UNRAM mencoba memberikan solusi sebagai berikut : 1. Memberikan ceramah tentang manajemen, pariwisata dan kaitannya dengan permasalahan ekonomi; 2. Melakukan pendampingan secara kontinyu selama kegiatan pengabdian pada masyarakat. Pelatihan di lokasi pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan Para Pengusaha UKM di Dusun Puyahan Desa Lembar Selatan tentang pengelolaan organisasi, pelayanan prima, pariwisata dan lingkungan dengan metode ceramah dan demonstrasi</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3233PARTISIPASI MASYARAKAT DESA WISATA SEMBALUN LAWANG TERHADAP PENGAWASAN ORANG ASING (FENOMENA DIGITAL NOMAD, PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN DAN KEIMIGRASIAN)2024-12-11T10:54:51+08:00RR. Cahyowati[email protected]Lalu Husni[email protected]Any Suryani Hamzah[email protected]Syamsul Imam[email protected]<p>Desa Sembalun Lawang merupakan salah satu desa wisata di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, berdasarkan SK.Gubernur NTB tentang Penetapan 99 Desa Wisata di Provinsi NTB. Tujuan pengabdian adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat Desa Wisata Sembalun Lawang terhadap Pengawasan Orang Asing. Metode kegiatan, dilakukan dengan metode partisipatif , selanjutnya dilakukan focus group discussion (FGD). Untuk menggali informasi kegiatan wisatawan asing di wilayah Desa Wisata Sembalun Lawang. Simpulan, partisipasi masyarakat Desa Sembalun Lawang Terhadap Pengawasan Orang Asing dilakukan bersama dengan Tim Pengawasan Orang Asing yang ada di Kecamatan Sembalun, anggota terdiri dari unsur: Kantor Imigrasi; Kepolisian Sektor; Komando Rayon Militer. Pemerintah Kecamatan; dan Pemerintah Desa. Selama ini belum pernah Tim Pengawasan Orang Asing di Kecamatan Sembalun mengadakan pengawasan di wilayah Desa Sembalun Lawang, masyarakat baru tahu jika ada Tim Pengawasan Orang Asing di tingkat Kecamatan Sembalun, fenomena digital nomad baru diketahui masyarakat pada saat penyuluhan hukum, umumnya wisatawan asing menginap di luar Desa Sembalun Lawang, sehingga mereka kurang memperhatikan aktivitas wisatawan tersebut</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3239PENERAPAN E-COMMERCE DAN CHATBOT WHATSAPP SEBAGAI RESPON ATAS KEBUTUHAN KONSUMEN SECARA ONLINE PADA KWT NINE SERU DI DESA LANTAN2024-12-11T12:22:53+08:00Sri Mulyawati[email protected]Halil Halil [email protected]Efendy Efendy [email protected].X Edy Fernandez[email protected]Sharfina Nabilah[email protected]Jumani Jumani [email protected]Ni Luh Mira Puspayani[email protected]<p>Kabupaten Lombok Tengah adalah Kabupaten dengan jumlah Industri Mikro Kecil (IMK) tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi NTB tahun 2020. Salah satu usaha mikro yang berada di Kabupaten Lombok Tengah dan dapat bertahan hingga saat ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Nine Seru. KWT Nine Seru merupakan kelompok masyarakat produktif yang bergerak dalam usaha pengolahan pangan industri rumah tangga. Masalah yang dihadapi KWT Nine Seru yakni keterbatasan akan pemahamannya terhadap teknologi digital. Penggunaan teknologi digital dapat sangat bermanfaat bagi KWT Nine Seru untuk merespon kebutuhan pelanggan secara <em>online.</em> Beberapa contoh perkembangan teknologi digital yang banyak diterapkan oleh masyarakat adalah <em>e-commerce </em>dan fitur <em>chatbot WhatsApp </em>(Wabot). Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan pendampingan penerapan e<em>-commerce </em>dan c<em>hatbot WhatsApp </em>sebagai respon atas kebutuhan konsumen secara <em>online. </em>Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah sosialisasi dan pendampingan. Tahapan kegiatan dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap monitoring dan evaluasi, serta tahap pelaporan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang <em>e-commerce </em>dan Wabot serta prosedur pembuatannya. KWT Nine Seru telah memiliki akun <em>e-commerce </em>yang dapat digunakan untuk menjual dan mempromosikan produknya, serta Wabot yang telah aktif dan dapat merespon langsung pesan konsumen melalui aplikasi <em>WhatsApp</em>.