BIMBINGAN TEKNIS MANAJEMEN PENGELOLAAN SUSU DAN PAKAN ALTERNATIF KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) DI DESA SEGALA ANYAR KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Abstract

Tujuan pembudidayaan kambing PE adalah meningkatkan kesejahteraan petani ternak diperdesaan, selain diperoleh keuntungan dari hasil penjualan kambing juga diperoleh keuntungan dari hasil penjualan susu dan produk-produk susu seperti permen susu, tahu susu, sabun susu, yogurt, yakult dan lain-lainnya. Pengelolaan susu kambig PE menjadi beberapa produk merupakan upaya untuk mendiversifikasikan pemanfaatan susu kambing PE menjadi sumber pendapatan, hal ini sejalan dengan program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penggalakan ekonomi kereatif masyarakat. Diharapkan dengan pengenalan tata cara pengelolaan susu kambing PE ini, animo anggota kelompok terutama Kelompok Taani Ternak (KTT) “Suke Seneng” dan masyarakat sekitar lokasi pengabdian bangkit dan berkarya untuk meninngkatkan kesejahteraannya dengan makin kreatif mengelola susu kambing PE mereka menjadi berbagai olahan bernilai ekonomis. Akan tetapi, teknologi pasca panen olahan susu sederhana yang sesuai dengan karakteristik masyarakat perdesaan belum dilaksanakan dan pola pemeliharaan kambing PE ini masih sangat-sangat tradisional, sehingga perlu dibarengi dengan pendampingan teknologi pengolahan susu maupun budidaya pemeliharaan yang baik. Kegiatan pengabdian ini merupakan “kaji tindak” dari hasil penelitian terdahulu dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan persiapan sebagai desa tujuan wisata “Agro” kambing PE pada sabuk biru/Blue Belt jalur BIL - Mandalika. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di dusun Penaoq desa Segala Anyar kecamatan Pujut Lombok Tengah dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan susu dan manajemen budidaya kambing PE, dilaksanakan secara bertahap. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan pelatihan-pelatihan secara berkesinambungan, dilaksanakan tanggal 24 September 2022 dan dihadiri oleh 23 orang anggota kelompok aktif. Kegiatan pengabdian ini dianggap berhasil karena pada saat pelaksanaan antusias peserta aktif dalam berdiskusi dan mempertanyakan beberapa materi pengabdian. Tim pengabdian mengharapkan para petani ternak akan menerapkan hasil-hasil pelatihan yang diperoleh dimasa datang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kesiapan masyarakat desa sebagai desa tujuan wisata “Agro”.