PELATIHAN MANAJEMEN USAHA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PRASEJAHTERA DI DESA BAGIK POLAK KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT
Keywords:
Manajemen Usaha, Pemberdayaan, KUBE, Desa Bagik PolakAbstract
Anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) terdiri dari himpunan keluarga yang tergolong prasejahtera yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri saling berinteraksi antara satu dengan lainnya memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dialaminya dan menjadi wadah pengembagan usaha bersama;
Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada para anggota kelompok yang tergabung dalam KUBE agar membuat catatan keuangan. Diharapkan setelah para anggota kelompok mengikuti pelatihan dan penyuluhan ini, mereka bisa dan terbiasa menghitung dan mencatat penerimaan dan pengeluaran dari usaha yang mereka lakukan. Pada akhirnya timbul kesadaran dari para anggota KUBE dalam hal pengelolaan keuangan, untuk meningkatkan usaha mereka agar lebih berdaya dan berkesinambungan / berkelanjutan.
Bentuk dari kegiatan adalah ceramah yang dilanjutkan dengan diskusi (Tanya jawab ) secara interaktif untuk mempertajam pokok permasalahan yang disampaikan, yang dipandu oleh tim pengabdian. Dari hasil diskusi dapat diketahui bahwa anggota KUBE di Desa Bagik Polak semangat menceritakan bagaimana perkembangan usaha dan dinamika mereka dalam berusaha terutama dalam administrasi keuangan (catatan keuangan). Kegiatan / penyuluhan ini, telah menambah pengetahuan dan wawasan mereka tentang bagaimana cara supaya usaha mereka berjalan dengan lancar dan bagaimana cara supaya usaha mereka kedepannya bertambah maju. KUBE di Desa Bagik Polak terdiri dari beragam kegiatan antara lain; usaha Tahu tempe, pelihara ayam potong, salon, catering, laundry, kue kering, menjahit, membuat dompet emas (untuk taruh emas ) dan lain lain. Saat diskusi mereka mengungkapkan bahwa selama ini mereka tidak pernah mencatat uang yang masuk / keluar, sehingga mereka tidak pernah tahu apakah mereka untung atau rugi, tetapi usaha mereka selama ini tetap berjalan sesuai yang diharapkan. Setelah kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini, mereka berniat untuk mulai mencatat keuangan secara sederhana sesuai arahan tim Pengabdian pada Masyarakat FEB UNRAM dengan mendapat bimbingan dan arahan dari staf desa.
Penyuluhan seperti ini perlu terus dilakukan dan ditingktakan kearah yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga masyarakat umum dan khususnya anggota KUBE terampilnya membuat catatan keuangan dengan baik, sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan dan pada akhirnya usaha akan lebih maju dan berkelanjutan dan kesejahteraan akan tercapai.