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3234EVALUASI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEALATIHAN KOMUNIKASI BISNIS DI SMK NEGERI 2 SEKOTONG2024-12-11T10:58:23+08:00Dian Lestari Miharja[email protected]Ida Ayu Sutarini[email protected]Lalu Wiresapta Karyadi[email protected]<p>Evaluasi ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi mitra terhadap proses pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) oleh dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram melalui Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau mengubah data pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan hasil evaluasi proses pelaksanaan kegiatan PkM oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram melalui Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa siswi SMK Negeri 2 Sekotong yang menjadi peserta kegiatan PkM dengan topik Pelatihan Komunikasi Bisnis. Hasil analisis data dapat mengidentifikasi hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan PkM oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram melalui Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka diperoleh rata-rata pencapaian pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan persentase 83% termasuk dalam kategori Sangat Sesuai. Selanjutnya, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk menerapkan metode dan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelaksanakan kegiatan PkM oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi khususnya dan Universitas Mataram umumnya melalui Context, Input, Process, dan Product (CIPP)</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3241PELATIHAN PENGGUNAAN PUSAT SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS IT BAGI GURU SD DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA2024-12-11T12:29:22+08:00Dwi Novitasari[email protected]Harry Soeprianto[email protected]Nani Kurniati[email protected]Junaidi Junaidi[email protected]Ratna Yulis Tyaningsih[email protected]Arianti Agustina[email protected]<p>Pusat Sumber Belajar (PSB) khususnya untuk pembelajaran matematika sangat penting bagi guru dan guru dapat memperoleh dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran matematika, merangsang minat peserta didik, dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan matematika di tingkat sekolah dasar. Namun, permasalahan yang ditemukan di sekolah dasar menunjukkan bahwa fasilitas sumber belajar yang dapat digunakan dan diakses guru masih terbatas serta penggunaan inovasi pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika yang digunakan guru juga masihlah terbatas. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih guru dalam menggunakan PSB matematika berbasis IT sehingga dapat digunakan guru dalam mengoptimalkan pembelajaran matematika. Target khusus yang ingin dihasilkan adalah optimalnya keterampilan guru dalam memafaatkan PSB Matematika yang telah disedian untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran matematika di kelas mereka. Metode yang digunakan meliputi diskusi, demonstrasi dan simulasi penggunaan PSB. Kegiatan ini dilaksanakan di SD gugus 10 Puyung dengan jumlah peserta sebanyak 18 guru SD. Evaluasi dilakukan melalui post-test dan angket. Evaluasi dan angket menunjukkan bahwa peserta (1) antusias, aktif, dan bersemangat mengikuti kegiatan, (2) mampu menggunakan dan mengoperasikan PSB matematika yang telah disediakan, (3) memberikan respon positif terhadap kebermanfaatan PSB dalam pembelajaran matematika dan sebagai media pembelajaran, dan (4) mampu menjawab soal post-test yang diberikan dengan benar. Pelatihan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pembelajaran matematika di kelas sekolah dasar dan memperluas keterampilan guru dalam pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran matematika</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3243PENINGKATKAN KUALITAS PRODUK KAKAO DESA BEBIDAS DENGAN PROSES FERMENTASI2024-12-11T12:37:50+08:00I Wayan Sweca Yasa[email protected]Eko Basuki[email protected]Satrijo Saloko[email protected]Lingga Dwikasari[email protected]Rizka Zuriati[email protected]Ramadhayani Ramadhayani[email protected]Triandi Putra[email protected]Nasruddini Nasruddini[email protected]<p>Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang memiliki sangat banyak manfaat seperti sebagai bahan dasar pada minuman dan makanan penyegar. Fungsi lainnya yaitu ada pada lemak yang dikandung kakao, yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Untuk menghasilkan mutu kakao yang baik, maka diperlukan Teknik pengolahan yang berbeda seperti proses fermentasi dan pengeringan. Pada umumnya, fermentasi yang dilakukan di perkebunan rakyat khususnya di Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok timur menghasilkan kualitas biji kakao yang rendah. Proses fermentasi tidak dilakukan dengan baik karena kurangnya pengetahuan dan fasilitas yang dimiliki oleh petani kakao rakyat atau hanya dianggap memperlambat waktu proses biji kakao. Metode yang digunakan dalam proses fermentasi kakao adalah metode konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dapat di lihat buah kakao sebelum di lakukan fermentasi berwarna unggu ke coklatan, tidak ada rongga serta rasa pahit dan sepat, sedangkan setelah di lakukan fermentasi buah kakao berwarna coklat agak pekat, berongga dan berasa sepat dan pahit berkurang dan aroma yang meningkat,serta bercita rasa tinggi. Fermentasi biji kakao sebelum diolah menjadi