DEMPLOT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JAGUNG KETAN PADA APLIKASI BERBAGAI BAHAN AMELIORAN (Studi Kasus Di Kelurahan Pejeruk Karya Kecamatan Ampenan Kota Mataram)

Abstract

Tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan penerapan teknologi kelompok tani yang relatif rendah menyebabkan tingkat produksi jagung ketan masih. Disisi lain sistem pertanian yang dilakukan petani jagung ketan seperti pemakaian pupuk anorganik dan pestisida dalam jumlah berlebihan merusak lingkungan dan menurunkan kualitas tanah. Padahal disekitar petani banyak tersedia limbah kotoran sapi, kompos sisa-sisa hasil pertanian, dan sekam padi yang belum dimanfaatkan. Sebenarnya limbah ini dapat diproses menjadi amelioran sebagai “pembenah tanah” yang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan tanah dalam memegang air. Tujuan dari kegiatan PPM Kemitraan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani untuk manfaat amelioran yang diperkaya dengan mikoriza pada jagung ketan sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil tanaman. Metode kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan PPM ini adalah pelatihan dan praktek menggunakan Metode Andragogi atau Metode Pendidikan Orang Dewasa (POD). Pelatihan berupa materi manfaat amelioran untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan jagung ketann dengan porsi 20% teori (penyuluhan, ceramah dan diskusi) dan praktek dengan porsi 80% (demplot dan praktek pembuatan ameliorant). Hasil demplot aplikasi ameliorant dengan dosis 20 t per ha memberikan hasil tertinggi terhadap bobot biomassa basah dan kering per petak, bobot tongkol basah dan kering per tanaman, dan bobot tongkol basah per petak. Untuk mendapat hasil terbaik pada aplikasi amelioran di Kelurahan Pejeruk Karya Kecamatan Ampenan Kota Mataram sebaiknya menggunakan aplikasi bahan amelioran campuran 20 % pupuk kandang sapi + 20% kompos + 20% petroganik + 20% arang sekam padi + 20% pupuk hayati mikoriza. Kegiatan penyuluhan pertanian dapat meningkatkan pemahaman petani tentang amelioran menjadi 98%.