produk kakao berpengaruh nyata terhadap warna,kualitas dan rasa dari buah kakao dan nilai jual yang lebih tinggi dari pada buah kakao dengan pengeringan secara langsung</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3245SOSIALISASI MIGRASI AMAN BAGI KELUARGA DAN CALON PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI DESA TANAK BEAK NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT2024-12-11T12:43:46+08:00Y. A. Wahyudin[email protected]Pamungkas Ayudaning Dewanto[email protected]Mahmuluddin Mahmuluddin[email protected]Lale Puspita Kembang[email protected]<p>Artikel ini menyajikan hasil dari program sosialisasi migrasi aman yang dilaksanakan untuk keluarga dan calon pekerja migran di Desa Tanak Beak, Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Migrasi internasional sering kali dianggap sebagai jalan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi tanpa informasi yang memadai, proses ini dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti penipuan dan eksploitasi. Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai migrasi yang aman dan legal. Program sosialisasi melibatkan berbagai elemen penting, termasuk penyuluhan tentang hak dan kewajiban pekerja migran, prosedur pengajuan visa, dan dokumen yang diperlukan, serta perlindungan hukum dan sosial yang tersedia. Selain itu, sesi ini juga mencakup diskusi mengenai dampak sosial dan psikologis migrasi terhadap keluarga yang ditinggalkan, serta manajemen keuangan yang efektif untuk mengoptimalkan manfaat migrasi. Metodologi yang digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, dan simulasi skenario yang relevan, yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan peserta. Hasil dari sosialisasi menunjukkan peningkatan pengetahuan di kalangan calon pekerja migran dan keluarga mereka mengenai prosedur migrasi yang aman dan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi risiko. Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan dan informasi yang tepat untuk mendukung migrasi yang aman dan mengurangi dampak negatif bagi pekerja migran dan keluarga mereka</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3246SOSIALISASI PENGELOLAAN POJOK BACA “CERIA” DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGEMBANGAN LITERASI DAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT2024-12-11T13:40:32+08:00Maya Atri Komalasari[email protected]Rosiady Husaenie Sayuti[email protected]Azhari Evendi[email protected]<p>Pojok Baca “Ceria” menjadi rintisan pojok baca sekaligus yang pertama dibangun di Desa Sekotong Barat. Masyarakat setempat belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pengelolaan pojok baca atau taman baca, bahkan belum terdapat struktur kepengurusan atau pengelola yang jelas. Hal tersebut menyebabkan keterbatasan pada pengelolaannya yang masih belum maksimal. Sosialisasi terkait pengelolaan Pojok Baca “Ceria” dalam upaya mendukung pengembangan literasi dan partisipasi aktif masyarakat di Desa Sekotong Barat menjadi solusi. Metode kegiatan ialah sosialisasi. Kegiatan dilakukan dengan diawali sosialiasi terkait peningkatkan partisipasi aktif masyarakat baik sebagai pengunjung maupun pengelola/pengurus. Proses kegiatan diawali dari observasi lokasi sekaligus melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa, lalu kegiatan sosialisasi pengelolaan Pojok Baca “Ceria” dalam upaya mendukung pengembangan literasi dan partisipasi aktif masyarakat. Peserta kegiatan ialah para pemuda Dusun Batuleong Desa Sekotong Barat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian berjalan lancar dan penerimaan pemuda terhadap sosialisasi sangatlah terbuka dan mendukung. Pemuda memiliki program yang belum terlaksana, dimana pojok baca merupakan salah satu bagian program tersebut. Terjalin kesepakatan antara pemuda bersama tim pengabdian untuk berproses dalam pembentukan pegurus atau pengelola pojok baca</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3247PENGENALAN KONSEP PEMBUKTIAN MATEMATIKA BERBASIS SKETSA GEOMETRI DI SMA NEGERI 1 PUJUT LOMBOK TENGAH2024-12-11T13:49:36+08:00Bulqis Nebulla Syechah[email protected]Nuzla Af’idatur Robbaniyyah[email protected]Lailia Awwalushaumi[email protected]Muhammad Rijal Alfian[email protected]Syamsul Bahri[email protected]Salwa Salwa[email protected]Hikmal Maulana[email protected]Azka Fariz[email protected]<p>Siswa kurang menaruh perhatian pada pelajaran matematika dikarenakan sulitnya mata pelajaran matematika dan kekurangtertarikan siswa terhadap mata pelajaran ini. Matematika dapat diubah menjadi pelajaran menarik salah satunya adalah dengan memperkenalkan metode visual atau gambar. Kegiatan kali ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu materi penting pada matematika, yaitu pembuktian matematika dengan metode visual. Kegiatan ini dilakukan di sekolah dengan peserta siswa dan beberapa guru. Konsep kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab soal yang dibahas. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Penggunaan sketsa geometri terbukti efektif dalam membantu siswa memahami konsep pembuktian matematika. Dengan visualisasi yang lebih konkret, siswa dapat lebih mudah menangkap esensi dari setiap langkah pembuktian. Sketsa geometri memungkinkan siswa untuk menghubungkan konsep abstrak dengan representasi visual, sehingga mengurangi tingkat kesulitan yang biasanya dihadapi dalam memahami pembuktian. Penggunaan sketsa geometri sebagai alat bantu visual berhasil mempermudah siswa dalam memahami konsep pembuktian yang sebelumnya dianggap abstrak dan sulit. Selain itu, metode ini juga terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan analitis siswa, memungkinkan mereka untuk berpikir lebih kritis dan sistematis dalam menyelesaikan masalah matematika</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3248PEMBERDAYAAN KWT PENYANGGA KAWASAN HUTAN GEOPARK RINJANI DALAM PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SEBAGAI EKONOMI SIRKULAR2024-12-11T14:21:01+08:00Pande Komang Suparyana[email protected]Addinul Yakin[email protected]Halimatus Sadiyah[email protected]Lalu Sukardi[email protected]Rifani Nur Sindy Setiawan[email protected]Amiruddin Amiruddin[email protected]Mariun Mariun[email protected]Riqi Rizaldi Ferdiantara[email protected]<p>Kelompok Wanita Tani Al-Ummahat Desa Lendang Nangka mulai dibentuk pada Tahun 2019. Kelompok Wanita Tani Al-Ummahat sebagai wadah berkumpulnya petani Wanita yang memanfaatkan komoditas Desa Lendang Nangka sebagai penghasil kelapa dalam kegiatan produksi pengolahan minyak kelapa dan budidaya serta pembibitan tanaman. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Jalan Jurusan Otak Aik Tojang RT 02 Dusun Jejelok Punik Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik Kab. Lombok Timur. Mitra dalam kegiatan ini sebanyak 20 anggota KWT Al-Ummahat. Pelaksanaan kegiatan dimulai bulan Juli sampai Agustus 2024. Pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa pendekatan yang dikembangkan diantaranya adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Pendekatan Participatory Technology Development (PTD). Kegiatan penyuluhan diversifikasi produk limbah kelapa di KWT Al-Ummahat berhasil meningkatkan pemahaman anggota kelompok tani 100% (cukup dan sangat paham) terhadap potensi pengolahan limbah kelapa yang sebelumnya belum tergali. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberdayakan KWT secara ekonomi tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang lebih baik.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3249PENDAMPINGAN PENDAFTARAN MEREK KOLEKTIF BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN APARAT DESA 2024-12-11T14:25:52+08:00Abdul Atsar [email protected]Zunnuraeni Zunnuraeni[email protected]Haeratun Haeratun[email protected]<p>Kurangnya pemahaman Aparatur Desa dan UMKM tentang pentingnya mendaftarkan Merek Kolektif. Tujuan kegiatan pengabdian ini, memberikan pendampingan kepada Aparatur Desa dan UMKM tentang tata cara dan persyaratan yang harus dilengkapi pada saat melakukan pendaftaran merek kolektif dan pentingnya perlindungan terhadap merek kolektif bagi perajin kain Tenun dan UMKM. Berdasarkan beberapa step metode dalam kegiatan pendampingan adalah mulai dari persiapan acara, wawancara dengan warga serta observasi ke Lokasi, kemudian pemberian materi penyuluhan melalui slide Power-point, dan pendampingan melalui sarana online maupun off line. Sasaran pada pengabdian ini adalah Aparat Desa dan para UMKM di Desa Sukarara Kecmatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah pada awalnya kemudian beralih ke Desa Montong Sapah Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah dikarenakan Desa Sukarra sedang merenovasi Kantor Desanya. Instrumen dalam memberikan materi adalah power point dan tanya jawab secara langsung. Hasil pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman Aparat Desa dan UMKM Desa Montong Sapah Kec. Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. Antusiasme menunjukkan peningkatan pemahaman aparat desa dan UMKM dalam kegiatan pendampingan berhasil menambah pemahaman bagi aparat Desa dan UMKM di Desa Montong Sapah Kec. Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3250PENYULUHAN HUKUM TENTANG INDIKASI KORUPSI DALAM PENGELOLAAN DANA BANTUAN DESA DI DESA GELOGOR KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT2024-12-11T14:39:37+08:00Amiruddin Amiruddin[email protected]Rodliyah Rodliyah[email protected]Rina Khairani Pancaningrum[email protected]<p>Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penyuluhan ini adalah: Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat, dan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana bantuan desa, serta untuk memberikan masukan atau cara dalam pengelolaan dana bantuan desa agar tidak menjadi penyalahgunaan wewenang yang dapat mengakibatkan potensi tindak pidana korupsi. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab. Metode ceramah merupakan salah satu metode penyampaian materi kepada para peserta. Setelah ceramah disampaikan, kemudian dibuka sesi tanya jawab dimana peserta menanyakan kembali kepada anggota tim penyuluh tentang hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti. Evaluasi dilakukan setelah mengadakan penyuluhan dengan mengedarkan daftar pertanyaan (kuisioner) untuk mengetahui daya serap dan respon para peserta terhadap materi yang telah disampaikan.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3251FUNGSI AKTA PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DALAM PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH 2024-12-11T14:42:32+08:00Arba Arba[email protected]Widodo Dwi Putro[email protected]Diangsa Wagian[email protected]<p>Hubungan antara manusia dengan tanah tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Tanah mempunyai peranan yang penting sekali bagi manusia dalam kehidupannya baik dari aspek ekonomis, sosial, maupun religius. Dari aspek ekonomis, tanah di samping tempat orang atau badan hukum membangun rumah dan fasilitas lainnya, juga dijadikan sebagai obyek bisnis (jual beli) tanah yang sangat memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik tanah. Sedangkan dari aspek magis religious, bahwa hubungan antara manusia dengan tanah tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya, sebab dari tanah manusia diciptakan, di atas tanah manusia tumbuh dan berkembang, dan setelah manusia meninggal dunia akan dikembalikan ke tanah. Oleh karena itu terdapat beberapa kepentingan yang berbeda yang berobyek tanah, sehingga seringkali terjadi sengketa/konflik antara anggota masyarakat berkaitan dengan peralihan hak atas tanah, baik melalui perbuatan hukum maupun melalui peristiwa hukum. Fungsi Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Peralihan Hak Atas Tanah sesungguhnya adalah untuk mengurangi bahkan meniadakan terjadinya sengketa hak karena peralihan hak atas tanah, namun karena masyarakat sering mengabaikan kewajiban membuat akta dalam peralihan hak atas tanah maka sering kali menimbulkan sengketa. Dengan demikian, permasalahan yang bahas dalam tulisan ini adalah: 1. Masih kurangnya pemahaman hukum masyarakat tentang peraturan pertanahan pada umumnya, khususnya tentang pembuatan akta PPAT dalam perolehan dan peralihan hak atas tanah bagi para ahli waris maupun masyarakat pemegang hak atas tanah; 2. Masih sering terjadi sengketa hak atas tanah di kalangan akhli waris dan anggota masyarakat pada umumnya yang proses penyelesaiannya melibatkan lembaga pengadilan; dan 3. Masih kurangnya kesadaran anggota masyarakat tentang hak-hak dan kewajibannya yang berkaitan dengan perolehan dan peralihan hak atas tanah. Hasil kajian berdasarkan kenyataan di masyarakat desa menunjukan bahwa 1. tingkat pemahaman hukum masyarakat tentang peraturan pertanahan pada umumnya, khususnya tentang pembuatan akta PPAT dalam perolehan dan peralihan hak atas tanah bagi para ahli waris maupun masyarakat pemegang hak atas tanah masih rendah; 2. Masih sering terjadi sengketa hak atas tanah di kalangan akhli waris dan anggota masyarakat pada umumnya yang proses penyelesaiannya dilakukan secara non litigasi (musyawarah dan mediasi) dan secara litigasi dengan melibatkan lembaga pengadilan; 3. Tingkat kesadaran masyarakat untuk membuat akta PPAT dalam peralihan hak-hak atas tanah masih rendah, hal ini tercermin dari pernyataan masyarakat ketika melakukan perbuatan hukum berkaitan dengan peralihan dan perlehan hak atas tanah masih banyak yang melakukan dengan akta dibawah tangan</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3269UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DI DAERAH RURAL PULAU LOMBOK MELALUI PENGABDIAN MASYARAKAT TERINTEGRASI2024-12-12T09:57:20+08:00Dewi Suryani[email protected]Azizatul Adni[email protected]Sucilawaty Ridwan[email protected]Arina Windri Rivarti[email protected]Nurmi Hasbi[email protected]<p> Latar Belakang: Daerah Sekotong memiliki beberapa wilayah yang relatif terpencil dan relatif jauh dari tempat layanan kesehatan. Beberapa kendala sebagian dusun yang dihadapi adalah terkendala infrastruktur dasar, yaitu air bersih dan akses jalan. Tujuan: Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melaksanakan kegiatan pengabdian kolaboratif lintas bidang (kedokteran, farmasi dan psikologi) yang dapat mendukung program kesehatan yang dibutuhkan masyarakat setempat. Metode: Jenis kegiatan adalah berupa <em>screening </em>kesehatan penyakit non infeksi serta pengembangan prototipe media kesehatan <em>self image</em> untuk remaja dan penggunaan antibiotik yang rasional. Kegiatan ini mengajak mitra setempat yaitu Puskesmas Eyat Mayang dan melibatkan Ormawa mahasiswa FKIK Unram yaitu TBM Bumi Gora. Hasil: Dari kegiatan ini telah berhasil dilakukan screening penyakit tidak menular pada 58 masyarakat yang menjad target dari program ini yaitu dewasa dan manula. Penyakit tidak menular terbanyak adalah hipertensi, gout arthiritis, parkinson, DM tipe II, pterygium dan penyakit kulit (scabies). Kemudian telah berhasil dikembangkan prototipe media kesehatan terkait kesehatan mental dengan sasaran remaja, serta media penyuluhan untuk penggunaan antibiotik yang rasional dan cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obta antibiotik untuk sasraan ibu rumah tangga. Kesimpulan: Telah dilakukan upaya pelayanan kesehatan dan deteksi dini penyakit tidak menular serta pengembangan media kesehatan mental health dan penggunaan antibiotik secara rasional</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3200PENYULUHAN HUKUM TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK DI DESA SAJANG KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-12-10T14:36:50+08:00Galang Asmara[email protected]Rusnan Rusnan[email protected]Johannes Johny Koynja[email protected]Sarkawi Sarkawi[email protected]<p>Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah untuk melaksanakan Tri Dharma ke-tiga Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat. Mendiseminasi pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara pemerintahan desa dan masyarakat Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur mekanisme penyelesian sengketa pajak. Menyamakan pemahaman tentang sengketa pajak dan mekanisme penyelesaiannya di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan “Penyuluhan Hukum” tentang Penyelesaian Sengketa Pajak sebagai upaya sosialisasi yang berkaitan dengan upaya-upaya hukum yang dapat dilakukan oleh masyarakat Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur jika terdapat ketidaksesuaian dan perbedaan interpretasi nominal dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), agar masyarakat Desa Sajang, Kecamatan Sembalun sebagai Wajib Pajak bisa menggunakan haknya yang diberikan oleh Undang-undang dan tidak merasa dirugikan. Permasalahan prioritas dari hasil analisis situasi yang kemudian ditetapkan sebagai fokus permasalahan yang berhasil diidentifikasi saat ini yang terjadi di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur sebagai Desa Mitra adalah kurang pahamnya masyarakat Desa Sajang, Kecamatan Sembalun dalam mengurus perubahan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) kaitannya apabila terdapat perbedaan interpretasi terkait selisih data yang terjadi antara cara penghitungan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sajang dengan penghitungan yang dilakukan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lombok Timur setelah memeriksa/menguji kebenaran materil dari bukti bukti <em>outentikasi </em>yang berkaitan dengan luas lahan yang pada akhirnya bermuara pada terjadinya sengketa pajak, mengingat 1600 Kepala Keluarga di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun hidup dari pertanian holtikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti bawang putih, bawang merah, cabai, tomat, kubis dan lain-lain, perkebunan, dan peternakan yang sangat membutuhkan lahan luas.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3281PENGUATAN PERAN PEMUDA DALAM MENDORONG SUSTAINABLE TOURISM DI KECAMATAN BATU LAYAR BERBASIS TOOLKIT TOURISM AND POVERTY REDUCTION2024-12-16T11:21:14+08:00Mega Nisfa Makhroja[email protected]Zulkarnain Zulkarnain[email protected]Sirwan Yazid Bustami[email protected]Heavy Nala Estiarini[email protected]Innaya Amalia Santoso[email protected]<p>Gempa bumi dan pandemi COVID-19 telah membawa dampak serius terhadap masyarakat di kawasan wisata, salah satunya Kecamatan Batu Layar yang sebelumnya merupakan destinasi pariwisata utama di Lombok. Pengurangan jumlah wisatawan dan rusaknya beberapa infrastruktur pariwisata akibat bencana alam memperburuk kondisi kehidupan masyarakat kawasan pesisir yang mengandalkan pariwisata sebagai bagian utama penghidupan masyarakatnya. Kedua bencana tersebut meninggalkan kerusakan lingkungan di kedua wilayah tersebut. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan pariwisata berkelanjutan kepada pemuda di Kecamatan Batu Layar. Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan gempa bumi dan pandemi COVID-19 yang terus berlanjut, dengan fokus pada upaya pemulihan dan pembangunan berkelanjutan. Pendampingan ini mencakup strategi pengelolaan lingkungan, promosi pariwisata berkelanjutan, dan pelibatan pemuda dalam inisiatif lokal. Melalui partisipasi aktif pemuda, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Menggunakan desain toolkit for tourism and poverty reduction, proses pengabdian ini fokus pada aspek pemberiakn akses Pendidikan dan pelatihan, peningkatan kapasitas Masyarakat di wilayah marginal, akses terhadap pasar, serta penguatan UMKM. Program pendampingan ini juga bertujuan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat, dengan memperkenalkan model pariwisata yang berfokus pada keberlanjutan dan responsif terhadap perubahan. Dengan demikian, diharapkan pemuda di Kecamatan Batu Layar dapat menjadi agen perubahan positif dalam membangun kembali dan meningkatkan ketahanan komunitas mereka di tengah tantangan gempa bumi dan pandemi COVID-19</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3282PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA SEMBALUN KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR2024-12-16T13:47:09+08:00Ida Surya[email protected]Abdul Khair[email protected]M. Saleh[email protected]Rahman Maulana[email protected]<p>Badan Usaha Milik Desa merupakan salah satu usahayang dilakukan di desa dan dijalankan di desa untuk meningkatkan kemandirian desa. Pembentukan ini berdasarkan potensi desa dan permasalahan yang muncul di Desa tersebut. Kemunculan BUMDes ini tentu juga sangat memerlukan sebuah acuan dalam pengelolaannya . <em>Good Corporate Governance </em>merupakan bentuk tata kelola perusahaan yang baik, dimana didalamnya terdapat prinsip prinsip pengelolaan perusahaan yang baik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat di jadikan sebagai gambaran <em>GCG </em>pada BUMDes. Kemudian diharapkan BUMDes kedepannya dapat menggunakan system atau acuan yang bik dan benar dalam pengelolaannya sesuai dengan peraturan Perundang Undangan. Metode Pelaksanan Pengabdian adalah ceramah pentingnya pengelolaan BUMDes, Diskusi dengan membuka Tanya jawab kepada peserta dengan Tim penyuluh. Konsultasi hukum dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan sejumlah permasalahan hukum berkaitan dengan pengelolaan BUMdes.Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukan BUMDes yang mandiri dan sejahtera perlu menerapkan <em>GCG</em> serta di perlukan perbaikan terutama pada prnsip akuntabilitas dalam jaminan kompentensi dan ukuran kinerja , tesponsibilitas pada pertanggujwaban terhadap lingkungan , factor pendukung yang lain adalah tranparansi informasi public , system audit yang efektif, sestem hukum yang teratur, dukungan sector public dan system tata nilai sosial. Sedangkan factor kendala adalah peningkatan SDM, acuan penerapan dan upaya anti korupsi.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3284PENYULUHAN HUKUM TENTANG KEWENANGAN NOTARIS DALAM MEMBUAT AKTA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN ANSOR KELURAHAN JEMPONG BARU KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM2024-12-16T14:05:16+08:00Eduardus Bayo Sili[email protected]Zunuraini Zunuraini[email protected]Abdul atsar[email protected]<p>Perkembangan teknologi informasi dan jaringan internet memungkinkan diadopsinya <em>digital signature, video coference </em>dan teknologi semacamnya untuk mendukung kegiatan-kegiatan ekonomi atau bisnis. Namun dalam konteks hukum, <em>cyber notary</em> memiliki implikasi yang jauh lebih kompleks karena berkaitan dengan kewenangan notaris dan akibat hukum akta yang dibuat olehnya. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran hukum masyarakat lingkungan Ansor tentang kedudukan <em>cyber notary</em> sebagaimana disebut dalam penjelasan Pasal 15 ayat (3) UUJN. Metode kegiatannya berupa ceramah dan tanya jawab berkaitan imlikasi yuridis <em>cyber notary</em> menurut UUJN. Hasil yang dicapai: melalui tanya jawab dan diskusi dengan masyarakat lingkungan Ansor diketahui bahwa masyarakat lingkungan Ansor belum mengetahui konsep <em>cyber notary</em> tersebut. Setelah dijelaskan oleh penyuluh, akhirnya masyarakat dapat memahami konsep tersebut berbagai perkembangan hukum (baru). Selain itu masyarakat juga diberi pemahaman tentang kewenangan notaris dalam pembuatan akta autentik serta implikasi hukum dari <em>cyber notary</em> dalam pembuatan akta oleh notaris. Kesimpulannya bahwa keberadaan <em>cyber notary</em>, menimbulkan kesan bahwa legitimasi itu sudah ada dalam UUJN, namun sejatinya, <em>cyber notary </em>belum bisa dijadikan dasar legitimiasi bagi para notaris dalam membuat akta yang bersifat <em>cyber notary </em>karena makna <em>cyber notary</em> dalam penjelasan hanya menyebutkan bahwa <em>cyber notary</em> adalah kewenangan menser-tifikasi transaksi yang dilakukan secara elektronik. Artinya makna mensertifikasi transaksi secara elektronik itu tidak diuraikan secara jelas dan rinci. Selain itu, prinsip dasar pembuatan akta, para pihak harus menghadap secara langsung dengan notarisnya</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3285SOSIALISASI PEMANFAATAN SMART PHONE DAN POTENSI PESISIR KEPADA IBU RUMAH TANGGA KAWASAN PESISIR PANTAI KURANJI SEBAGAI PENUNJANG SUMBER PENDAPATAN RUMAH TANGGA2024-12-16T15:17:12+08:00Taufiq Ramdani[email protected]Nuning Juniarsih[email protected]Ratih Rahmawati[email protected]<p>Laut dan pesisirnya merupakan faktor utama dalam kehidupan masyarakat pesisir, terutama dalam hal nafkah rumah tangga mereka. Kuantitas maupun kualitas semua entitas yang ada di laut dan pesisir seperti ikan, mutiara, rumput laut, siput, kerang dan lain sebagainya akan sangat menentukan tingkat keterpenuhan nafkah rumah tangga masyarakat pesisir yang pada akhirnya akan menentukan tingkat kesejahteraan mereka. Betapapun demikian, di tengah tingginya difersifikasi mata pencaharian dan tingginya persaingan dalam memperebutkan sumber daya alam yang tersedia maka segenap individu dalam rumah tangga pesisir dituntut untuk dapat memanfaatkan sekecil apapun potensi yang tersedia, termasuk untuk ibu rumah tangga. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman kepada ibu rumah tangga tentang bagaimana memanfaatkan keberadaan pantai dengan segenap potensinya, baik sebagai pemandangan ataupun sebagai komoditi dagangan serta memanfaatkan smartphone untuk memasarkannya, bukan sebatas untuk bersosial media semata. Adapun metode pendekatan serta tahapan yang digunakan di dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi atau penyuluhan, dimulai dari pemaparan tentang kebijakan pembangunan kawasan pesisir pantai kuranji untuk pariwisata dan perdagangan, serta program-program pemberdayaan masyarakat yang menyasar masyarakat pesisir. Tahapan berikutnya yaitu pemaparan terkait potensi ekonomi dan perdagangan yang menyatu dengan entitas pesisir pantai, seperti kuliner, wisata wahana wisata, penyewaan peralatan wisata pantai seperti perahu, pancing, dan lain sebagainya. Pemaparan berikutnya yaitu tentang teknis pemanfaatan smartphone dan perdagangan online untuk kepentingan promosi, menarik peminat, pemesanan, sekaligus pemasaran. Hasil kegiatan menunjukkan munculnya pemahaman dan antusiasme ibu rumah tangga pesisir tentang potensi pesisir Pantai yang ada di sekitar mereka yang menyediakan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga mereka. Segenap entitas yang tersedia di pesisir dan yang mereka miliki seperti perahu, alat tangkap, kini mulai disadari bahwa ternyata menyimpan potensi sumber pendapatan yang besar apabila dikelola dengan konsep wisata pantai, baik berupa kuliner maupun wahanawisata.</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADUhttps://proceeding.unram.ac.id/index.php/pepadu/article/view/3287DISEMINASI HUKUM PERBANKAN SYARIAH DI DESA MONTONG TEREP KECAMATAN PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH2024-12-17T08:25:22+08:00Muhaimin Muhaimin[email protected]L. M. Hayyanul Haq[email protected]Widodo Dwi Putro[email protected]<p>Eksistensi bank syariah sebagai bagian dari <em>dual banking system</em> perbankan nasional memiliki makna yang penting dalam menunjang kegiatan perekonomian nasional. Perkembangan perbankan syariah terus mengalami peningkatan dan diminati oleh sebagian masyarakat muslim idiologis, terlebih lagi setelah berlakunya UU 10/1998 tentang Perbankan, UU 21/2008 tentang Perbankan Syariah, UU P2SK dan Peraturan Pelaksanaannya, namun dalam prakteknya belum dipahami secara komprehensif oleh masyarakat. Hal ini berimplikasi terhadap eksistensi perbankan syari’ah di masyarakat, khususnya di Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan keberadaan Perbankan dan Perbankan Syariah khususnya dalam kegiatan penghimpunan dana dan pembiayaan. Secara umum keberadaan sistem pembiayaan perbankan syariah belum banyak diketahui dan digunakan oleh masyarakat di Desa Montong Terep Kabupaten Lombok Tengah karena masih terbatasnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, perguruan tinggi maupun pengelola perbankan syariah, sehingga penyuluhan ini menjadi penting untuk dilakukan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yakni metode diseminasi: dalam bentuk ceramah dan diskusi terfokus serta konsultasi/klinik langsung dengan masyarakat di Desa Montong Terep Lombok Tengah. Adapun hasil kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya sistem pembiayaan bank syariah dan keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pembiayaan bagi hasil dibandingkan dengan sistem bunga yang berlaku pada bank konvensional. Kemudian pemerintah Desa Montong Terep dan masyarakat sangat berminat untuk menggunakan sistem pembiayaan bank syariah disamping bank konvensional</p>2024-12-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Prosiding PEPADU